15- HunRene?

338 75 5
                                    

Irene meminum colanya yang baru Sehun keluarkan dari kulkas.

Keduanya telah selesai merevisi dialog dan sedikit berlatih memperagakan.

Irene melirik jam dinding coklat yang terdapat disamping lemari besar dipojok ruangan.

Sudah pukul 20:02 KST.

"Han, sudah malam. Aku pulang ya."
Ucap Irene.

"Hun, namaku Sehun." ucap Sehun datar. "Tolong diingat."

Irene terkekeh. "Mianhae,"

"Hum, aku akan mengantar, perintah pacar posesifmu itu." ucap Sehun.

"Tak usah akupun bisa pulang sendiri." cegah Irene.

"Baik kalo begitu tapi sayangnya aku tak mau babak belur karna tak mau mengantar pacar orang posesif." jawab Sehun sambil memakai jaket.

"Maaf kalau merepotkan," balas Irene sambil memasukan skripsi dramanya kedalam tas.

Malam itu jalanan kota Seoul sangat ramai orang.

Karna hari ini malam minggu jadi banyak yang keluar hanya sekedar jalan jalan dan menemui pasangannya.

Malam inipun udara tak terlalu dingin.

Sehun dan Irene melewati beberapa taman disana banyak muda mudi yang sedang berpacaran.

Irene menatap lesu ia ingin Taehyung. Karna tak tahu kenapa ia begitu merindukan pacar gantengnya itu.

Sehunpun sesekali membuka percakapan ringan diantara mereka karna Irene sedari tadi hanya terdiam saja.

Sehun memperhatikan Irene dari samping. Diam diam Sehun mengulum senyum melihat Irene yang sedang meminum cola yang tadi diberikan Sehun.

"Tak apa kan kita jalan kaki saja." tanya Sehun.

"Ne, lagi pula aku memang sudah terbiasa kok." jawab Irene.

Pipi Irene memanas karna meminum cola 3 kaleng soda yang tinggi alkohol sebenarnya Sehun sudah melarang tapi anak itu kan berkepala batu.

"Ah! pipiku panas." monolog Irene sambil membuang kaleng kosong ketempat yang sudah disediakan.

"Ha? Panas kenapa ini malam padahal." tanya Sehun sambil menyentuh pipi Irene dengan punggung tangannya.

"Huh enak! Tanganmu dingin Han ini enak sekali." ucap Irene.

Keduanya berhenti lalu Sehunpun menangkup pipi Irene dan benar pipinya panas.

Tangan Irenepun memegang pergelangan tangan Sehun menahannya agar tidak lepas dari pipinya.

Sehun awalnya beraksi biasa saja tapi lama kelamaan menatap wajah Irene lumayan dekat membuat hatinya tidak karuan.

Ditambah Irene yang seakan menikmati situasi tadi sampai matanya terpejam dan tersenyum kesenangan.

"Hum dingin! joahae." Ucap Irene lagi.

Disaat moment seperti ini tiba tiba perut Irene berbunyi menandakan ia lapar.

Irenepun membuka matanya dan terkekeh kearah Sehun. Sehun menatap mata Irene dalam dalam ia begitu terpesona akan kecantikan yang Irene miliki.

Mata yang damai yang tak ingin Sehun lepaskan pandangannya.

"Sehan halooow Sehan."

Sehun tersadar dan melepas tangannya dari pipi Irene.

"Iya, kenapa?" Tanyanya cepat.

"Boleh mampir beli makanan tidak?" Tanya Irene lagi.

"Ah iya, kajja." Sehun menunjuk kios makanan pinggir jalan yaitu ttaebbokki.

LAST BREATHING [VRENE]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