[14]

2.4K 204 12
                                    

Happy reading..

. . .

"LISA!?"

"WOII!"

"JANGAN PURA-PURA BUDEK LO!"

"LALISAAA."

Rose pun berlari kecil kearah Lisa yang hampir menaiki tangga menuju koridor lantai dua dimana kelas mereka berada. Dengan gercap, tanganya meraih salah satu tali ransel milik Lisa, membuat gadis berponi itu memekik kesal.

"ROSE BANGKEE!!"

"HEH APA LO! INGET LO MASIH NGUTANG PENJELASAN SAMA GUE," Rose malah balas memekik.

"IYA NYET, IYA! Dah ah kuy ke Kelas."

"Lah kambeng. Kuy ah!" Rose balas mengumpat.

. . .

"Hah? Wahh."

"Fix lo becanda."

"Gak lucu lho lis!"

"ISH! Siapa juga yang lagi ngelawak. Tanya aja orangnya." Lisa berkata ketus.

"Kok gue yang melow yah? Lisa, lo... nggak papa kan?" Rose menaikan sebelah alisnya.

"Iyaa. Gue kan udah move on. Nggak papalah kan atas persetujuan kedua pihak juga."

"Ihh.. yakin lo?" Rose kembali bertanya.

"Iyaah roseee."

"Duh.. turut prihatin yah."

"Bangke."

. . .

"Sial banget ah. Tugasnya banyak banget. Apes gue." Rose menggerutu kesal sambil membanting kasar bukunya kedalam ransel putihnya.

"Ish lo mah lebay." Lisa memakai ransel pada sebelah pundaknya. "Ayoo. Lo mau nginep di sekolah?"

"Iya ih. Santuyy."

"Btw, Lo pulang ama siapa?"

"Dijemput bang jin."

"Lama gak? Kalo masih lama bareng gue aja. Entar baru lo ngasih tau bang Jin." Rose memakai helm bercorak pink-nya. Gadis itu segera naik ke atas motor matic putihnya dan mulai menyalakan mesinya.

"Lama keknya. Baru otw kata dia."

"Duh. Gue harus pulang cepet nih, mama baru balik dari luar negeri. Gak papa?" Rose melirik arloji putihnya.

"Iya ih. Lo kek ama siapa aja. Btw salamin yah sama mami lo."

"Oke. Siyapp. Yaudin gue balik yah, babayyy."

"Huum."

Rose pun segera menjalankan motornya keluar dari gerbang sekolah.

Tin tin

"Bang Jin lama amat lo!"

Jin pun memakirkan motornya di dekat Lisa. Kemudian mengacak rambut gadis itu gemas. "Sorry sayang. Masih nganter Jisoo tadi."

Lisa pun memutar bola matanya malas. "Iyah. Tau kok yang disini jombloh!" Jin pun tertawa keras.

"Bang Jin."

"Eh?"

Taehyung pun tersenyum ganteng kearah Jin, yang anehnya ngefeknya ke Lisa. Lisa? Cewek itu membulatkan mata dengan wajah tak percaya. Iya, nggak percaya kalo si doi kenal sama abangnya.

"Loh? Lo sekolah di sini juga?" Jin menepuk pelan punggung Taehyung.

"Iya bang. Nggak liat seragam gue samaan kayak punya-nya Lisa." Jin pun terkekeh.

Lisa yang namanya dibawa-bawa pun tersentak pelan dengan wajah gelagapan. Nggak tau kenapa, sampe segitunya.

"Eh.. eumm kalian saling kenal?" Lisa mengusap leher jenjang putihnya. Gugup.

"Iya. Taehyung ini adiknya mantan temen sekolah bang Jin dulu." Beh apalahyaw susah kuh menjelaskeun:(( Jin memperkenalkan. "Ouh iya, Taehyung kenalin ini adik satu-satunya abang."

Lisa pun menggaruk kepalanya yang sebenarnya tak gatal. "Eum.. udah kenal sih bang." Sahut Lisa.

"Oh ya?"

"Iya bang. Sekarang sih masih temenan. Tinggal nunggu waktu-nya aja," Ucap Taehyung kalem, namun berhasil membuat wajah gadis berponi disampingnya merah padam. Yah baper, maksudnya apa coba. Berbeda dengan Jin yang terheran-heran.

. . .

NEXT? SETENGAH ABAD LAGI YAH:)))
BHAYY

About Us [Taelice] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang