8. Menjauh

7.4K 1K 113
                                    

Jeno dan Jiyoon sudah tidak melakukan hubungan apapun selama nyaris sebulan.

Hyera awalnya terkejut karena duo J yang biasanya selalu bersama itu tiba-tiba tidak pernah terlihat bersama lagi.

Padahal Hyera berharap geng mereka yang ia beri nama JJH (Jeno Jiyoon Hyera) atas dasar mirip dengan inisial idolanya itu akan selalu ada dan tidak terpecah.

Oh ya. Jujur saja, itu nama sepihak dari Hyera karena Jeno dan Jiyoon hanya pasrah dengan tingkah fangirling Hyera.

Banyak pertanyaan dan tendangan sudah dilakukan Hyera pada Jiyoon.

"Kenapa jauhin Jeno?"

"Orangnya nggak masalah tuh sama rumor dari para cabe."

"Santai aja kali Yoon."

"Aku rela woy Jung Jaehyun kencan asal kalian jangan pisah."

"Eh tapi Jaehyunnya kencan doang, nikah tetap sama aku!"

"Ayolah, jangan gitu sama Jeno. Aku terlanjur ngeship kalian nih!"

Tapi Jiyoon tetaplah Park Jiyoon yang keras kepala. Sekali A, maka akan tetap A.

Jiyoon sudah bertekad. Dia harus menjauhi Jeno. Jeno tidak bersalah, dia tidak sepatutnya ikut terjerat dalam rumor buruk.

Setiap ada Jeno, anak itu selalu menghindar. Bagaimanapun caranya, Jeno harus keluar dari rumor menjijikan itu.

"Park Jiyoon!"

Panggilan itu lagi. Panggilan yang sebenarnya Jiyoon rindukan.

Baru saja ia hendak melangkah pergi, tangan si pemilik suara menahannya.

"Kamu kenapa sih?" tanya Jeno.

"Kenapa apa?" tanya Jiyoon balik.

"Ya kamu. Aku panggil selalu menghindar, aku dekati malah lari," jelas Jeno.

"Nggak apa-apa."

"Jelasin," tegas Jeno.

"Apasih Jeno?" kesal Jiyoon.

"Kenapa?" tanya Jeno.

"Kenapa apa?" tanya Jiyoon.

"Kenapa kamu begini?" tanya Jeno.

"Aku nggak suka Jeno! Aku nggak suka kamu kena rumor menjijikan yang dibuat untuk aku itu! Aku nggak suka!" ucap Jiyoon dengan penegasan berulang kali.

"Aku sudah bilang, aku nggak terganggu dengan rumor yang mereka buat. Aku tahu itu nggak benar-"

"Aku yang nggak nyaman Jeno. Aku yang merasa bersalah karena ini," potong Jiyoon sebelum berlari masuk ke kamar mandi perempuan.

Jangan ditanya kenapa harus kamar mandi perempuan, tentu saja karena Jeno tidak mungkin bisa masuk kesana.

Ia menangis dalam diam disana.

Sungguh, ia sangat sayang pada Jeno. Tapi dia tidak mau pria yang disayanginya dipandang buruk oleh orang lain karena dirinya.

Jeno terlalu sempurna untuk dirinya.

"Yoon!" sapa Hyera yang mungkin baru datang.

"Iya?" tanya Jiyoon.

"Ke prom sama siapa kamu?" tanya Hyera.

"Nggak tahu. Kamu?"

"Sama Jinyoung sunbae! Duh gila, gila, gila, mimpi apa aku Yoon!!" Jiyoon terkekeh melihat tingkah sahabatnya.

"Ya dah besok senang-senang sana sama Bae Jinyoung-mu," ucap Jiyoon.

Besok adalah prom gabungan. Acara tahunan sekolah yang selalu ada tiap 2 tahun sekali.

Setelah berbincang dengan Hyera, Jiyoon berjalan menuju kantin.

Ia berpikir, siapa yang mau menjadi pasangannya selain Lee Jeno?

"Jeno, mau 'kan jadi pasangan aku?"

Samar-samar Jiyoon mendengar suara itu.

"Aku mau sam-"

"Ayolah Jeno...," rayu gadis yang Jiyoon rasa adalah anak seangkatan Jeno alias kakak kelasnya.

"Iya, iya, oke."

Hm, Jeno sudah mendapatkan pasangan rupanya.

Jiyoon pulang sedikit lebih larut akibat banyaknya pelanggan di kafe Taeyong hari ini.

Dia merebahkan diri disamping adiknya yang sudah masuk ke dalam dunia mimpi duluan.

Jiyoon kembali merasa miris. Pasalnya, kasur tua milik mereka itu tidak cukup untuk adiknya.

Entah Jisung yang terlalu tinggi atau memang kasur mereka yang kekecilan. Yang jelas, kaki adiknya itu terpaksa menekuk terus karena panjang kasur yang kurang.

Jiyoon mencium pipi adiknya, sebuah rutinitas yang selalu ia lakukan.

Beberapa detik kemudian ia tersenyum memandangi adiknya, "dia sudah besar sekarang."

Dengan melihat Jisung saja rasa lelah yang ia rasakan langsung lenyap entah kemana. Entahlah, Jiyoon juga tidak tahu pasti kenapa ia merasa seperti itu.

Tapi yang jelas, Park Jisung adalah sumber semangat hidup dari Park Jiyoon.

Jiyoon sangat mencintai adiknya itu dan ia rela memberikan apapun untuk adiknya.

"Park Jisung adikku yang nakal, aku harap kamu selalu bahagia. Sekarang maupun di masa depan."

Tbc

26 Maret 2019

All the love,
Feli

Noona (Park Jisung) [Tamat;✔]Where stories live. Discover now