Karena jadwal mengajar Nayla masih  setengah jam lagi ia memilih untuk pergi ke kantin terlebih dahulu untuk makan siang.

                       
                         
🍁🍁🍁
                           

"Umi abang lapar juga nih" keluh Farhan setelah melihat abinya makan.

"Yaahh umi cuma bawa buat abi doang, kenapa ga bilang kalau Abang belum makan?" tanya Ayu.

"Ke kantin aja makan, kalau lapar" saran Adit. Sedangkan Farhan hanya mengangguk.

"Iya deh abang pergi dulu, Assalamualaikum"

"Waalaikummussalam" balas Ayu dan Adit.

Setelah itu Farhan pun berjalan menuju kantin yang tidak jauh dari ruangan abinya.

langkah Farhan tiba tiba berhenti ketika ia ingin memasuki kantin tersebut.

Ia melihat seorang perempuan yang tengah duduk memainkan ponselnya. Perempuan tersebut adalah Nayla perempuan yang ia sukai sejak pertama kali mereka tidak sengaja berpapasan. Mereka pernah perpapasan 2 tahun yang lalu ketika di pesantren milik abinya.
kemudian ia pun mengambil tempat duduk yang lumayan jauh dari tempat duduk Nayla tapi ia masih bisa memperhatikan Nayla dari tempatnya tersebut.

Ia terus memperhatikan Nayla, bahkan ia lupa larangan untuk menjaga pandangan kepada lawan jenis. "Astagfirullahalazim" gumannya setelah menyadari apa yang ia lakukan.

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ.

["Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat"]


(QS. An Nur [24]: 30)

" Farhan?" sapa seseorang menyadarkannya.

"Azam? Assalamualaikum " balas Farhan.

"Waalaikumussalam, lo kapan balik dari Mesir?" tanya orang tersebut yang bernama Azam lalu duduk di hadapan Farhan.

Azam adalah salah satu teman Farhan, mereka saling kenal ketika Farhan masih kuliah S1 di Jakarta. Mereka sering menghadiri kajian yang sama, dan Azam juga merupakan ustadz di pesantren milik abinya ini.

"Udah hampir satu minggu gue disini"

"Oh ya? kenapa gue gak pernah lihat lo saat kajian?"

"Ohh, itu gue belum pernah masuk kajian di sini lagi"

"Ohh, begitu"
"Lo ngapain disini?" tanya Azam lagi.

"Makan lah, masa gue tidur disini" balas Farhan asal.

"Iya iya, lo memang gak pernah berubah dari dulu, oh iya Han besok ada kajian di masjid Taqwa lo ga ikut?"

Masjid Taqwa adalah salah satu masjid yang berada tidak jauh dari pesantren Ar-Rahman. itulah yang mereka sebut tadi. Mereka sering kajian bersama disana ketika Farhan masih kuliah S1.

"Iya tadi abi gue juga udah bilang In Sya Allah gue datang".

"Ohh, iya kalau begitu gue pamit dulu Han mau ngajar, Assalamualaikum" pamit Azam.

"Waalaikumussalam" balas Farhan.

Setelah Azam pergi Farhan memesan makanan dan minuman.

Setelah selesai makan tadi Farhan kembali ke ruangan abinya, tapi ketika melewati sebuah kelas ia pun menghentikan langkahnya.

"Subahanallah" guman Farhan ketika melihat Nayla sedang mengajar didalam kelas. Nayla terlihat sangat cantik ketika terseyum kepada para santri, Kemudian ia melanjutkan langkahnya yang tertunda.

Lagi pula untuk apa dia berdiri disana, itu hanya akan membuat dirinya berdosa karena memandang yang bukan mahramnya.

Biarlah ia memandang wajah Nayla ketika telah halal nanti.
                                    

                     
-Cinta diatas Sajadah-

📝khnnurila
📅Padang,20 Desember 2019

Semoga tetap suka ya sama ceritanya.

Jangan lupa ya vote dan komennya, karena itu sangat berarti dan buat saya semakin semangat buat nulis><

Tandai typo dibagiannya yaa.. :)

Jazakumullahu khairan:)

Jadikan Al Qur'an bacaan yang utama:)

                                               (KNA)

Cinta diatas SajadahWhere stories live. Discover now