20. Graduation

6.1K 910 49
                                    

Jiyopn dan Jeno datang pagi-pagi untuk menemui Jisung.

Mereka berdua tinggal di hotel karena Jisung tinggal di asrama kampus.

"Jisung!" panggil Jiyoon.

Jiyoon terpaku melihat adiknya dengan baju khas kelulusan dan toga.

Jisung telah resmi lulus. Tidak cuma Jisung, gadis Kanada yang bernotaben kekasihnya juga.

"Selamat Jisung!" seru Jiyoon sementara Jisung berlari dan memeluknya erat.

"Ini semua karna Noona, makasih banyak Noona," ucap Jisung.

"Ini juga karna kerja kerasmu pas belajar kali Sung. Ah ya, katanya mau ngajak aku ke restoran-mu," ucap Jiyoon.

"Bukan restoran mewah lho Noona, cuma kedai kecil," ucap Jisung.

Jiyoon tertawa, "memangnya aku peduli besar atau kecil? Aku 'kan penasaran sama kerjaan adikku yang menbanggakan ini."

"Ish Noona bisa saja!"

"Hello," sapa Alicia.

"Oh my God, Alicia! Long time no see," seru Jiyoon.

"Hehe, nice to meet you again Sis!" seru Alicia kemudian memeluk Jiyoon.

"Ah, who's he?" tanya Alicia begitu melihat Jeno yang dari tadi hanya plonga-plongo tidak jelas.

Merasa diperhatikan Jeno menyaut dengan cukup lantang, "namjachi— boyfriend! Hehe."

"ASTAGA, KALIAN JADIAN?! KAPAN? JISUNG KOK NGGAK TAHU?!" teriak Jisung histeris. Bodo amat dia perkara ini masih di wilayah kampus, toh sudah lulus.

Histeris. Bagaimana tidak? Setahu Jisung, Jiyoon itu 100 di matematika tapi 10 di percintaan. Hm, Jiyoon juga tidak pernah peduli cinta menurut Jisung.

"A...Anu, baru kemarin di perpustakaan sini," ucap Jiyoon.

"ALICIA! I THINK WE SHOULD MAKE A PARTY," teriak Jisung yang langsung menjadi pusat perhatian. Alicia memukul lengannya, memberi kode agar anak itu diam atau setidaknya mengecilkan volume.

Jiyoon tertawa, "he's crazy right?"

"Yeah Sis, he's like a little chick. He cannot be silent," desis Alicia.

Beberapa jam kemudian mereka berjalan kaki menuju kedai kecil milik Jisung.

Mereka memang sengaja tidak naik bis karena sensasi berjalan di Oxford benar-benar nyaman sampai tidak bisa dideskripsikan oleh kata-kata.

Letak kedai Jisung di pasar. Jangan pikir pasarnya kotor atau tidak layak. Pasar ini seperti pasar modern, sangat bersih, dan suasananya nyaman sekali.

"Ini kedai Jisung, Noona," ucap Jisung sembari masuk ke kedai kecil yang terletak di tengah-tengah pasar tersebut.

Tidak menjual banyak hal, hanya menjual makanan yang cenderung simpel dan abstrak.

Kebanyakan makanan Korea yang dipadukan dengan makanan disini. Seperti roti sandwich berisi bulgogi, ramen dengan beberapa tambahan rempah khas Inggris, dan lainnya.

Kedai ini dijaga oleh satu orang pelayan yang Jisung bayar. Awalnya anak itu menjaga sendiri, tapi karena jadwal kuliahmya yang tak menentu, ia memutuskan mencari pelayan. Toh, keuntungan yang ia dapat dari sini lumayan besar.

"Noona mau apa?" tanya Jisung.

"Apa aja yang bisa di makan," ucap Jiyoon.

"Ish Noona!" kesal Jisung sembari berjalan ke area dapur.

Kedai ini lumayan ramai, pantas saja Jisung bisa dikategorikan kelas menengah ke atas hanya dengan kedai kecil ini.

Memang ya, keberuntungan seseorang itu ada jalannya sendiri-sendiri.

"Sung, kamu jadinya mau kemana habis ini?" tanya Jiyoon.

"Pinginnya sih balik ke Korea," jawab Jisung.

"Terus kedai ini?" tanya Jiyoon lagi.

"Di urus sama kakaknya Alicia. Dia dapat untung dua puluh persen, aku sisanya," jawab Jisung.

"Udah pintar ternyata," gumam Jiyoon.

Tbc

Kalian mau banyakin part Jisung-Jiyoon apa Jeno-Jiyoon?

8 April 2019

All the love,
Feli

Noona (Park Jisung) [Tamat;✔]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora