20 • This Relationship

1.9K 300 18
                                    

Part 20 : This Relationship
•••








"Kemana kakak barbie?"

"Gak tau, gak ngurus," jawabnya acuh.

Yeri berdecak dan menyambut segelas air yang di sodorkan oleh Hendery. Sore itu, ia memutuskan untuk berkunjung ke rumah Hendery. Akhir-akhir ini Hendery merasa tertekan akan perintah ayahnya untuk terus belajar ujian SAT bahkan karena itu ia tak punya waktu berkumpul dengan teman-temannya. Oleh karena itu Yeri berniat sedikit menghibur. Gadis itu mengerutkan keningnya memikirkan alasan itu, karena alasan sebenarnya mungkin tidak termasuk ketegori menghibur.

Sebenarnya yang lain ingin ikut, tapi Yeri melarang. Dan jika Yeri sudah menginginkan sesuatu, maka yang lain mengalah.

"Udah lama gak ngumpul." Hendery hanya diam dan meneguk minumannya. Pemuda itu memejamkan matanya dan bersandar di sandaran sofa, seolah tak ada siapa-siapa disana. Sikap Hendery yang semakin dingin di rasakan oleh Yeri. Tidak biasanya. "Lo dingin banget. Abis gerogotin es batu ya?"

Lagi –tidak ada tanggapan dari Hendery. "Sikap lo kok jadi gini? Gue putusin loh!"

Netra laki-laki itu terbuka, ia menoleh dan menaikkan satu alisnya bingung. "Putus?"

Yeri mengangguk. "Gue putusin kalau lo gini terus. Lo tuh kalau udah gesrek ya gesrek aja, gak usah sok jadi pangeran cool yang nyebelin,"

Hendery mendengus dan meneguk minumannya lagi. "Lo ke sini buat ngehibur gue dengan cara mutusin gue?"

"Mung...kin?" jawaban itu membuat Hendery tersenyum. Jelas sudah baginya jika gadis Kim itu pasti telah mengambil pilihan. "Koeun sering kesini ya?"

Netra Hendery membola, bagaimana bisa Yeri mengetahui hal itu. Melihat reaksinya, Yeri tertawa pelan. "Lo selingkuh sama Koeun jadinya gue putusin," candanya.

Hendery melirik, "Lo cemburu karena gue selingkuh? Atau lo cemburu karena dia sering kesini?" Yeri berkedip dan memandang pemuda di sampingnya dengan tanpa ekspresi. Ia kan hanya bercanda, mengapa Hendery menaggapinya dengan serius?

"Gue gak selingkuh, mau gue buktiin? gue bisa ngasih lo ciuman sebagai bukti!" Lanjutnya sembari mendekatkan wajahnya.

Tapi Yeri hanya melayangkan tatapan datar. Membuat Hendery menghentikan godaannya dan mengerutkan kening bingung melihat si gadis yang terdiam. "Kenapa?"

"Waktu di pantai, lo bilang kalau suka sama seseorang. Lo suka sama Koeun kan?" Kini pemuda itu diam mendengar kesimpulan yang coba di tarik Yeri. "Kalian deket dan sering ketemu. Kalian juga pernah ciuman. Dan lebih penting, Koeun ngakuin semuanya. Koeun bilang kalian pacaran sebelum lo jadi pacar gue."

Hendery hampir tersedak mendengarnya. Sejak kapan Yeri mengetahui semua hal itu? Ia terdiam saat Yeri mendekat dan menatapnya intens.

"Kebiasaan banget sih dari dulu. Sukanya bahagiain orang tapi sendirinya lupa bahagia. Sesekali pikirin apa yang lo mau, turutin apa kata hati lo! Bukan di suruh ini di suruh itu manggut-manggut aja, lo juga punya hak! Dan gak semua orang bisa ganggu hak yang lo punya. Lo manusia inget, bukan robot!"

Hendery berkedip. Terdiam akan perjelasan Yeri tentang dirinya. Seperti itu kah dirinya di mata orang-orang? Ia bahkan baru mengenal dirinya sendiri sekarang.

"Jangan ngebebanin diri lo sendiri Dery. Berapa kali lo frustasi karena pilihan otak lo ini? Kalau lo gini terus lama-lama bisa gila, dan gue gak mau punya temen orang gila. Udah saatnya lo berontak, turutin apa kata hati lo!" Yeri mengakhiri ucapannya. Ia sedikit tak menyangka akan mengatakan ini pada sang sahabat.

Yeri's Protectors | SM 99LWhere stories live. Discover now