Cinta Pertama

237 22 5
                                    

Marsha kini melangkahkan kakinya menuju kelas, setelah sebelumnya ditinggal Vanya untuk mencari Devin.

Sampai di lorong, Marsha melihat Vanya bersama Devin yang baru turun dari tangga. Terlihat jelas oleh Marsha,  bahwa senyum tercetak di wajah Devin yang lebam.Vanya yang menyadari keberadaan Marsha di situ, ia datang menghampiri gadis itu.

"Ca!, kok masih disini? Oh iya kaki kamu masih keram?" ucap Vanya.

Terlihat Devin yang ada di belakang Vanya, menaikkan sebelah alisnya dan sekilas melihat ke arah kaki Marsha. Mungkinkah karena membantunya tadi pikir Devin.

"Oh iya cejo, maca baru mau ke kelas, kaki aku udah gak keram lagi kok cejo" jawab Marsha.

"Beneran gak papa? Kalo masih sakit ke uks atau pulang duluan lagian udah masuk jam terakhir" Ucap Vanya yang nampak khawatir.

"Ah,  gak perlu kak udah tanggung juga kalo mau pulang" ucap Marsha sambil tersenyum.

"Ekhemm.. "

Suara itu berasal dari lelaki di belakang Vanya. Vanya berbalik dan mendelik.

" Apa?! " ucap Vanya

" Kita juga harus ke kelas sebelum Pak Monang yang nyamperin kesini" ucap Devin.

Vanya melihat jam yang melingkar ditangannya.

"Mampus, ayok Vin" kata Vanya sambil menarik tangan Devin.

Sudut bibir Devin terangkat gadis dihadapannya ini tidak pernah berubah.

Lalu Vanya menyadarinya,  ia tampak gugup dan memilih untuk pergi meninggalkan Devin dan Marsha disana.

"Maaf, bikin kaki lo jadi kayak gini" ucap Devin.

"Kaki aku gak papa kak Devin hehe " ucap Marsha sambil cengengesan

Devin tersenyum meski hanya sebentar namun Marsha bisa melihatnya. Memang benar menyangkut Devin mata Marsha akan selalu jeli.

"Gue duluan" Ucap Devin

"Ah iya.. " Ucap Marsha

"Kak Devin, ijinin Marsha bantu kakak, aku liat kak Vanya masih menyukai kakak" ucap Marsha lagi.

Devin hanya tersenyum simpul, ia juga merasa apa yang dikatakan gadis dihadapannya sepertinya benar biarlah Devin geer untuk sesaat.

"terserah dan jangan berlagak sok tau" ucap Devin dan berjalan menuju kelas mendahului Marsha.

Marsha nampak tersenyum melihat punggung lelaki itu. Pikirnya setidaknya ia bersyukur bisa dekat dengan lelaki itu. Lelaki itu cinta pertama Marsha.


Pendek? Sengaja 😂😂

Salam Telyaa💕

Bukti untukmuWhere stories live. Discover now