•• 20 ••

371K 21.1K 6K
                                    

Seril Bawel
Hari ini lo izin lagi?
Lo kenapa jdi bnyk g msk sih
jen, kenapa?

Membaca pesan dari seril, Kajen menghela nafasnya. Banyak masalah yang harus ia selesaikan, jadi dia harus memikirkan bagaimana cara menyelesaikannya.

G papa kok

Seril Bawel
Jujur, gue khawatir Jen...

Makasih udh kawatirin gue,
tapi asli gue g papa😁

Seril Bawel
Kita sahabatan udh berapa bulan si?

Dari smp dih

Seril Bawel
Inget ya sesuatu hal yang di
simpen sndiri itu...ga akan brdampak
baik buat batin lo. Kalo ada masalah cerita

Kajen menaruh ponselnya di atas kasur, ia memilih tidak menjawab pesan dari temannya. Sepertinya Seril memang sudah merasa ada yang beda darinya. Ia pikir, masalahnya kali ini tidak mungkin ia bongkar begitu saja pada Seril. Jujur, dirinya masih belum bisa mempercayai siapapun terkecuali Albar.

Entah mengapa akhir-akhir ini otaknya begitu lelah karna terlalu banyak memikirkan hal yang tidak seharusnya ia pikirkan. Saat tengah asik berada dalam pikirannya sendiri, Albar yang baru saja keluar kamar mandi langsung menghampiri Kajen.

"Lo udah siap?" Tanya Albar membuat Kajen sontak menoleh. Dengan gugup dirinya mengangguk.

"I-iya kak," jawabnya.

"Yaudah ayo berangkat." Ajakan Albar langsung di angguki kajen. Kajen bangkit dari duduknya dan berjalan mengikuti Albar. Ya hari ini dirinya dan albar akan menikah tentunya tanpa pesta dan acara selain ijab kabul.

Aku bisa menghadapi ini...aku bisa...
Batin Kajen berucap menguatkan hatinya saat ini.

...

Kini ia sudah bersitatap dengan keluarga Gibadesta. Jujur Kajen sangat gugup dan takut, apalagi tatapan Fano ayah albar yang sama datarnya dengan anaknya. Melihat gadis itu, langkah Asya berhenti tepat di depan Kajen.

"Ta-tante..." panggil Kajen, Asya yang sudah berkaca kaca langsung memeluk Kajen begitu kuat. Melihat gadis di depannya mengingatkannya pada belasan tahun yang lalu. Begitu menyakitkan menghadapi ini sendiri...

"Kamu kuat..." bisik Asya, Kajen mengangguk.

Setelah itu ijab kabul di lakukan sangat santai dan lancar. Tidak ada hambatan sedikit pun, di sini hanya ada Albar dan keluarga. Dan sampai pada akhirnya Kajen sah menjadi istri seorang Albar Gibadesta, cowok most wanted di sekolahnya, benar-benar...hal yang tidak bisa di bayangkan olehnya.

3 jam selesai, dan kini Kajen sudah berpakaian normal begitu pun Albar. Kini keluarga berkumpul di rumah, sudah ada kakak Albar, adik Albar dan orang tua Albar. Hanya Kajen di sini yang seperti anak sebatang kara.

"Parah banget gue di balap adek gua sendiri," celetuk Rean. Sedangkan Kajen menunduk entah mengapa ia merasa bersalah.

"Abang beneran udah nikah, Ma?" Tanya Jessie sedih.

"Iya, Jessie nggak boleh cerita ke temen-temen ya? Ini masih rahasia. Soalnya abang masih sekolah," ucap Asya memberitahu dengan nada lembut. Jessie mengerucutkan bibirnya.

24/7 (SELESAI)Where stories live. Discover now