11 : Menyukaimu

8K 1.1K 43
                                    

Disclaimer : Naruto bukan milik saya

Don't like don't read

Warning : Bahasa tidak baku, EYD tidak sempurna, karakter OOC

.

.

11 : Menyukaimu

.

.

Pagi hari tiba dan Hinata memulai harinya dengan berdandan.

Wajahnya yang biasanya natural kini dipoles make-up. Rambut panjangnya yang biasanya digerai bebas kini disanggul rapi untuk membuat penampilannya terlihat formal.

"Maaf aku tidak bisa hadir hari ini." Ujar Sasuke sambil mengenakan dasinya. "Ada rapat yang harus kuhadiri."

"Tidak apa-apa." Hinata meletakkan lipsticknya. "Tapi sejujurnya aku merasa sedikit gugup. Aku tidak pernah mengikuti 'pertemuan orang tua murid' sebelumnya." Tentu saja dia belum pernah ikut, dia baru saja terjun dalam dunia 'orang tua'.

"Bagaimana penampilanku?" Tanya Hinata sambil bangkit berdiri dan menghadap ke arah Sasuke.

"Cantik." Sasuke tersenyum tipis.

"Terima kasih." Hinata mengecup pipi Sasuke. "Ups, maaf..." Ujarnya sambil menghapus noda lipstick yang menempel di pipi pria itu.

"Apa yang perlu kulakukan nanti?" Tanya Hinata sambil membenahi dasi suaminya yang sedikit miring.

"Kau hanya perlu duduk dan mendengarkan celotehan para orang tua dan perkataan wali kelas mengenai evaluasi anak-anak didiknya."

"....hanya itu saja?"

"Mm."

"Benarkah?" Hinata terlihat sedikit tidak percaya.

"Kau lihat saja nanti. Seandainya ini tidak menyangkut Sarada, pasti aku akan memilih tidak hadir selamanya. Pertemuan ini sangat membosankan."

Hinata berusaha menghindar ketika Sasuke hendak menciumnya. "Jangan, nanti lipstickku luntur. Kau juga tidak ingin wajahmu terkena noda lipstick kan?"

Sasuke mendekatkan bibir mereka berdua. "Kau bisa membantuku menghapusnya nanti."

.

.

"Selamat datang. Saya adalah wali kelas 2-B, nama saya Kurenai Sarutobi." Sapa Kurenai dengan ramah sambil menerima undangan yang disodorkan Hinata.

"Senang bertemu dengan anda. Saya Hinata, ibu Sarada Uchiha." Hinata membalas senyuman yang dilemparkan Kurenai padanya.

Setelah berbasa-basi sebentar, Hinata lalu masuk ke dalam ruangan yang ditunjukkan Kurenai. Ruangan itu terlihat sudah terisi separuh. Beberapa orang tua murid terlihat sedang berbincang-bincang dengan kenalannya dan yang lainnya terlihat tengah duduk santai di kursi mereka.

Hinata lalu mengambil tempat duduk di sebelah wanita berambut ikal yang hampir menginjak usia 40-an.

Keduanya lalu bertukar sapa.

"Saya belum pernah melihat anda sebelumnya."

"Ini kali pertama saya hadir di pertemuan ini. Di pertemuan-pertemuan sebelumnya, suami saya yang datang menghadirinya." Ujar Hinata sambil tersenyum sopan. Kesan pertama adalah yang terpenting.

"Siapakah nama anak anda?"

"Namanya Sarada Uchiha." Hati Hinata terasa hangat saat mengingat saat ini ia sudah memiliki peran sebagai seorang ibu.

Diamond (Revisi)Where stories live. Discover now