13 : Tamu Undangan

7.9K 1.1K 153
                                    

Disclaimer : Naruto bukan milik saya

Don't like don't read

Warning : Bahasa tidak baku, EYD tidak sempurna, karakter OOC

.

.

13 : Tamu Undangan

.

.

"Sasuke..." Ujar Hinata sambil mengulurkan sepucuk undangan berwarna putih padanya. Namun yang menarik perhatian Sasuke adalah sepasang mata Hinata yang berbinar-binar dan menatapnya dengan penuh harap.

Apa sebenarnya yang diinginkan oleh istrinya ini?

Ketika Sasuke membaca undangan itu, ia langsung paham.

"Kau mau ikut menghadiri ini?"

Hinata mengangguk penuh harap. "Jika kau mengijinkanku, aku ingin sekali menghadirinya."

Sasuke mengerutkan dahinya. Mengapa Hinata menggunakan kata 'mengijinkan'?

"Tentu saja kau harus ikut. Kau adalah istriku."

Hinata membulatkan kedua matanya. "Kau benar-benar tidak keberatan mengajakku?"

"Mengapa harus keberatan?"

Hinata menundukkan wajahnya. "Karena... aku adalah... mantan anggota keluarga Satoki."

"Memangnya kenapa? Toh, hubunganmu dengan keluarga itu sudah berakhir."

Hinata memainkan ujung jarinya. "Apakah kau tidak takut dengan gosip yang akan muncul besok?" Pernikahan Hinata dan Sasuke memang tidak dirahasiakan, namun mereka juga tidak menyebarluaskan kabar itu. Hinata ingin sekali menghadiri pesta pernikahan si brengsek namun ia juga tidak ingin bila kehadirannya membuat Sasuke diterpa gosip negatif yang bisa menyudutkannya.

"Sudah saatnya aku memperkenalkanmu ke hadapan publik sebagai istriku. Aku tahu pernikahan kita tidak... ideal, namun aku ingin semua orang tahu jika kau adalah istriku. Dan tentang gosip, jangan pikirkan itu. Apapun yang akan terjadi nanti, jangan khawatirkan itu. Aku akan menyelesaikan semuanya untukmu."

Sepasang mata Hinata berkaca-kaca. "Bertemu denganmu adalah salah satu keajaiban di hidupku." Ia tidak bisa membayangkan hidupnya seandainya ia tidak bertemu dengan Sasuke.

Sasuke tertawa sambil mengetuk-ngetuk dahi istrinya. "Dasar cengeng."

"A-aku tidak cengeng!" Hinata menepis tangan pria itu dengan kasar.

Meski begitu... hatinya terasa bahagia.

Terlebih ketika ia menyaksikan sepasang mata suaminya yang menatapnya dengan penuh damba.

.

.

"Hinata-san, Prince meronta-ronta!"

Suara kucing mengeong dari kamar mandi terdengar sangat jelas.

"Jangan biarkan dia lolos, Sarada-chan!"

"Ah! Dia lari!"

"Princeeee!"

Para maid yang bekerja di kediaman Uchiha hanya tersenyum ketika melihat tingkah kedua orang itu. Mereka semua telah terbiasa dengan tingkah si nyonya yang sedikit unik.

Hari ini Hinata dan Sarada berencana memandikan Prince. Mereka berdua telah menyiapkan semua hal mulai dari bak, air, sabun, hingga handuk. Prince adalah kucing, jadi wajar saja Prince tidak suka saat dimandikan. Kucing gendut itu meronta-ronta hingga membuat majikannya kelabakan. Pada akhirnya Prince berhasil meloloskan diri dengan sekujur tubuhnya yang basah kuyup. Kedua majikannya mengejar kucing gendut itu meski baju mereka turut basah kuyup akibat ulah si kucing.

Diamond (Revisi)Where stories live. Discover now