THE IM FAMILY

4K 135 11
                                    


Ayah / Appa : Im Jaebum (38 tahun)

Ayah / Papa : Park Jinyoung (37 tahun)

Anak : Im Hyorin (18 tahun)

***

Aku mengendarai mobil Jeep kesayanganku sore itu sambil memandangi sekitar area jalan pulang ke rumah ku. Sekitar jam lima sore kelasku sudah berahkir, dan sekarang jam menunjukkan pukul 05.15 p.m. Aku kuliah di salah satu Universitas Internasional di Seoul. Iya, Universitas ternama, dengan bangga aku menceritakannya. Namanya German-Korea International University. Aku mengambil jurusan arsitektur dan nantinya saat aku sudah menempuh enam semester, aku akan dikirim ke Jerman selama enam bulan untuk belajar dan magang di sebuah perusahaan di Jerman, pasti menyenangkan. Karena Jerman adalah salah satu negara yang terkenal akan pendidikan arsitekturnya.

Perkenalkan, namaku adalah Kim Hyorin. Namun, sejak 15 tahun yang lalu namaku berubah menjadi Im Hyorin. Aku berada di sebuah keluarga yang sangat berbeda dari keluarga pada umumnya. Aku memiliki dua ayah namun aku tidak tahu siapa ibuku. Aneh bukan? Ya, menurut orang lain, tetapi tidak untukku. Sedikit cerita, aku di adopsi oleh dua orang pria paling tampan yang ada dalam hidupku ketika aku berumur tiga tahun lewat sebuah panti asuhan di Seoul. Sejak kecil, bahkan dari lahir aku sudah berada di panti asuhan tersebut. Maka dari itu, aku tidak mengetahui sosok orang tua kandungku terutama ibu yang melahirkan aku. Pihak panti asuhan pun tidak memberi tahu soal orang tua kandungku dan aku pun tidak ingin mencarinya. Oke, kembali ke TKP.

***

Semakindekat menuju ke arah rumah, semakin lambat pula aku melaju bersama mobilku.Rasa berat dan rindu mendalam akan suasana rumah teradahulu semakin merasukdalam raga ini. Aku memasuki gerbang rumah dengan perasaan itu dan akutermenung. Aku mengamati sekitar rumahku yang cukup besar, suasananya nyaman,rumputnya hijau bak rumput tetangga, halaman rumah yang rindang karena beberapapohon besar yang tertanam disana, suara gemercik air dari arah kolam ikan yangmenenangkan jiwa. Namun, itu dulu. Sekarang, tidak ada artinya lagi semuakenikmatan tersebut tanpa lengkapnya penghuni rumah. Aku termasuk orang yangnomaden, bukan karena aku tinggal di rumah bagus tetapi kontrakan. Namun, akuharus membagi diriku untuk tinggal bersama kedua ayahkusecara bergantian. Lelah? Iya.
 

***

Aku masih termenung memandangi keadaan rumahku yang sepi, sangat sepi. Aku menenggelamkan wajahku di atas setir mobil dan mulai memutar memori-memori indah waktu itu. Bagaimana aku bermain bersama kedua ayahku, bercanda bersama, berguling-guling diatas rumput halaman rumah. Aku selalu merasa menjadi tuan puteri setiap saat. Aku masih memejamkan mataku hingga seseorang mengagetkan ku dari arah luar.

"tok..tok.." seseorang mengetuk pelan jendela mobilku. Otomatis aku mendongkakkan wajahku dan berpaling ke arah jendela yang diketuk.

"Aish, bibi mengagetkanku saja!" teriakku dari dalam mobil. Aku segera menurunkan kaca mobilku.

"Apa yang Hyorin lakukan di dalam? Mobil Hyorin masih menyala, nanti aki nya habis." Jawab bibi dengan wajah khawatir. Ya, wajah yang selalu memancarkan kehangatan di rumah yang dingin ini. Namanya, bibi Sharon. Ia berumur sekitar 42 tahun dan ia merupakan manajer kantor appaku yang sekarang masih menempati rumah ini. Appa adalah seorang fotografer dan businessman yang memiliki beberapa cafe di Seoul dan Busan serta pemilik beberapa studio pameran yang juga tersebar di Seoul dan Busan. Ia merangkap menjadi seorang seniman sekaligus arsitek. Hal tersebut yang melandasi mengapa aku mengambil jurusan arsitek saat ini.

"Aku lelah bi, biasa karena kegiatan di kampus. Lalu bibi kenapa disini? Tidak biasanya" jawabku.

"Bibi sedang mengecek studio appa mu disini dan ternyata kau baru saja pulang." Ya, dirumah kami memang terdapat studio yang sudah beberapa kali terselenggara pameran foto dan terkadang papa menggunakannya untuk shooting video yang ia kerjakan. Soal ayahku yang satunya, aku memanggilnya papa. Ia bekerja sebagai seorang editor dan jurnalis di salah satu majalah travelling di Korea dan biasanya ia menjadi seorang produser untuk beberapa cooking show di website maupun youtube channel dari papa dan teman-temannya.

BREAKING BONDWhere stories live. Discover now