012 : pergi

3.3K 212 9
                                    

Aku pergi tidak membawa apapun! Aku meninggalkan semuanya disini. Ku harap kau juga melakukan hal yang sama. Jangan melukai dirimu! Berbahagialah.

_

_

_


Yewon pov...

Semua yang terjadi biarlah terjadi, setidaknya ijinkan aku mengucapkan terima kasih.

Terima kasih telah mengajari ku berbagai hal. Salah satunya adalah mengajari ku bagaimana cara mencintai dengan tulus. Yah.. aku mencintainya dengan sangat tulus.

Terima kasih telah mengenalkan ku pada cinta, walau harus berakhir berpisah. Aku tidak menyesal atau menyalahkan takdir atas kegagalan cinta yang ku alami. Aku justru ingin berterimakasih karena dengan begini pandangan ku tentang cinta semakin terbuka. Setidaknya aku mulai mengerti juka cinta tidak selamanya berakhir dengan kata bahagia.

Terima kasih karena mau mengenal ku. Tidak pernah menyesal karena telah bertemu dengan mu, kehadiran mu adalah pelengkap jalan kisah hidup ku. Terima kasih pernah hadir dalam hidup ku dan menjadi pemeran utama dalam beberapa bab buku kehidupan ku. Terima kasih pernah membantu ku menulis cerita dalam buku kehidupan ku.

Terima kasih telah membuat ku bahagia (walau sesaat), sekali lagi ku katakan jika aku tidak pernah menyesal. Kebahagian singkat yang dia berikan akan menjadi memori dalam kehidupan ku.

Di negara ini aku akan memulai menata  kehidupan ku kembali, meninggalkan bayang-bayangan mu walau sebenarnya aku tidak yakin. Nyatanya pria itu yang telah masuk dalam hati ku yang terdalam, membangun istana dan menetap didalamnya. Aku mungkin tidak bisa langsung mengusir mu, tapi aku berjanji akan meruntuhkan sedikit-demi sedikit istana mu agar kau bisa pergi dari hati ku.

Jujur ku akui ini sangat sulit karena di setiap langkah namanya selalu mengikuti ku. Terlalu melankolis, namun itu yang terjadi. Lalu untuk apa aku mengatakan pergi tanpa membawa apapun. Lupakan!

Lelah, tentu, tapi aku bisa apa? hati ini sama seperti ranting yang hidup hanya bergantung pada sebatang pohon. Ranting hanya perlu menunggu waktu hingga pohon itu mulai bosan dan melepas ranting yang menempal pada tubuhnnya.

Baru enam jam aku berada di negara ini, namun aku sudah mulai merindukannya. Sepertinya aku terus mengatakan dia dan Nya, kalian tentu tau siapa yang aku maksud.

Jika rindu bisa aku tukarkan dengan uang maka aku pastikan aku adalah orang terkaya di dunia ini. Tapi... apa dia merindukan ku? Sebenarnya apa rindu itu? Tolong jelaskan pada ku.

Inggris memang sangat indah, sinar mataharinya bahkan jauh lebih terang jika di bandingkan dengan Korea. Tapi, mengapa hati ku jauh lebih gelap di bandingkan senyuman ku.

Senyuman yang ku ukir hanyalah topeng yang aku gunakan untuk menyembunyikan kesedihan ku. Dengan tersenyum semua orang akan berfikir jika aku baik-baik saja. Itu yang aku pelajari dari drama yang aku tonton.

Boleh aku berteriak ini tidak adil? Mengapa Tuhan memberi ku ujian seperti ini?, diusia ku yang terbilang masih sangat muda, hidup ku telah terjebak dalam kehidupan percintaan yang rumit.

Mengapa? mengapa harus aku yang mengalami hal pahit ini. Saat hati ini mulai merasakan cinta untuk pertama kalinya di saat itu pun cinta menyakiti ku untuk pertama kalinya.

"Yewoni, cepatlah sebentar lagi kita akan pergi"

Ah... aku melupakan sesuatu yang berteriak itu adalah sepupu ku namanya Kim Mingyu, pria itu yang akan menemani ku hidup di negari ini.

Pengantin Pengganti [COMPLETED STORY]Where stories live. Discover now