SFTP.8

1.4K 159 18
                                    

Chapter 8 : Janji Sang Kakak

"Ayo, kalian berdua duduk dulu." Kata Tristan ketika melihat anak bungsunya dan istri keduanya datang.

Yue dan Raeyonna duduk di kursi mereka tanpa mengeluarkan suara sedikitpun.

Sementara Emerald yang melihat ibunya datang akhirnya bersorak senang dalam hati, dia ingin cepat-cepat menyampaikan isi hatinya tentang lelaki yang baru dilihatnya ini.

Lelaki ini memiliki wajah yang tidak kalah tampannya dengan Victor dan Arion. Rambutnya yang coklat terang, matanya yang tajam membuatnya terlihat mengagumkan saat dia bergerak. Apa lagi saat lelaki itu tersenyum!

A~h!!! ☆*:.。. o(≧▽≦)o .。.:*☆

Namun entah kenapa, Emerald tidak bisa menahan rasa penasarannya karena merasa pernah melihat orang ini di suatu tempat.

Emerald terus melirik lelaki itu diam-diam, dia tidak mau ketahuan kalau sedang mencuri-curi pandang. Tapi kenapa ayah dan dua iblis itu terlihat sangat dekat dengannya? Aku tidak pernah melihat mereka sedekat ini pada tamu sebelumnya.

"Emerald, Raeyonna, apakah kalian mengingatnya?" Tanya Tristan membuat kedua perempuan itu bingung.

"Milo, sepertinya kau dilupakan oleh mereka. Hahaha.." Tristan tertawa.

"Itu bukanlah hal yang aneh ayah, karena aku juga tidak pulang ke rumah hampir satu tahun." Saat kedua perempuan itu mendengarnya mereka langsung membelalak.

"Kak Milo?!"

"Nak Milo?!"

Lihat. Ekspresi mereka sangat lucu, aku benar-benar ingin tertawa. Tapi tidak, aku tidak boleh melakukannya. Mari simpan wajah mereka dalam kenanganku saja. Mungkin aku bisa menggunakan wajah mereka untuk bahan tertawaku nanti.

"Yue, apa ada yang ingin kamu katakan?" Tanya Tristan.

"Ah ya, selamat kembali kak." Kata Yue sambil tersenyum kearah Milo.

Milo yang melihat perubahan besar pada sikap adiknya yang terkecil langsung membulatkan mata. Dia melirik sekilas kearah Victor dan Arion.

Sebenarnya, sebelum Emerald, Raeyonna, dan Yue datang, kedua adik dan ayahnya sudah menceritakan kepadanya kalau Yue sudah sangat berubah dan menjadi lebih dewasa.

Tapi dia tidak percaya, karena bagaimanapun, dia yang paling mengenal sikap Yue.

Milo bahkan sempat menyerah untuk mengubah sikap adiknya yang satu ini, dia baru sadar kalau selama ini dia terlalu memanjakannya. Dia sangat yakin, sebagaimanapun dia berharap Yue berubah, itu semua hanyalah angannya.

Tapi saat melihat kenyataannya, (O_O)

Milo tidak bisa menahan diri untuk membatu. Bagaimana mungkin Yue bisa berubah?! Maksudku, ia benar-benar adikku yang itukan?! Bagaimana.. mungkin..

Walaupun masih terkejut, namun di detik berikutnya Milo langsung tersenyum, "Ya, aku kembali. Maaf karena tidak pulang hampir satu tahun."

"Tidak apa-apa, kakak pasti sibuk dengan pekerjaan kakak. Aku sangat mengerti itu." Balas Yue kembali membuatnya membatu.

Biarpun Milo selalu berada di medan perang dimana semuanya bukanlah hal yang mengejutkan, namun mendengar adiknya benar-benar berubah, dia hanya bisa menangis dalam hati sambil berucap syukur.

Dia sudah dewasa. Oh adikku, apakah kau tahu betapa senangnya aku?! ('༎ຶོρ༎ຶོ')

Saat itu, seorang komandan perang melanggar janjinya untuk tidak pernah menangis lagi. Dia tidak menyangka kalau dia akan menangis karena adiknya.

Soul From The Past[END]Where stories live. Discover now