[08]

2.8K 257 11
                                    

Happy Readingg

- - -

"Woi Lis. Tungguin napa!" Teriak Rose kesal ketika matanya menangkap Lisa yang sudah hampir meninggalkanya.

"Ck, lama bat sih lo!" Lisa berdecak sambil menghentakan kaki kesal.

Lah? Napa tuh bocah?

"Napa lu?" Tanya Rose ketika gadis itu sudah berdiri tepat disamping Lisa.

Lisa hanya diam sambil menarik kencang tangan Rose membuat gadis itu oleng dan jidatnya hampir aja kejedot tembok.

"Heh? Udah rencana ya lo mau mati-in gue!" Rose pun menghempaskan tangan Lisa kasar. Ganas bener woi

"Hah maksud lo?" Tanya gadis berponi itu bingung.

"Hah.heh.hah.heh. kalau gue kejedot tembok terus geger otak terus koma terus mampus gimana?"

"Lebay kambeng!" Lisa menoyor kepala Rose keras membuat gadis itu melotot tajam.

"Oh jadi udah ganti strategi ya. Lo toyorin terus pala gue, terus gue bego, terus stres, dan berakhir bunuh diri itu yang lo mau?"

"Ih lo kenapa sih, Jadi o'on gini? Mikirnya sampe sana! Au ah gue cabut!" Lisa berdecak kesal kemudian segera berjalan cepat meninggalkan Rose.

Rose pun mengernyit heran. Kenapa jadi dia yang marah? Demi kecoak yang hobinya bikin cewek deg-degan, tapi gaada hubunganya Rose langsung berlari kecil menyusul sang sahabat yang udah mulai menjauh.

"Lisa! Tungguin!"

- - -

Lisa mempercepat langkah kakinya ketika mendengar teriakan membahana Rose.

Bodo ah. Siapa suruh banyak bacot umpatnya dalam hati.

Drtt drttt

Lisa hampir saja terjungkal ketika merasakan sekitar pahanya bergetar. Ia hpnya bunyi. Lalu dengan segera ia mengeluarkan benda berlogo apel itu dan mengisyaratkan Rose untuk diam ketika melihat gadis itu yang udah siap-siap mau ngerocos.

"Halo bang?"

"Halo dek. Lo dah pulang?"

"Iya. Bang jin udah nyampe? Bentar ya Lisa udah mau sampe gerbang ini."

"Duh gue gak bisa jemput lo dek. Jisoo lagi sakit ini mau gue anterin ke rs."

"Lah? Kok gitu? Jadi gue pulang bareng siapa dong?"

"Taksi kan bisa."

"Ish males gue pesen taksi! Ah yaudah lah ngesot aja mending gue."

"Sarap ya lo? Udah sana jangan ngebacot pesen taksi pokoknya gak mau tau."

"Iya kambeng."

Lalu Lisa mematikan telpon sepihak.

"Apa lo! Udah deh gue capek pen pulang. Plis Rose jangan tambah beban pikiran gue!" Cerocos Lisa ketika melihat Rose yang udah hampir membuka mulutnya.

"Au ah kambing." Kesal Rose kemudian beranjak meninggalkan Lisa.

Ingat Lisa, Rose itu lagi PMS. Entar jinak sendiri

Dan Entah kenapa Lisa merasa moodnya sekarang sedang tak stabil.

- - -

"Aelah taksi kambing! Lama bat sih?" Lisa menghentakan kaki kesal.

Kemudian dia berjalan menjauhi sekolah dengan mata yang tak lepas menatap jalan raya, menunggu taksi jemputanya tiba.

Tin tinnn

Lisa hampir saja terjungkal kedepan ketika mendengar bunyi klakson motor yang persis dibelakangnya.

Apes bat gue hari ini. Pen jungkal terus -_-

Ia menengok dengan wajah  bingung ketika mendapati sebuah motor sport hitam sudah mengekor dibelakangnya. Namun, Lisa segera waspada ketika motor itu mulai berpindah tepat kehadapan Lisa dan berhenti disana. Lisa emang gitu orangnya. penakut.

Tapi sedetik kemudian Lisa tersadar ketika matanya kembali menelusuri rupa motor gede itu.

Wait,

Itu motor kek pernah gue liat dimana?

Iya warnanya itam terus daleman ban-nya atau apalah itu warna merah.

Jangan-jangan??

AH IYA! LISA INGAT SEKARANG

Motor itu adalah motor yang pernah berhenti dekat Lisa pas Lisa lagi jogging.

Iya bener. Lisa gak katarak. Emang mirip banget.

Lisa hampir saja mengeluarkan kata-kata mutiaranya yang sempat tertunda sebelumnya, sebelum orang yang sedang duduk tegap diatas motor itu membuka helm full facenya dan menoleh kearah Lisa.

"Belum pulang?"

- - -

Yey up lagiii..

cerita ini tuh emang awalnya manis-manis kek bang agus tapi kita gak bakalan tau kan kedepanya kek gimana?

Yaudah vomment dong, biar cepet up-nyaa

Dah ah. Babayyy

About Us [Taelice] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang