THE IM FAMILY: Part 7

568 82 45
                                    

Woooohoooo, thank you to all of you, beautiful people out there! terima kasih sekali lagi karena buku ini ahkirnya hitting on 1K viewers. Ku tidak menyangkanya. Maaf bila ceritanya masih gini-gini aja dan lempeng-lempeng aja karena sejujurnya aku tidak tega memberikan konflik pada my ultimate ship, JJP. 

But, mungkin part kebelakang akan ada beberapa konflik supaya yaa begitulah wkwkwk, so, enjoy the story karena part ini juga cukup panjang hahahah, so, jangan di skip.

Vote + Comment sangat dibutuhka untuk kemajuan lebih baik, hahah

Happy reading peeps!

***

"You're so right, appa." Hyorin berkata sambil wajahnya ia benamkan di bahu Jaebum. Air matanya mengalir tiba-tiba dan membuat Jaebum panik.

"Right about what?" tanya jaebum sambil mengusap lembut rambut Hyorin dan mendekapnya lebih erat agar puterinya berhenti menangis.

***

Hyorin masih belum ingin membuka mulutnya. Ia masih sibuk meneteskan butiran-butiran air mata dan membiarkannya membasahi baju kemeja mahal milik Jaebum. Sesekali Hyorin mengatur napasnya yang mulai berat. Jaebum mencoba tetap tenang sambil mengusap kepala puterinya perlahan dan penuh kasih sayang. Ia kecup puncak kepalanya berkali-kali agar Hyorin bisa sedikit lebih tenang. Tetapi, itu tidak membantu.

"Begini rupanya merasakan memiliki anak." Batin Jaebum. Ia memang tidak pernah sedekat ini dengan Hyorin. Jaebum orangnya bebas, ia membebaskan Hyorin memilih bahkan melakukan apa saja yang membuatnya bahagia asal itu bukan hal yang negatif dan merugikan. Tetapi, soal masalah cinta anaknya satu ini, Jaebum akan sangat posesif.

"Hyorin?" tanya Jaebum pada ahkirnya. Hyorin pun mengangkat wajahnya dan ia terlihat kacau. Jaebum hanya tersenyum agar perasaan puterinya menjadi lebih lega, atau malah semakin kacau? Hm..

"Mau bercerita?" Jabeum bertanya sambil ibu jarinya mengusap bekas air mata yang mengalir ke pipi puterinya dan membasahi hampir seluruh wajanya. Rambutnya yang mencuat kesana kemari dirapikannya dengan sangat hati-hati.

"Entahlah, appa." Jawab Hyorin yang kemudian menjatuhkan kepalanya di bahu Jaebum. Ia memeluk Jaebum semakin erat seakan ada sesuatu yang ingin memisahkan mereka sekarang. Jaebum kembali mengembangkan senyumnya seraya memandang wajah Hyorin yang terlihat lucu. Jika dilihat lagi, sifatnya yang manja seperti ini mirip dengan Jinyoung jika sedang meminta sesuatu. Ups..

"Begini jadinya jika sering bergaul dengan papamu, sweetheart." Kata-kata itu lolos begitu saja dari bibir Jaebum.

"Ya, appa?" Hyorin menegakkan kepalanya setelah mendengar gumaman Jaebum.

"Ah, tidak. Tidak ada apa-apa."

"Jika Hyorin belum ingin bercerita, tidak masalah. Tenang kan dirimu dulu." Tambah Jaebum sambil mengusap wajah Hyorin yang masih basah.

"Sakit ya ternyata, appa." Jawab Hyorin tiba-tiba.

"Sakit?"

"Tadi sewaktu pulang, aku pergi ke mall seberang kampus sambil menunggu appa menjemputku. Lalu, aku melihat David sedang berjalan-jalan bersama entah siapa. Mereka bergandengan tangan dan ya, seperti sepasang kekasih."

BREAKING BONDDonde viven las historias. Descúbrelo ahora