74 - Again?

479 16 0
                                    


"Mm, ngomong-ngomong, kalian tak ajak Ray? Dia kemana?" Tanya Anne. Dalam nada Anne tersirat kekhawatiran.

Mendengar itu Samuel, Daniel dan Baige lalu saling melirik satu sama lain. Setelah lirik-lirikan yang membuat banyak tanda tanya di kepala Anne itu, tiba-tiba Daniel dan Samuel lalu berdiri.

"Baige akan menjelaskannya padamu." Ujar Samuel. Samuel dan Daniel lalu beranjak pergi dari situ menuju ke depan tanpa memberi kesempatan pada Anne untuk bertanya.

Melihat itu Anne kemudian bingung. Dia juga mulai merasa tak enak. Anne lalu menoleh pada Baige. "Ada apa sebenarnya?" Tanya Anne dengan bingung.
Baige terlihat sangat bingung bercampur sedih. Sebelah tangannya kemudian masuk ke saku jaketnya. "Ray menyuruhku memberitahumu bahwa dia sangat menyayangimu." Ujar Baige.

Anne diam tak menanggapi itu semua. Gadis itu lalu menunduk. Keraguan besar yang tadinya ada padanya perlahan mengurang. Baige mengeluarkan sebuah amplop cokelat dan menyerahkannya pada Anne.

"Apa ini?" Tanya Anne pada Baige sambil mengambil amplop cokelat yang diisi surat.

"Kau harus membacanya." Ujar Baige sambil ikut berdiri dan berjalan pergi tanpa memerdulikan Anne yang kebingungan di belakang sana.

Anne menatap bingung ke arah Baige yang sekarang sudah masuk ke dalam rumah. Dari luar sini Anne bisa melihat lewat kaca yang besar. Tampak di dalam Bryson sudah pulang namun Anne tak begitu peduli tentang hal itu.

Anne menatap amplop cokelat yang berada di depannya. Dadanya terasa berdebar-debar ketika membaca surat itu.

From: Ray
To: Adrianne

Masih dengan pengirim yang sama. Aku harap kau mau membaca surat ini yang mungkin adalah hal terakhir yang bisa aku berikan padamu.

Anne mengerang kesal melihat surat itu. Dia mulai tak tenang setelah membaca kalimat yang ada di sana. Sebenarnya apa maksudnya itu? Ingin sekali ia cepat-cepat pergi namun surat ini menahannya untuk membaca terlebih dahulu.

Dengan jantung yang berdebar-debar, Anne membuka surat yang ada di tangannya. Gadis itu lalu mulai membaca.

Hai Anne. Selamat ulang tahun ya. Aku ingin sekali pergi ke sana. Namun aku tahu, kehadiranku takkan diterima olehmu. Aku minta maaf aku tak bisa memberikan apapun selain surat ini. Karena aku tahu, apapun yang akan kuberikan akan menjadi sia-sia bagimu. Kau takkan pernah mau menerimanya.

Aku ingin sekali ada di hari bahagiamu. Tapi semakin kesini, semakin kau membenciku, aku mulai tahu bahwa aku tak layak. Aku ingin minta maaf jika kedatanganku ke sini hanya membuatmu tak suka dan terluka kembali. Aku bagai orang yang datang dari masa lalu.

Kau terlihat sangat menyayangi Kenneth. Kau sudah jatuh cinta padanya rupanya. Aku ingin jujur padamu. Awalnya aku membenci Kenneth karena dia berhasil merebutmu.

Tapi semakin lama aku sadar. Bahwa aku tak bisa. Aku mengaku aku kalah. Aku juga sudah belajar. Bahwa ada baiknya jika kau jatuh cinta pada Kenneth. Karena selama ini aku tak pernah bisa membahagiakanmu. Kau akan lebih baik dengannya. Kalian sempurna. Kau akan jauh lebih bahagia dengannya.

Ada beberapa hal yang harus kubilang kepada Kenneth, namun jika bisa, tolong kau yang sampaikan padanya. Bilang pada Kenneth:
-Jika kau kedinginan, bilang padanya aku memintanya memberi jaket padamu.
-Jika kau bosan, bilang padanya aku memintanya untuk bermain basket denganmu.
-Jika kau sedih, bilang padanya aku memintanya memberimu cokelat atau es krim.
-Jika kau menangis, bilang padanya aku memintanya untuk memelukmu dan mengelus-elus kepalamu.

Adrianne [COMPLETED]Место, где живут истории. Откройте их для себя