SFTP.22

932 86 9
                                    

Chapter 22 : 3 Kehidupan

"Uh.." Archard membuka matanya namun kembali tertutup karena sinar matahari yang begitu terik dan menusuk.

"Kau sudah sadar?" Suara yang familiar terdengar, ketika Archard membuka matanya, dia menemukan wajah Eve dengan senyuman lega di bibirnya.

"Eve? Di mana__ ah!" Archard yang berusaha mendudukkan tubuhnya langsung merintih, kepalanya terasa begitu sakit.

"Arc! Tolong jangan langsung bergerak! Tubuhmu masih belum pulih setelah mengeluarkan begitu banyak tenaga." Eve berusaha membantunya, namun Archard segera menolak tangan Eve dan menggeleng, "Aku tidak apa-apa."

Eve masih khawatir, "Kau serius?"

"Ya, ini bukan apa-apa. Yang lebih penting, kita ada di mana? Lalu, Rhine?"

"Rhine.." Eve tersenyum pahit, "Dia belum sadarkan diri, sepertinya dia mengalami sedikit trauma. Tapi bagaimana jelasnya aku tidak tahu, karena itu adalah sesuatu yang tuan Yell katakan."

"Trauma?" Archard terdiam, dia mengingat pertarungan kemarin. Di saat-saat terakhir ketika dia melihat Rhine tumbang, dia berusaha menarik seluruh energi sihirnya, namun karena energi sihir yang dikeluarkannya begitu banyak, dia tidak dapat menariknya kembali dan ketika sadar, dia sudah berada di sini. Di atas kasur dari ruangan megah yang tidak dia ketahui asal-usulnya.

"Ya, tuan Yell berkata begitu." Eve mengangguk pelan.

"Siapa tuan Yell yang kamu sebutkan sejak tadi?"

"Tentu saja penguasa daerah tengah, memang siapa lagi?" Kali ini Eve yang menatap Archard bingung.

"Lalu, apa kau sudah mendapat informasi tentang Yue?" Tatapan matanya serius dan penuh tekad, membuat Eve tertegun sesaat.

"Mm.. tuan Yell mengatakan kalau dia akan memberi informasi yang kita inginkan jika semuanya sudah sadar. Jadi kita juga harus menunggu Rhine kembali sadar."

"Eve! Rhine sudah sadar!" Talice tiba-tiba berseru setelah muncul di atas pundak Eve.

"Benarkah?" Mata Eve langsung bersinar.

"Ya!" Talice mengangguk cepat.

Eve langsung menghela napas lega, kekhawatirannya telah hilang, semua bebannya kini telah diangkat.

Mereka mulai pergi untuk menjemput Rhine. Ketika Archard dan Rhine bertemu, keduanya menjadi canggung dan tidak ada yang berbicara. Eve dengan ragu mulai memimpin jalan.

Tidak lama, pemandangan yang gelap dan tertutup dari lorong tanpa ujung terbuka. Ketika mereka membalik badan, mereka dikejutkan setelah mengetahui bahwa mereka baru saja keluar dari sebuah gua, gua itu tidak terlihat khusus, siapapun tidak akan membayangkan kalau di dalam gua itu terdapat tempat peristirahatan yang mewah dan penuh kehangatan.

Ketika mereka melihat sekeliling, mereka kembali dikejutkan, Eve masih memimpin jalan. Sepertinya ketika keduanya tidak sadarkan diri, Eve telah melewati beberapa masa yang membuatnya lebih mengetahui seluk-beluk daerah ini.

"Sekarang kita akan pergi menuju ruang penguasa. Tuan Yell mengatakan kalau dia akan menunggu kalian sadar, barulah dia akan mempertimbangkan untuk membantu kita."

Sepanjang perjalanan, mereka mulai disuguhi pemandangan yang indah. Ketika menaiki tangga altar, mereka seolah berasal dari arah timur sehingga ketika menaiki tangga, belakang mereka adalah musim semi.

Ketika kaki mereka menapak diatas altar yang berbentuk bulat ditengah gunung, mata Archard melabar melihat pemandangan 4 musim di saat yang bersamaan ini. Dari arah mereka berasal adalah timur, musim semi, musim dimana bunga bermekaran dengan indahnya. Lalu dari arah barat, musim gugur dengan daun berwarna kejinggaan dengan lembut melayang jatuh. Lalu dari arah utara, musim dingin yang menyebar dan membekukan laut dan gunung. Lalu dari arah selatan, musim panas yang ditutupi gurun pasir tak berujung, namun sebuah titik memperlihatkan aliran larva yang tentunya panas hingga mampu membakar ke tulang.

Soul From The Past[END]Where stories live. Discover now