24. Bali

5.6K 840 74
                                    

22 Januari 1999

"JIYOOOOOOOOON!!!" teriak Jeno dari ujung bandara sembari melambai-lambaikan tangannya bak bocah tiga tahun.

"Bucin detected," gumam Jisung.

"Jeno apa sih, malu-maluin!" kesal Jiyoon.

Mereka sedang ada di Bali. Bukan honeymoon-nya Jisung dan Alicia kok. Gimana mau bulan madu kalau Alicia-nya lagi hamil walau memang masih 2 bulan.

"Nikah cepetan makanya hyung," ucap Jisung.

"Desember ya Yoon," ucap Jeno.

"Hilih, yuk jalan!" seru Jisung.

"Eonnie and Oppa, take a photo there!" seru Alicia dengan bahasa campuran. Dia bisa bahasa Korea sedikit-sedikit.

"Eh iya, foto sana," ucap Jisung.

Jiyoon yang kaku dengan Jeno yang narsis berpose di depan patung kuda yang ada di dekat Bandara Ngurah Rai, Bali.

"Mesra dikit dong!" celoteh Jisung.

Jeno yang kesal langsung menarik pinggang Jiyoon dan-

CUP!

"Nah gitu!" ucap Jisung mantap yang kemudian mendapat pukulan dari Alicia.

Setelah beberapa foto, mereka bergantian dengan Jisung dan Alicia. Kemudian, mereka pergi ke hotel untuk meletakan barang.

"Kamar full semua sisa dua. Satu aku sama Alicia, satunya ya hm," ucap Jisung sembari cengengesan tidak jelas.

"Tapi Sung-"

"Udah lah Noona, udah mau kawin eh nikah jugaan."

Awalnya Jiyoon bodo amat. Mereka bermain di Pantai Kuta, kemudian berbelanja dan makan disana hingga malam.

Setibanya di kamar hotel. Rasa awkward benar-benar menyelimuti Jiyoon dan Jeno.

"Kasurnya cuma satu lagi," gumam Jiyoon.

Jeno mengerucutkan bibirnya, "kamu nggak mau tidur sama aku Yoon? Ya udah aku di sofa aja."

"Eh, nggak gitu Jen...."

"Terus?"

"Y...ya udah nggak apa sekasur tapi jangan dekat-dekat. Nih batasnya!" seru Jiyoon sembari meletakkan guling di tengah kasur.

"Hm," gumam Jeno sebelum masuk ke kamar mandi.

Beberapa menit kemudian pria itu keluar hanya dengan handuk.

"LEE JENO!"

"YAK! JENO!"

Jiyoon menutup kedua matanya.

Jeno malah terkekeh sembari mendekati Jiyoon, "udah mau resmi kok, duluan nggak apa-apa kali."

"J...Jeno."

"Hm?"

"ISH SANA JAUH JAUH BYUNTAE!!" kesal Jiyoon sembari memukuli Jeno habis-habisan.

"Bercanda doang ah Jiyoon nggak seru," ucap Jeno.

Jiyoon tidak bisa tidur, sungguh.

Bukan karena Jeno yang mendengkur atau tidak bisa diam saat tidur, namun dia merasa awkward sendiri.

"Ung," kesal Jiyoon pada dirinya sendiri.

Bolak.

Balik.

Bolak.

Balik.

Sret.

"Eh!"

"Deg-degan ya tidur bareng orang ganteng?"

PLAK!

"Yah, galak."

"Jangan main meluk!"

"Iya, iya maaf."

Jiyoon memang berubah. Apa lagi semenjak Jisung menikah, dia jauh lebih menjadi diri sendiri.

"Nggak sabar benar-benar miliki kamu seutuhnya," ucap Jeno.

"Hm?"

"Park Jiyoon, gadis pintar serta pekerja keras yang selalu sabar dan rela mengorbankan apapun demi keluarganya. Aku merasa sangat beruntung punya kamu," ucap Jeno lagi.

"Aku yang seharusnya beruntung punya kamu Jeno," jawab Jiyoon.

"Apa bagusnya aku Yoon? Dulu selalu bergantung pada orang tua, nggak mandiri."

"Tapi 'kan Mama kamu udah kasih waktu buat kamu berjuang sendiri setahun ini. Buktinya, kamu udah bisa ajak aku, Jisung, Alicia jalan-jalan gini. Kamu juga pekerja keras," ucap Jiyoon.

"Tapi awalnya dibantu Papa."

"Bodo amat awalnya gimana, yang penting kelanjutannya."

"Ih gemas, kamu pacarnya siapa sih Yoon?" Jeno memeluk Jiyoon lagi, kali ini Jiyoon tak menolaknya.

"Uhm siapa ya?? Lee Jeno!" seru Jiyoon.

Tbc

Bentar lagi end nih seyeng. Mau di chapt berapa?

Sad or Happy Ending?

20 April 2019

All the love,
Feli

Noona (Park Jisung) [Tamat;✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang