04 • Xiao De Jun

3.7K 674 22
                                    

Part 4 : How To Be Yeri? Ft Xiaojun

•••












Xiaojun bersandar di emperan toko kelontong yang menjual barang jaman dulu. Ia tengah menunggu Yeri membeli tape recorder baru untuk kakaknya.

Sambil menunggu, pandangannya fokus pada sebuah taman kanak-kanak di sebrang jalan. Ada dua anak kecil disana tengah bermain ayunan.

Ia tersenyum tipis. Kembali teringat awal pertemuannya dengan Yeri.


Flashback

"Rim, kamu main di taman aja ya."

"Nde Eomma!"

Yeri berlari kearah taman di samping rumah bibinya dengan sebuah permen lolipop di mulutnya. Sang ibu sedang membantu bibinya membuat kue disana, karena takut Yeri bosan, makanya ibunya menyuruhnya bermain. Lagipula, ia tidak perlu khawatir karena Yeri adalah pribadi yang riang dan mudah berteman.

Yeri tersenyum senang saat melihat beberapa anak lainnya sedang bermain di sana, tanpa ragu dia menghampiri anak yang lainnya. Dia berhenti di dekat mereka dan membuat mereka menoleh menatapnya.

"Kalian main apa?" tanyanya setelah memegang permennya sejenak.

"Kamu siapa?"

Jawaban yang tidak nyambung dengan pertanyaan. Tapi hal itu tidak membuat Yeri cemberut, dia justru tersenyum. "Aku Yerim." Dan dengan riang memperkenalkan diri. "Aku dari komplek SM dan lagi ke rumah bibi Seohyun."

Anak itu hanya mengangguk. "Bosen ya? Mau ikut main?" Ajak anak berkucir dua di depannya.

Yeri mengangguk semangat dan ikut bermain pasir. Netranya menatap sekeliling dan melihat beberapa ayunan juga perosotan. Dia menatap bingung seorang anak yang duduk sendiri di salah satu bangku dengan ayunan.

"Itu siapa? Kenapa dia gak ikut main sama kita?" Sepertinya rasa ingin tahu Mark menular pada Yeri.

Tiga anak lainnya ikut melihat yang di tunjuk Yeri, lalu seorang anak menjawab. "Itu Xiao." Gadis kecil itu menoleh penasaran, "Mama gak ngizinin kita main sama dia. Ibunya itu monster, ibunya bunuh ayahnya sendiri dan sekarang di penjara."

Yeri mengerutkan keningnya. "Terus dia salah apa? Siapa tau dia mau main sama kalian. Kenapa gak coba diajak main?."

"Kita gak mau, kalau kamu mau main sama dia, main aja sana!" Seorang anak menjawab ketus.

Membuat Yeri mengerjap sebelum kembali memasukkan permennya ke mulut. Dia menatap anak laki-laki itu lalu mulai melangkah mendekat. Tak perlu waktu lama sampai dia berhenti selangkah di depan anak itu.

Seorang anak laki-laki menatapnya bingung dan terkejut. Tak menyangka jika akan ada yang menghampirinya. Mereka hanya saling melihat untuk beberapa saat sebelum Yeri tiba-tiba membungkuk dan membuat wajah mereka lebih dekat.

Yeri mengeluarkan permennya sebentar lalu mengemutnya lagi, netra anak di depannya mengikuti gerak tangan Yeri hingga membuat gadis kecil itu berpikir kalau anak itu ingin mencicipi permennya. Dia tersenyum, "Kamu mau coba?" anak tadi menatapnya terkejut, "Ini enak dan manis loh!"

Yeri mengeluarkan permennya lainnya dari saku baju dan membukakan bungkusnya, tanpa diduga, ia langsung memasukkan permen itu ke mulut anak di depannya. Membuat netra anak laki-laki itu melebar beberapa saat.

"Enak kan? Oh ya, nama aku Kim Yerim." Yeri kembali menegakkan tubuhnya. "Nama kamu siapa?"

