10. Berbagi

8.1K 1K 55
                                    

Disclaimer : Naruto bukan milik saya

Don't like don't read

Warning : Bahasa tidak baku, EYD tidak sempurna, karakter OOC

.

.

10 : Berbagi

.

.

"Seperti apa ibu tirimu itu?" Tanya Chocho Akimichi, sahabat karib Sarada yang bertubuh subur.

"Hinata-san orang yang baik." Jawab Sarada dengan penuh kejujuran.

Chocho merasa kurang puas dengan jawaban Sarada. "Hanya baik saja? Apakah dia cantik? Jika iya, maka kau harus berhati-hati.

Sarada, Shikadai, dan Metal Lee langsung terdiam ketika mendengar perkataan Chocho.

"Memang apa salahnya jika memiliki wajah cantik?" Tanya Metal Lee dengan penasaran. Cantik adalah sesuatu yang bagus kan?

Chocho memasang ekspresi serius. "Ibu tiri yang cantik itu biasanya jahat. Dia akan membuat para papa di dunia ini menjadi sangat sangat menyukainya sehingga anak kandungnya akan langsung ditelantarkan."

"Jangan dengarkan dia." Kata Shikadai sambil bertopang dagu di meja kantin. "Dia baru saja menonton drama di TV kemarin. Drama itu mengisahkan tentang ibu tiri jahat yang menyiksa anak tirinya."

"Tapi ibu tiri itu memang jahat!" Chocho tidak ingin kalah. "Lihat saja dongeng Cinderella dan Puteri Salju, ibu tiri mereka sangat jahat kan?"

"Itu hanya dongeng." Kata Sarada perlahan.

Metal Lee mengangguk. "Itu benar! Tidak semua ibu tiri itu jahat seperti yang ada di cerita dongeng."

"Dan tidak semua ibu kandung itu baik." Imbuh Shikadai.

"Memangnya ada ibu kandung yang jahat?" Tanya Chocho pada ketiga sahabatnya itu.

"Lihat saja ibu kandungnya Hiromu, dia tidak pernah memberikan uang jajan untuk anaknya."

Keempat bocah itu lalu begidik ngeri. Bagi anak-anak yang berusia tujuh tahun, tidak diberi uang jajan adalah hal yang paling mengerikan dan jahat di dunia ini.

Sarada lalu mengeluarkan kotak bentonya. "Hinata-san tidak jahat, dia sangat baik padaku. Hinata-san bahkan membuatkanku bento untuk dibagi bersama kalian." Ujarnya sambil membuka tutup bentonya dan membuat ketiga sahabatnya meneliti isi bento tersebut.

"Ah! Bentonya dibentuk dan dihias." Kata Chocho sambil mengamati bekal Sarada yang imut dan warna warni. Nasi putihnya dikepal dan dibentuk seperti kepala panda. Lauk pauknya juga dibentuk dengan lucu dan menggemaskan.

"Cicipilah. Hinata-san membuat banyak agar bisa dimakan bersama."

Keempat bocah itu lalu memakan bento itu hingga tandas tak bersisa.

Pada akhirnya ketiga sahabat Sarada mengeluarkan pernyataan jika Hinata adalah orang yang baik. Di mata mereka, seseorang yang mau membuat bento seimut dan seenak itu pasti adalah orang yang baik. Bahkan orang tua mereka tidak pernah membuatkan bento seperti itu!

"Oh ya Sarada." Chocho kembali berbicara. "Apakah ibu tirimu setiap malam berada di kamar bersama papamu dan pintu kamar mereka terkunci rapat?"

Sarada mengangguk.

"Kau harus berhati-hati." Kata Chocho sambil menggoyangkan jari telunjuknya.

"Mengapa aku harus berhati-hati?"

Diamond (Revisi)Where stories live. Discover now