73 - What Happen?

381 14 0
                                    

Mau bilang lagi, kalo ini masih di hari yang sama hehehe. Masih di hari ulang tahun Anne. Kejadian ini berlangsungnya sama-sama dengan kejadian Bryson ama Kenneth di part sebelumnya. Jadi ini adalah dua kejadian yang berlangsung sama-sama yang diceritakan satu per satu.

Semoga suka...
Silahkan.

***

Anne turun dari mobil setelah sedikit percakapan dengan Bryson yang agak mengesalkan baginya.

Karena tadinya Anne meminta Bryson untuk mengantarkannya ke suatu tempat karena Anne ingin bertemu dengan seseorang. Namun yang membuat Anne kesal adalah Bryson malah menurunkannya di rumah.

Padahal tadinya Anne sudah menanyakan keberadaan seseorang pada Bryson. Anne tahu bahwa Bryson tahu dimana orang itu. Setelah Bryson menjawab, anehnya Anne meminta Bryson mengantarkannya ke tempat tersebut. Namun apa yang dilakukan Bryson lain sehingga membuat Anne kesal sekarang.

Anne juga sempat bingung karena tadi waktu ditanya alasan Bryson tak jelas. Bryson juga dengan aneh menyuruh-nyuruh Anne masuk ke dalam rumah.

Anne masih kesal. Gadis itu kini berdiri di depan pagar sambil melipat tangan dan menatap tajam. Sekitar lima menit berlalu baginya. Anne sedang berusaha menghilangkan marahnya.

Ingin sekali Anne memesan taksi dan pergi ke suatu tempat yang ditanyainya pada Bryson. Karena sekarang Anne ingin sekali cepat-cepat melakukan keputusan keduanya. Namun Anne juga penasaran atas perintah Bryson yang berbunyi; Apapun yang terjadi, masuklah ke dalam rumah.

Begitulah perintah Bryson tadi waktu di mobil. Karena itu, kini setelah Anne merasa kekesalannya agak reda, gadis itu lalu berjalan masuk ke dalam rumah.

Anne agak mengernyit melihat rumah dalam keadaan tertutup. Gorden-gorden di rumah tampak dalam keadaan terlepas dan menutup jendela.

Dengan perlahan, Anne lalu berjalan mendekat ke teras depan. Gadis itu tampak bingung dan merasa aneh sekarang.

Perlahan-lahan, Anne menaiki tangga teras dan menuju ke pintu. Setelah itu diketuknya pintu sambil memberi salam.

"Selamat sore." Seru Anne sambil mengetuk.

Tak ada balasan. Anne mencoba sekali lagi. "Selamat sore." Seru Anne lagi namun nihil hasilnya.

Anne lalu tiba-tiba memutar badanya dan berjalan gadis itu ingin berputar lewat pintu belakang. Namun baru sampai di tangga teras, Anne lalu berhenti. Gadis itu terlihat seperti berpikir sebentar.

Tak lama setelah berpikir Anne lalu berputar kembali. Gadis itu berjalan menuju ke pintu. Setelah Anne berada tepat di depan pintu, Anne lalu mencoba membuka pintu. Berhasil. Ternyata firasatnya tak salah.

Anne kemudian mendorong pintu itu terbuka sehingga tercipta celah yang paling lebar. Tapi Anne menatap bingung ke dalam rumah. Lampu sudah mati semua dan keadaan rumah sangat gelap.

Anne mulai berpikir yang aneh-aneh, namun ia memutuskan untuk masuk. Dengan perlahan Anne masuk ke dalam rumah. Anne mencoba untuk tak bersuara.

Gadis itu terus melangkah mendekat ke salah satu sisi ruangan. Tujuannya untuk mendekat ke saklar lampu dan menyalakan lampu.

Namun, sebelum Anne menyalakan lampu, tiba-tiba ruangan terang benderang.

"Happy Birthday to you Adrianne!!!" Suara itu terdengar bersamaan dengan lampu yang menyala.

Kini seluruh isi ruangan bisa dilihat oleh Anne. Gadis itu terpaku. Tiga detik berikutnya Anne mencubit tangannya sendiri. Tidak, ini bukan mimpi. Ini bukan mimpi sama sekali. Namun hal itu membuat hampir seluruh ruangan bingung.

Adrianne [COMPLETED]Where stories live. Discover now