11.Mulai menjauh

10.6K 683 15
                                    

Sebelum membaca chapter ini silahkan mampir dulu untuk membaca pidato unfaedah author dulu ya :v

Assalam'ualaikum.. 😀
Back lagi sama author hehe😗 gimana sama ceritanya? Maaf ya telat update😀 biasalah kan author sok sibuk:v tapi insyaallah setelah ini bakal sering update kog hehe😁. Jangan bosen" ya baca ceritanya walau sering telat update😂
Eh iya kali ini partnya gak gantung kan? 😂
Sebenernya tu author juga lagi usaha bikin ceritanya biar gak gantung tapi tu susah 2 gampang gitu. Hehehe maaf ya.
Author lagi mode baik:v eh gak deng😂
Jadi begini sebenernya tu author mau minta pendapat soal tokohnya. Kan waktu itu author udah kasih visualnya tokoh masing" tuh. Nah kalian suka gak si sama visualnya? Minta pendapat aja si.
Nah kan sebenernya cerita ini itu versi kedua dari cerita yg author buat dulu kan dulu author buat yg lotus kecil itu nah berhubung cerita itu sepi:v author jadi ganti disini. Sebenernya tokohnya masih sama. Si daniel itu yg jadi rizki di lotus kecil. Sebenernya tu daniel itu nyata gaes:v dia itu kakak kelas saia di sekolah lain:v nah dia itu jadi ketua OSIS tapi tu ya gitu sjfatnya kayak daniel gitu;v hehehe gak semua kog cuman beberapa doang. (Maaf ya kak:v)
Terus si alvin itu abang saia gaes. Nah dia itu orang ya gitu tapi lebih banyak diemnya ketimbang ngomongnya. Gitu.
Oh ya kalau ada keluhan atau ada saran atau kritikan bisa komen aja atau langsung pesan ke author gak papa. Gak usah malu gak usah takut. Author gak bakal gigit kog :v

Hehehe sekali lagi author mau bilang makasih sama yg masih betah baca cerita ini.
Ok see you gaes
Waasalam'ualaikum

Ok silahkan membaca ceritanya....

Author pov

"Daniel marah sama kau?!" Tanya ukhti Syila dengan terkejut setelah mendengar semua cerita Syifa tentang perdebatannya dengan Daniel dan tentang insiden saat pulang sekolah tadi.

"Syifa gak tau juga kak. Semoga saja enggak." Ucap Syifa dengan menghela nafas panjang.

"Daniel itu biasanya gak bakal marah sama hal kecil kayak gitu kog dek. Tenang aja ya." Ucap ukhti Syila menenangkannya. Ya dia sangat tau bagaimana perasaan Syifa sekarang yang sangat gelisah dan cemas soal perasaan kak Daniel, apakah dia terluka karna ucapanku atau tidak? Gumam Syifa lirih.

"Udah masuk waktu belajar wajib gih cepet ke aula." Pinta ukhti Syila dengan tersenyum. Yang di maksud dengan belajar wajib disini adalah belajar untuk mengartikan perlafal dari bacaan ayat al quran dan mengamati setiap tajwid yang ada dalam surat tersebut.

Syifapun seraya pergi ke aula karena di aulalah tempat semua pembelajaran di laksanakan.

Disini ada 2 aula utama, yang pertama aula paling besar yg biasa di gunakan untuk acara-acara penting dan yg kedua yg digunakan sebagai tempat mengaji dan tempat pembelajaran para santri setelah masjid.

Namun sesaat setelah baru saja ia sampai tepat di depan Aula ia berpapasan tepat dengan KAK DANIEL! Kini ia merasa salah tingkah bahkan tak tahu harus bagaimana.

"Assalam'ualaikum." Ucap kak Daniel dengan menatap ke depan tanpa melihatnya.

"Waalaikumsalam... balasnya dan untuk beberapa detik kini yang terdengar hanya suara serangga malam dan bahkan ia merasa sedang bersama kak Daniel yg berbeda dengan yg biasanya ia kenal.

Soal kejadian tadi siang saya minta maaf kak. Saya tidak bermaksud untuk berkata seperti itu sekali lagi saya minta maaf." Ucapnya dengan tertunduk

"Tak apa saya mengerti kenapa kau mengatakan itu. Setelah ini saya tidak akan membuatmu merasa kesal atau marah lagi. Saya duluan Syif. Assalam'ualaikum." Ucap kak Daniel dengan nada yang pelan namun sangat dingin bahkan ia merasa dia sangat berbeda dengan dia yg biasanya walau ia sering mendengarnya menggunakan bahasa formal namun tetap saja dia sangat dingin.

Santriwati vs Ketua OSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang