013 : Rindu

3.1K 201 11
                                    

Merindukan adalah hal terburuk di dunia ini jika ada sebuah pilihan dirindukan atau merindukan maka tidak akan ada yang mau memilih merindukan. Namun memilih dirindukan adalah sifat yang egois karena membiarkan orang lain merasakan apa yang tidak ingin kita rasakan.

-

-

-

Sosok pria berkulit pucat dengan rambut pirang acak-acakan menatap lurus kedepan, pandangan kosong membuat siapa pun yang melihatnya merasa iba.

Berminggu-minggu lamanya pria itu berada dalam posisinya, pakaian yang sama, posisi yang sama sejak pertama kalinya pria itu mengamuk histeris. Kondisinya saat ini membuat semua orang berfikir jika dia telah kehilangan akal sehat.

Ruangan yang bebarapa minggu lalu terlihat rapi dan bersih kini nampak berantakan, pecahan-pecahan kaca berserakan membuat orang lain takut untuk masuk ke dalam ruangannya.

Sepasang orang tua menatap Yoongi dengan iba, hati mereka tergores melihat berapa hancurnya putran semata wayang mereka. 

"Apa yang terjadi pada anak kita?" seorang wanita paruh baya menangis iba melihat putranya sehancur itu.  

Sosok ibu mana yang tidak akan hancur melihat anak semata wayangnya menderita seperti itu. walaupun wanita itu sempat mengusir putranya namun rasa sayang soeorang ibu tidak akan pernah luntur begitu saja.

Tuan dan nyonya Abram menatap putranya dengan pilu, sosok pria yang selama ini mereka banggakan terlihat buruk dan berantakan. Tidak ada yang tau penyebabnya, yang jelas ini semua telah terjadi karena takdir.

"Ma.. maaf bi.. bisa aku membantunya" nyonya Abram naik pitam setelah melihat waita yang sejak awal telah merusak kehidupan putranya, penyesalan karena telah bertemu dengan Jane adalah penyesalan terbesar yang pernah keluarga Abram rasakan.

Amarahnya langsung memucak setelah melihat wanita itu masih saja muncul di kehidupan putranya "wanita jalang, masih beraninya kau menunjulkan wajah mu di depan kami!" teriak nyonya Abram.

Tuan Abram berusaha menenangkan istrinya, walau pun dia sangat kesal dan ingin sekali menampar Jane itu tidak akan merubah apapun. Saat ini putranya adalah yang terpenting "sayang tenanglah sekarang pikirkan anak kita!" ucapnya membawa istrinya masuk dalam pelukannya.

Nyonya Abram berusaha mengontrol emosinya walapun berat namun dia tidak ingin melihat putranya semakin tertekan. Air mata yang beberapa hari ini terus menetes akhirnya kembali menetes, air matanya seperti ingin menetes setiap harinya.

Jane meninggalkan kedua orang tua Yoongi, kakinya membawanya mendekat ke arah Yoongi dengan pelan untuk menghindari pecahan-pecahan kaca yang tercecer dimana-mana.

Jane duduk tepat di hadapanYoongi membelai wajah pucatnya "Yoongi ini aku" ucapnya, Yoongi terus menatap lurus tanpa ingin tahu siapa di hadapannya "kembalikan Yewon" ucapnya pelan namun masih bisa terdengar.

Jane menatap pilu kondisi Yoongi, hatinya juga ikut sakit namun tidak tahu harus berbuat apa. Sejak awal dia lah yang membuat kekacauan ini, melukai banyak orang hanya karena ke egoisannya "aku tidak pernah tau jika Yewon telah menggantikan ku disini" ucap Jane menyentuh dada Yoongi. Lebih bodohnya adalah Jane tidak tau jika sejak awal hanya Yewon yang ada didalam hati Yoongi. 

Pengantin Pengganti [COMPLETED STORY]Where stories live. Discover now