Anak tadi mengatakan sesuatu tapi tidak jelas karena permen tadi masih di mulutnya, Yeri mengerutkan keningnya dan menarik permen tadi. "Siapa?" Tanyanya lagi.

Anak itu menelan ludah sebelum menjawab. "Xiaojun." Dan Yeri tersenyum setelah mengembalikan permen itu ke mulut Xiaojun.

"Ayo main!" Ajaknya ramah.

Xiaojun sedikit terbelalak kaget. Ia mengeluarkan permen dari mulutnya dan menatap Yeri. "Kamu ... gak takut sama aku?"

"Yang salah kan ibu kamu bukan kamu. Kamu gak ngelakuin apa-apa kan, ngapain aku harus takut sama kamu?" Yeri memiringkan wajahnya dan menatapnya lucu. "Aku mau temenan sama Ojun!" Tambahnya dengan senyuman lebar.

Tanpa sadar, senyum ikut mengembang di wajah manis Xiaojun. Ia bahagia, sangat.

Flashback end

'Padamu, pertama kalinya aku menyebut namaku untuk berkenalan dengan seorang yang kusebut teman.'



•••


"Ojunnn!"

"Eh, udah?" Xiaojun menatap Yeri yang kini berdiri disebelahnya dengan sebuah lolipop di mulutnya.

"Heran deh gue, kemarin Mark sama Lucas yang ngelamun. Sekarang Ojun. Pada ngelamunin apa sih?" Gerutunya setelah mengeluarkan lolipop itu.

"Cuma nostalgia Yer." Ujar Xiaojun. Ia menunjuk lolipop di tangan Yeri kemudian ayunan tak jauh dari mereka. "Inget gak? Ayunan sama lolipop."

Karenanya, Yeri tersenyum cerah. Kemudian menatap Xiaojun sendu. "Udah tahun kesepuluh ya?"

"Hum, udah sepuluh tahun kita temenan."

Yeri menggeleng. "Bukan, tapi ... ibu lo!"

Xiaojun hanya tersenyum tipis kemudian menepuk pundak Yeri pelan. "Ya, akhir bulan ini dia bebas."

"Kamu gak apa-apa?" Yeri menatapnya khawatir. Namun Xiaojun hanya tertawa.

"Gak ada yang perlu dikhawatirin Yerm. Gue gak apa-apa."

"Mata lo bilang semuanya."

Netra sendu Xiaojun semakin terlihat jelas. Ia menunduk menyembunyikan perasaannya yang random. "Gue lupa lo bisa baca gue." Ia terkekeh kecil.

Yeri kemudian mengelus pundak Xiaojun pelan.

"Perasaan gue campur aduk Yer. Gue gak tau harus gimana nanti pas jemput ibu gue. Disatu sisi gue masih sedikit trauma, tapi disisi lain gue bahagia."

"Ojun ... gue ngerti apa yang lo rasain sekarang. Apapun yang bakal lo hadapin nanti pas ibu lo balik. Gue selalu ada buat lo, cukup inget itu!" Ujar Yeri membuat Xiaojun tersenyum.

"Makasih Yer." Senyumnya melebar. "Tapi kayaknya lo salah."

"Apanya?"

"Kata lo disaat kita lagi sedih makan makanan manis bakal ngurangin rasa sedih itu. Tapi bagi gue, liat lo senyum aja rasa sedih gue langsung ilang!" Yeri mendengus, malu. Menepuk pundak Xiaojun pelan dan menjauh darinya.

"Gembel!" Ujarnya sembari memakan lolipopnya lagi.

"Lah gue serius! Senyum lo bikin gue diabetes!"

"Ojun geli ih jangan ngegembel terus!"

"Wajar dong gombalin pacar sendiri!"

Yeri tak menjawab. Wajahnya memerah malu. Namun, ia tidak merasakan debaran yang sama seperti saat bersama Mark.










Namun saat itu, Xiaojun berkata jujur.





























•••

Yeri's Protectors | SM 99LWhere stories live. Discover now