SFTP.11✔️

1.3K 145 15
                                    

Chapter 11 : Mengakhiri Sandiwara yang Tidak Berujung

Milo dan Yue kembali ke rumah mereka. Ketika sampai di depan pintu, Tristan dan Raeyonna sudah menunggu.

"Akhirnya kalian pulang. Aku sangat khawatir karena kalian tidak pulang semalaman." Kata Raeyonna menunjukkan wajah khawatirnya. Yue dan Milo hanya tersenyum tipis.

"Kami sudah memberi kabar kalau teman kami kecelakaan. Apakah ibu tiri tidak tahu?" Tanya mereka.

"Eh, ah.. tentu saja aku tahu. Tapi nak Yue, kau adalah seorang gadis! Kau tidak boleh keluar semalaman, orang akan mengecapmu sebagai gadis yang tidak benar. Tristan, kau terlalu memanjakannya. Bagaimana kalau sesuatu terjadi padanya? Aku kan khawatir." Kata Raeyonna lagi.

"Itu tidak benar ibu tiri, aku bersama Yue. Jadi ayah seharusnya bisa tenang jika Yue keluar semalaman. Lagi pula aku tidak akan pernah membiarkan Yue bertemu bahaya." Kata Milo, Yue yang mendengarnya tidak sengaja mengingat kejadian di hutan, namun ia cepat-cepat melupakannya.

"Ya, aku hanya ingin mengingatkan nak Yue agar ia tidak melakukan hal seperti itu lagi. Kalau begitu, kalian pasti lelah kan? Bagaimana kalau kalian menikmati teh dan kue dulu?" Tawar Raeyonna.

"Ah, aku tidak terlalu suka makanan manis. Mungkin Yue menyukainya." Kata Milo, dia melambaikan tangannya lalu pergi.

"Yue, maaf mendadak, tapi nanti malam akan ada pesta. Jadi jangan lupa beristirahat dan bersiap untuk nanti malam." Kata Tristan sambil mengelus pelan rambut putrinya.

Ia pikir Tristan akan langsung pergi setelah mengucapkan itu, namun Tristan ternyata masih menatap putrinya dalam-dalam. Seakan dia ingin mengatakan sesuatu namun tidak bisa.

"Ayah, pesta apa yang ayah adakan nanti malam?" Yue berusaha untuk berbicara lebih lama dengan Tristan.

"Nak Yue, apakah kau tidak lelah?" Tanya Raeyonna tiba-tiba menengahi, "Sebaiknya kau beristirahat."

Raeyonna tiba-tiba menarik lengan Yue dan menyeretnya pergi, "Aku akan mengirimkan kue dan tehmu melalui pelayan. Sehingga kau bisa bersiap-siap sambil menyantapnya. Kau tahu, aku baru membeli kue itu, dan aku ingin kau menjadi orang pertama yang mencobanya."

Ia yang dibawa oleh Raeyonna hanya bisa mengerutkan dahinya, ia merasa ada yang salah.

"Jun, cari informasi tentang pesta nanti malam."

"Baik tuan."

"Tapi.. apa kamu sudah bisa membaca tulisan di zaman ini?"

"Ya, saya sudah mempelajarinya beberapa saat yang lalu."

"Seperti yang diharapkan dari Jun, kamu selalu cepat bertindak. Aku sangat bersyukur memilikimu."

"Saya merasa terhormat mendengarnya tuan. Kalau begitu saya mohon permisi."

"Kalau begitu selamat beristirahat nak Yue. Jangan lupa untuk memakan kue dan meminum tehnya ya." Kata Raeyonna lembut.

"Ya, terima kasih ibu tiri."

"Yue, kau tahu. Aku menyiapkan kue ini hanya untukmu, aku tidak membagi kue itu pada Emerald karena kupikir kau lebih cocok memakannya. Karena itu, tolong rahasiakan kue itu dari Emerald ya." Kata Raeyonna sambil mengelus rambut Yue.

Alis mata Yue berkedut, entah kenapa ia semakin curiga akan ucapannya. Namun ia memilih untuk bertindak secara diam-diam. Jika Yue yang dulu mendengarnya, dia pasti tidak akan sadar dan merugi dua kali lipat.

Pertama, dia akan merasa kalau Raeyonna berada di pihaknya, dengan begitu Yue akan sangat lengah dan dapat dihabisi kapan saja. Kedua, dia pasti akan memakan kue dan teh itu tanpa ragu dan tentu saja tanpa memeriksa apakah kue itu beracun atau tidak.

Soul From The Past[END]Where stories live. Discover now