perlombaan-di mulai🌟-2

Start bij het begin
                                    

Dan pasrah itu adalah jalannya.

(Hahaha dasar ficky sempak. Di kirain lomba fashion show ajang pencarian jodoh kali ya, tinggal milih mau yang mana ajah!)

di sana sudah banyak orang yang datang membuat ramai acara yang di nanti-natikan, setelah ini berakhirlah acara perlombaan untuk hari pertama ini. mereka semua berusaha untuk mendapatkan tempat yang bisa melihat para perserta tampil, ada yang sudah bersiap-siap di paling depan.

Bulan gugup dia sedang di belakang panggung, di saat seperti ini tidak ada yang memberi dukungan untuknya. Bahkan chika tidak terlihat sama sekali bukankah dia ada tugas di bagian panggung?

Chika....kemana? Bulan menghela nafasnya pelan.

Terdengar suara ribut-ribut di denpan ruang rias. saat bulan ingin keluar dia tak salah dengar bahwa.

"Heh! lihat saja nanti siapa yang bakalan menang dan akan menangis!" itu suara cewek, suaranya terdengar tidak asing untuk bulan. Dia seperti pernah mendengar suara itu, tapi... Dia lupa. Siapa?.

Dan tak lama lawan bicara cewek itu pun membalasnya. "hm, oke. lihat saja Queen abal-abal. Biasanya orang yang angkuh itu akan kalah"

Bulan mengerutkan keningnya. Jadi posisinya di sini mereka sedang bersaing siapa yang akan jadi pemenangnya. di saat-saat bulan sedang cemas dengan perlombaan ini di tambah mendengar percakapan tadi membuat dia takut akan kalah, tiba-tiba ada seseorang yang masuk tampa mengetuk pintu. "Keluar".

"Me..memangnya acaranya sudah di.. Mulai?"

"Belum sedikit lagi 2 menit lagi" kata chika. Itu chika.

"Chika" ucap bulan pelan.

"Hm?"guman chika.

"Kau kenapa? Tadi...kenapa kalu meninggalkanku saat tempat melukis itu. Kau marah?" Bulan berusaha untuk mengungkapkan apa yang sedang di pikirannya.

"Masalah kenapa aku meninggkanmu begitu saja... karena aku lupa, tadi mereka ada meminta bantuan kepadaku" alasan yang tak bisa bulan terima. Tidakkah alasan yang lain yang lebih tepat dugaan bulan. Sepertinya chika sedang tidak mood. Pikir bulan.

"Dan masalah aku yang menghilang dan aku baru muncul sekarang bukan karena aku marah. Bulan. Aku hanya sedang PMS mood ku sekarang sedang berubah-ubah dan sedang dalam tidak baik" jelas chika panjang lebar. Bulan ber o  .

"Maaf kalau begitu chika" Ucapan maaf itulah yang keluar dari mulut bulan, dia merasa tidak enak telah berburuk sangka kepada sahabatnya itu. Chika hanya mengangguk.

"Para hadirin sekalian mohon menepati tempat yang sudah disiapkan, sebentar lagi acaranya akan di mulai"

____________

Bulan gugup bukan main, mengetahui bahwa lomba akan di mulai pun membuat bulan cemas. Keringat dingin mulai membasah, chika melihat dari ke jauhan dan menghela nafasnya ia mengerti dengan sikap bulan. "Ini minum, setelah itu tarik nafas dan rilexs jangan gugup. Entar pas nyampe si sana malah malu-maluin deh. Kan gak lucu" bulan memukul lengan chika pelan. "Ishh kok doain nya gitu banget sih chika"

"Enggak babyku... Gak doain kok, cuman bilang doang" bulan mencibir. "Ya, yang aku dengar itu kalo setiap omongan adalah doa! ? makanya jangan ngomong-ngomong yang gak baik-baik deh". Chika tertawa pelan.

"Iya-iya deh. Dah sana, bentar lagi mau mulai" chika mengibas tangannya di udara, seperti mengusir. Tapi chika hanya bercanda.

Bulan membuang muka pura-pura ngambek.

"Baiklah, para hadirin sekalian kita akan saksikan peserta-peserta fashion show tahun ini"

Bulan dan bintang Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu