26. Waterpark

5.3K 750 53
                                    

Warning, ada adegan 15+

Sebisa mungkin Jiyoon menghindar dari Jeno, tapi malah makin dekat karena ulah Jisung.

"Akhirnya bisa berenang juga!" seru Jisung.

"Istri udah hamil tua, kelakuan kamu masih kayak anak SD aja," ledek Jiyoon.

Alicia tidak ikut berenang, dia hanya duduk dan menonton walaupun dia sebenarnya sangat ingin berenang juga.

"Terserah Jisung lah Noon," jawab Jisung.

Jisung langsung melompat ke dalam kolam begitupun Jeno. Malah, Jeno sambil salto.

"Padahal aku nggak terlalu pingin berenang," ucap Jiyoon pada Alicia.

"Why Eonnie?"

"Nggak ada temannya. Lihat itu si Jisung sama Jeno, brutal."

Alicia tertawa terbahak, "we must swimming after i'm giving birth this child, Eonnie."

"Oh pasti."

Jujur, Jiyoon benar-benar canggung dengan Jeno. Hanya Jiyoon, Jeno tidak.

"Yoon, ayo sini!" seru Jeno.

Jiyoon tidak menjawab tapi ia masuk ke kolam karena disuruh Alicia.

"Main perosotan yuk," ajak Jeno.

"Ngg... Aku sama Jisung aja," jawab Jiyoon.

"Mau incest Noon?" tanya Jisung tanpa mengontrol mulut.

"Bahasamu dijaga ya Park Jisung," kesal Jiyoon.

Kemudian canggung. Jeno mau sama Jiyoon, Jiyoon mau sama Jisung, Jisung-nya nggak enak sama Jeno kalau dia sama Jiyoon, jadi gimana tuh?

"Sendiri-sendiri aja lah!" seru Jisung kemudian mengambil ban untuk satu orang.

Jiyoon yang tidak terlalu tertarik cuma beberapa kali saja menaiki perosotan. Yang brutal sih Jisung dan Jeno.

Jiyoon bermain air dipinggir kolam. Berusaha menahan diri agar tak jatuh lagi ke dalam pesona Jeno dan berusaha bagaimanapun caranya agar bisa lepas dari pria itu.

"Park Jiyoon," panggil Jeno.

"Aku nggak—" ucapan Jiyoon tertahan akibat Jeno menariknya pergi dari tempat itu.

Karena ini masih siang hari dan merupakan hari Senin, maka pengunjung Waterpark sangat sepi. Mungkin bisa dihitung dengan sebelah tangan atau bahkan mungkin hanya mereka yang berkunjung.

"Jeno, kamu apa-apaan?!" teriak Jiyoon begitu Jeno memaksanya masuk area ganti.

"Kamu yang apa-apaan?!" balas Jeno.

"Jen—" ucapan Jiyoon terputus akibat Jeno yang mencium bibirnya kasar.

Jiyoon seketika menangis, dia tidak pernah melihat Jeno seperti ini. Jeno marah, iya jelas dia marah.

Jiyoon hanya diam menunggu Jeno puas karena dia juga tidak tahu harus apa selain diam.

Jeno melepas tautannya dengan napas memburu, "jujur, kamu kenapa?"

"Aku... Aku nggak apa-apa."

"Jujur Jiyoon!"

Jeno benar-benar emosi, Jiyoon sampai ketakutan karena amarahnya itu.

"Kamu bukan Jiyoon yang biasanya, kamu... Kamu sama seperti Jiyoon yang dulu menghindariku hanya karena takut aku terseret rumor," ucap Jeno.

"Kamu juga bukan Jeno yang biasanya, Jeno yang aku kenal tidak pernah kasar apalagi melecehkan wanita," jawab Jiyoon datar.

Jeno bungkam. Sedikit tidak nyambung tapi Jiyoon ada benarnya, dia kelewat batas.

"Jiyoon, maaf...," ucapnya.

"Aku yang minta maaf," jawab Jiyoon.

"Kamu kenapa?" tanya Jeno dengan lembut kemudian memeluk gadisnya itu.

"Aku nggak apa-apa," ucap Jiyoon.

"Ya sudah kalau belum mau cerita. Nanti cerita ya? Sekarang senang-senang yuk?" ajak Jeno.

Jiyoon mengangguk. Mengikuti ego-nya untuk senang bersama Jeno tidak salah 'kan?

Mereka bermain air seharian tanpa lelah. Jiyoon ingin menikmati hari ini sesuka hatinya sebelum ia harus kembali menyapa kenyataan.

"Jeno, aku sayang banget sama kamu dan nggak pernah sekalipun aku berpikir untuk menyakiti atau meninggalkan kamu. Tapi, sepertinya memang Tuhan tidak mengizinkan kita bersatu, Jen."

Tbc

27 April 2019

All the love,
Feli

Noona (Park Jisung) [Tamat;✔]Where stories live. Discover now