Dua

257 11 0
                                    


__________________________________________


🍁🍁🍁

"Maaa" teriak Ara dari dalam kamarnya membuat seisi rumah panik akan teriakannya.

Fina mama Ara pun menghampirinya "ada apa Ra?" tanya Fina panik.

"Kaus kaki putih panjang Ara mana?"

"Astagfirullah jadi kamu teriak pagi pagi gini cuma karna kehilangan kaus kaki?" tanya mamanya yang mulai menetralkan kepanikannya.

"Iya ma, kalau gak pake kaus kaki panjang bakal di hukum"

"Coba tanya kakak kamu, mana tau dia punya" perintah Fina.

"Iya deh ma" pasrahnya

"Cepatan ya siap siapnya ntar telat lo" Fina memperingati.

"Siap mama" balas Ara dan mengacungkan jempolnya dan lansung berlari ke kamar Nayla.

Fina hanya geleng geleng kepala melihat kelakuan putri bungsu nya itu dan kembali ke dapur.

"Assalamualaikum kak" ucapnya sambil mengetok pintu kamar Nayla.

"Waalaikumussalam, ada apa Ra?" tanya Nayla setelah membuka pintu dan melihat Ara yang berada didepannya.

"Weiiisss,, yang udah kerja, rapi banget" goda Ara.

"Alhamdulillah, Ara mau apa?" ulang Nayla lagi.

"Oh iya hampir lupa, kak Aya punya kaus kaki warna putih yang panjang ga?"

"Mmm, kayaknya ada deh bentar" balas Nayla lalu mencarinya di laci tempat kaus kakinya berada.

"Nih" Nayla pun menyerahkan sepasang kaus kaki putih kepada Ara.

"Makasih kak Ayaaa"

"Sama sama, cepatan gih ntar kamu telat lagi" saran Nayla.

"Siip kak daaaa" kemudian Ara berlari menuju kamarnya yang hanya berjarak 100 meter dari kamar Nayla.

Setelah selesai bersiap siap Ara pun menuruni tangga menuju ruang makan. Disana telah ada papa, mama, dan Nayla.

"Pagi semua" ucap Ara dengan semangat.

"duh yang mau kuliah semangat banget" ucap Nayla.

"Iya dong"

"Duduk sini cepat makan lama banget dandannya" perintah Fina.

"Iya ma"

Setelahnya mereka pun menikmati sarapan mereka dengan nikmatnya.

Setelah selesai makan Revan pun mengajak kedua putrinya untuk berangkat.

"Ayok kita berangkat ntar kalian pada telat lagi"

"Iya pa, ma kita pamit dulu" ucap Nayla.

"Iya ma, Ara pergi dulu" Sambung Ara.

"Ya udah sayang kami berangkat dulu ya" pamit Revan.

"Iya mas hati hati ya" kemudian Ara dan Nayla menyalami punggung tangan Fina.

"Hati hati ya jangan malas kuliahnya Ra dan Aya rajin ya kerjanya" ucapnya sambil mengecup kening Ara dan Nayla bergantian.

"Iya ma, Assalamualaikum" ucap mereka bertiga bersamaan.

"Waalaikumussalam"

Mereka berjalan bersamaan ke depan rumah diikuti oleh Fina yang membawakan tas Revan.

"Hati hati" teriak Fina setelah mereka bertiga memasuki mobil.

"Daaa mama" balas Ara.

Fina menunggu hingga mobil yang mereka kendarai tidak terlihat lagi kemudian ia pun memasuki rumahnya.

Cinta diatas SajadahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang