71 - Decide 2

311 19 0
                                    

2 hari kemudian...

Anne menyisir dan membiarkan rambutnya terurai. Gadis itu terlihat sangat cantik sekarang. Penampilannya berbanding terbalik dengan tadi malam saat dirinya mengacak-acak rambut, berguling-guling di atas tempat tidur, dan berteriak di dalam bantal karena berpikir tentang keputusannya.

Hari ini hari ulang tahunnya. Gadis itu bahagia semalam Bryson, Brysie, paman dan bibi memberikannya kejutan. Dia sangat bersyukur bisa melewati momen ini bersama mereka.

Namun Anne hari ini harus pergi dan mengurusi sesuatu. Cukup dua hari kemarin dia frustasi karena dua hal. Kini dia sudah memutuskan. Sayangnya Anne masih cukup ragu atas keputusannya.

Setelah Anne siap-siap, gadis itu lalu mengambil ponselnya dan mengirimi pesan kepada Kenneth.

Namun setelah mengirimi pesan kepada Kenneth, gadis itu malah tak henti-hentinya berdoa karena dia sekarang sangat ragu pada keputusannya.

Adrianne:
Kenneth, datang ke taman dekat rumah sekarang ya.

Setelah pesan itu terkirim, tak lama kemudian muncul balasan dari Kenneth.

Kenneth:
Memangnya ada apa?

Kenneth membalas pesan tersebut dengan pertanyaan. Anne yang sudah membaca pesan tersebut lalu kembali membalas.

Adrianne:
Jawaban untukmu.

Begitulah balasan Anne yang membuat Kenneth langsung semangat dan segera bersiap-siap menuju ke taman. Bahkan itu membuat Kenneth lupa untuk membalas pesan Anne.

Anne lalu segera turun ke bawah. Bibi dan paman sudah pergi urusan. Hanya ada Bryson dan Brysie disana.

"Wah, mau kemana Anne?" Tanya Bryson.

"Taman. Dengan Kenneth." Jawab Bryson.

"Oh, kalau butuh apa-apa bilang ya." Ujar Bryson.

Anne mengangguk. "Iya. Aku pergi dulu. Dadah." Ujar Anne lalu segera pergi.

Tak butuh waktu lama bagi Anne untuk sampai ke taman. Beberapa waktu kemudian gadis itu sudah duduk di salah satu bangku taman.

Anne sedang memainkan ponselnya sambil memikirkan rencana berikutnya. Namun tak lama setelah dia bermain ponsel, Kenneth kemudian muncul. Dia tampak sangat tampan dengan sweater merah. Namun sayangnya ketampananya tak mempengaruhi Anne sama sekali.

Melihat Kenneth datang Anne lalu berdiri dengan spontan dari tempat duduknya. "Hai." Sapa Anne dengan canggung ketika mereka berdua sudah berhadapan.

"Hai. Happy Birthday." Balas Kenneth dengan senyum manisnya.

Anne lalu membalas tersenyum. "Terima kasih Ken."

"Ngomong-ngomong aku punya ini untukmu." Ujar Kenneth lalu memberikan suatu kado berbentuk kubus.

Anne kembali tersenyum. "Terima kasih tapi apakah kau yakin mau memberikan itu padaku?" Tanya Anne. Gadis itu merasa sedikit tak enak hati.

Kenneth mengangguk dengan cepat. "Tentu saja Anne." Ucap Kenneth.

Anne kemudian nampak ragu sekali untuk mengambil itu. "Tapi..." Ujar gadis itu menggantung. Kenneth hanya diam menunggu lanjutan kalimat Anne.

Anne belum melanjutkan kalimatnya.Tiba-tiba keadaan mulai canggung dan hening namun Anne segera berbicara. "Ini tentang jawabanku Ken." Ucap Anne kikuk.

"Apa jawabannya?" Tanya Kenneth sambil tersenyum. Untungnya di taman sana sepi.

Anne lalu mulai menggaruk tengkuknya yang tak gatal dan gadis itu mulai kebingungan.

Adrianne [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang