21 • Stay or Leave?

1.9K 299 20
                                    

Part 21 : Stay or Leave?
•••
















Mark mengerutkan keningnya bingung akan sikap sang kekasih. Di hari minggu ini, awalnya ia berniat untuk bersantai sambil tidur-tiduran dan bermain game, siangnya menonton Avengers dengan teman-teman, dan sore hari barulah ia ingin menemui kekasihnya.

Namun rencananya tidak berjalan sesuai rencana saat Yeri sudah datang ke rumahnya di jam sepuluh pagi.

Gadis itu sudah terlihat rapi dengan dress selututnya dan tas selempang kecil yang membuatnya tampak semakin manis. Bahkan saat itu Mark belum mandi. Pemuda itu hampir terjungkal saat Yeri tiba-tiba membuka pintu kamarnya dengan penuh semangat dan langsung berkata,

"Mark, ayo kencan!"

Dan berakhir di sinilah ia sekarang. Setelah mempersiapkan diri dan motornya, pemuda itu mengernyit saat merasa sulit bernafas karena pelukan erat Yeri di pinggangnya. Ia ingat pernah menyuruh gadis itu untuk selalu berpegangan padanya, tapi tidak sekuat ini juga kan?

"Ehm, Yerm?"

"Sayang. Kamu bilang kalau kita lagi berdua harus panggil sayang." oke, belum sempat Mark bertanya kenapa Yeri memeluknya seerat ini, malah ia yang sudah kembali bingung dengan sikap Yeri yang... bolehkah ia menyebutnya 'agresif'? atau... 'aktif'?

"O-oke... tapi bisa gak jangan kenceng-kenceng meluknya?"

"Kenapa?"

Mark menggaruk kepalanya pelan, "Aku... susah nafas kalau kamu peluknya sekuat itu." Padahal ada faktor lain yang tak dapat ia ucapkan.

Di belakangnya, Yeri mengangguk dan mengendurkan pelukannya. "Gini?"

Mark harus menelan ludahnya saat Yeri mengendurkan pelukannya tapi malah menopang dagu di bahunya hingga wajah gadis itu berada tepat di sampingnya, bahkan pipi gembil Yeri terasa di telinganya.

Entahlah, Mark bukannya tidak suka. Bahkan ia akui jika dialah yang sudah mengajari Yeri tentang pelukan, sentuhan, bahkan ehm-ciuman. Tapi saat sikap pasif Yeri menjadi sikap aktif, Mark justru gugup sendiri.

"Oke, kita berangkat."

•••






Mark tersenyum dengan pandangan yang fokus ke depan. Ia duduk di bangku taman sambil menunggu Yeri membeli es krim kesukaan gadis itu.
Orang-orang yang lewat menatap aneh padanya yang masih tersenyum sendiri.

Pemuda itu hanya merasa senang dan lucu jika mengingat apa saja yang dia lewati bersama Yeri hari ini. Mereka benar-benar menikmati hari dengan bersenang-senang. Sama sekali lupa jika Yeri memiliki pacar lain selain dirinya.

Mark sadar jika Yeri terlalu memaksa dirinya untuk selalu bersikap aktif. Gadis itu seolah ingin menunjukkan kalau dia bisa menjadi gadis manja yang seru. Entah perasaannya saja atau Yeri memang terlihat lebih posessive padanya hari ini.

Kekasihnya itu beberapa kali terlihat menekuk wajahnya saat ada gadis lain yang mengerling padanya. Lalu saat sekelompok gadis meminta bantuan Mark untuk mengambil gambar mereka dengan kamera, lalu para gadis itu mengelilingi Mark untuk melihat hasil bidikannya, Yeri dengan cukup kuat mendorong mereka menjauh dan segera menarik Mark pergi.

Belum lagi saat pelayan cafe di tempat mereka makan curi-curi perhatian padanya, tunggal Lee itu hanya bisa menggeleng saat Yeri terlihat hampir mengamuk dan memaksanya pindah tempat makan.

Dan, jangan lupakan saat Yeri memaksa Mark mematikan ponselnya karena terus berbunyi mengganggu kencan mereka.

Mark mengerjap, benar!

Yeri's Protectors | SM 99LOnde as histórias ganham vida. Descobre agora