"Eater? Dari mana kau mengetahui nama itu?"

"Saya mendengarnya ketika saya datang ke desa alam manusia, itu yang mereka sebut ketika melihat makhluk semacam itu."

"Hm, lanjutkan."

"Tubuhnya memiliki ukuran yang besar mencapai 6 meter, kemampuan fisiknya melampaui saya yang merupakan pemilik jenis sihir logam. Dia juga memiliki energi kehidupan yang besar, sepertinya dia telah hidup untuk waktu yang lumayan lama sehingga mampu mengumpulkan energi kehidupan yang begitu besar. Jika yang mulia melihatnya, maka yang mulia akan berpikir sayang jika dia dibunuh, karena energi kehidupannya tentu dapat memperkuat yang mulia."

"Lalu apa benar kau tidak dapat melawannya?"

"Ya, yang mulia. Saya sendiri tidak memiliki kesempatan untuk menang melawannya."

Setelah tidak merasakan adanya kebohongan dalam kalimat Henrie, lelaki yang mengaku dirinya sebagai Raja Eater langsung mengangguk.

"Kalau begitu bawa aku ke sana."

Ketika mereka sampai, pemandangan yang mereka dapati adalah tumpukan mayat dalam jumlah yang mengerikan.

"Jangan bilang bahwa mayat ini adalah mayat para penjaga alam bawah?"

"Benar yang mulia."

"Heh," Raja Eater terkekeh, "Siapa tahu bila mereka sangat lemah? Jika sudah begini, maka kita hanya harus menunggu waktu sampai kita dapat mengalahkan makhluk ular itu."

"Benar yang mulia." Era tersenyum lebar.

Henrie dan Quinne yang berdiri di belakang mereka tidak memberi balasan, wajah mereka datar dan tidak ada yang dapat dibaca dari ekspresi mereka.

"Kalau begitu aku akan mengalahkannya, jangan ada yang ikut campur."

"Baik yang mulia."

Bagaimana bisa aku membiarkan kalian melihat wujud asliku yang jelek ini? Jika aku bisa mendapatkan energi kehidupan sebesar itu, maka aku dapat menciptakan tubuh lagi yang menyerupai tubuh ini. Aku cukup menyukai tubuh ini, sebab bukan hanya rupanya yang indah, tubuhnya juga terlihat gagah dan sempurna untukku sebagai penguasa dunia. Raja Eater membatin.

Di depan raja Eater, sebuah makhluk berasap hitam yang bertubuh besar berdiri. Dia menatap raja Eater merendahkan, "Tubuhmu sangat kecil, untuk apa kau ke sini bocah?" Tanya makhluk itu.

"Apa kau bilang?! Bocah?! Bukankah seharusnya itu adalah kalimatku?!" Raja Eater yang tidak suka dipandang rendah langsung menderu marah.

"Tapi walaupun dengan tubuh yang kecil, aku dapat merasakan energi kehidupan yang besar di sana. Bagus, aku menginginkannya." Kata makhluk itu, mengeluarkan sesuatu yang berwarna merah seperti lidah, dia menjilat bibirnya.

Alis raja Eater berkedut, "Bukankah itu seharusnya adalah kalimatku?!!"

Raja Eater mengangkat tangannya ke atas, sesuatu berkilat putih. Makhluk itu menyipitkan matanya, matanya langsung menyalang marah, "Beraninya kau berniat membunuhku hanya dengan benang?!"

"Ini adalah kelemahan kita, apa ya tadi? Ah, eater. Aku cukup menyukai namanya. Jadi, untuk apa kau begitu marah?" Raja Eater tertawa rendah, gantian merendahkan makhluk di depannya.

Makhluk itu dengan cepat mendekatkan dirinya ke arah raja Eater, tangan besarnya berusaha untuk mengambil tubuh kecil manusia itu ke tangannya yang besar.

"Aku tidak akan membiarkanmu!" Raja Eater berseru, dia menarik tangannya dan dalam sekejap langsung menghancurkan tangan berasap yang berusaha meremukkan tubuhnya.

Soul From The Past[END]Where stories live. Discover now