Because of You ¦ Satu

56 9 5
                                    

Happy reading!
Don't forget to vote & comment~

_________________๑๑_________________

1. Insiden

-••-

Di bawah senyumanmu yang teduh, di situlah hatiku mulai berlabuh.

-••-

Pagi yang sial.

Begitulah nasib Bella saat ini. Sudah bangun siang, tidak sarapan tapi harus mengayuh sepedanya menuju sekolah yang jaraknya cukup jauh dari rumah pula. Sialnya lagi, hari ini hari senin. Sudah di pastikan ia akan ketinggalan kegiatan upacara.

Inilah akibatnya jika Bella tidur lewat tengah malam. Tapi apa boleh buat, ini adalah resikonya jika ia bekerja. Bagaimanapun, Bella adalah tulang punggung keluarga.

"Eh, kayanyan gue bakal punya temen telat." Gumam Bella ketika mendapati seorang cowok berseragam SMA-nya tengah mengotak atik mesin mobil.

Bella segera melajukan sepedanya mendekati cowok tersebut. "Mogok?" Tanyanya.

Cowok itu menoleh segkilas. "Seperti yang lo liat,"

Bella menstandarkan sepedanya lalu menghampiri cowok itu. "Disini nggak ada bengkel, satu-satunya bengkel cuma ada di dekat sekolah kita." Selorohnya sambil melihat sekitar.

"Lo... satu sekolah sama gue?" Balas cowok itu ragu.

"Kenapa reaksi lo kek kaget gitu? Liat, seragam kita sama. Berarti kita satu sekolah dong," Bella melihat bet kelas cowok di hadapannya. "lo juga kelas sebelas. Berarti kita juga seangkatan."

Cowok itu tak memberikan respon, malah menatap Bella dengan tatapan yang sulit diartikan. Membuat Bella segera mengulurkan tangan. "Lo pasti belum pernah liat gue ya? Nggak papa sih, gue emang jarang ikut acara sama organisasi. Dan gue juga jarang keluar kalau istirahat." Bella tersenyum maklum.

"Kenalin, gue Arabella Talia. Kalau lo?"

Uluran Bella menggantung, tak kunjung di sambut oleh cowok itu. Membuat Bella menghela napas. Kemudian Bella menarik tangannya. "Yaudah deh, nggak papa juga kalo-"

Namun cowok itu segera meraihnya, membuat Bella sedikit terlonjak. "Gue Bara."

"Ah, Bara..., salam kenal." Bella tersenyum manis sembari menarik tangannya dari genggaman Bara.

Bella melirik arlojinya. "Aduh, kita udah telat banget ini. Lo mau bareng gue atau naik taksi?" Tawar Bella.

"Eh?"

Bella segera menghampiri sepedanya lalu menaikinya. "Gue tau lo nggak bakal mau naik sepeda gue, tapi gue juga nggak yakin bakal ada taksi lewat jam segini. Jadi.... gimana?"

Bara tertawa kecil, lalu tanpa pikir panjang ia menghampiri Bella. "Turun, biar gue yang bonceng."

"Hah? Lo yakin bisa bonceng orang?" Bella menatap Bara sangsi.

"Udah, lo mau ke sekolah nggak? Cepet turun,"

Bella menuruti Bara lalu duduk di jok penumpang. Baru pertama kali ini Bella di bonceng cowok. Naik Sepeda pula.

Because of YouWhere stories live. Discover now