THE IM FAMILY
Satu minggu sebelum Jaebum meniup lilin ulang tahun
Disela-sela makan bersama, keempat orang ini bersendau-gurau kesana dan kemari membicarakan soal kehidupan masing-masing yang sudah berlangsung ini. Dua orang mantan suami, Jinyoung dan Jaebum bersama putri mereka, Hyorin dan paman kesayangannya yang juga adik sepupu Jinyoung bernama Kim Yugyeom. Wajah Jaebum masih menampakkan mimik khawatir karena permintaan Hyorin sebelumnya, "kalau begitu, apakah Hyorin boleh memelihara anjing?" terngiang di benak Jaebum hingga ia melamun dan tanpa sadar semua orang yang berada di situ memandang Jaebum heran.
"Hyung? Apakah kau baik-baik saja?" Yugyeom sedikit mengguncangkan badan Jaebum hingga ia tersentak dan menjatuhkan garpu yang ia genggam.
"Ah, maaf." Jawab Jaebum seraya tersenyum kepada Yugyeom. Hyorin tidak terlalu peduli dengan appa nya karena sibuk melahap german sausage dan mashed potato yang tersaji di piringnya. Sesudah itu, ia beranjak dari tempat duduk dan pamit untuk ke kamar mandi sebentar.
"Jaebum, mengapa kau melamun?" tanya Jinyoung sambil menatap sisi sebelah kanan wajah Jaebum.
"Aku masih memikirkan permintaan Hyorin barusan" jawab Jaebum dengan mata yang masih menatap lurus ke depan, entah menatap apa atau siapa. Sontak, kedua manusia yang duduk di sebelah dan depan Jaebum tertawa hingga terbahak. Jaebum memasang wajah kesalnya karena merasa gagal menjadi pria bahkan mantan suaminya yang sangat mengerti mengapa ia takut anjing sudah menertawainya tanpa henti.
"Hyung, come on, tidak semua anjing menggigit dan rabies. Mereka tidak akan menggigit atau mengejar jika tidak di pancing emosinya terlebih dahulu. Lagi pula, Hyorin pasti tahu mana anjing yang cocok untuk keluarga dan mana yang tidak." Yugyeom menjelaskan sambil menahan tawa yang sebentar lagi akan menyembur keluar.
"Tetap saja masa lalu itu menghantui ku lagi. Bagaimana jika ia memilih anjing keluarga yang ternyata galak? We don't know, man!" bantah Jaebum dengan wajah tidak terima.
"Tapi, sepertinya akan lebih baik jika Hyorin mengadopsi anjing jenis pitbull atau american bully atau rotwiller untuk menjaga rumah ini agar mobilmu dan seisi studiomu tidak dicuri lagi, bagaimana?" usul Jinyoung dengan menggigit bibir bawahnya untuk menahan tawa. Jaebum memberikan lirikan tajam serta memicingkan matanya. Ia yakin bahwa Jinyoung ingin dirinya segera berpulang ke rumah Bapa di surga.
"Kau gila?! Anjing yang dahulu menggigitku saja wajahnya selucu boneka, apalagi jika aku memelihara anjing seperti itu? Aku bisa pingsan duluan bahkan kabur dari sini!" Jawab Jaebum emosi sambil mengurut keningnya frustasi. Yugyeom yang mendengarnya dalam beberapa detik kemudian memperdengarkan tawa yang khas hingga tangannya memukul meja makan didepannya beberapa kali. Sedangkan Jinyoung hanya tertawa sambil menutupi mulutnya dan sedikit menggeser kursinya dari sebelah Jaebum. Ia tidak ingin tiba-tiba Jaebum melempar garpu yang sedari tadi ia genggam tepat di jantung Jinyoung.
"I'm back!" suara Hyorin terdengar dari arah kamar mandi dan derap langkah kakinya memasuki ruang makan. Ia kembali mendudukkan pantatnya di atas kursi dan menyelesaikan makanannya. Hyorin mengedarkan pandangannya ke arah dua lelaki yang berada di hadapan dan sampingnya. Ia mengernyitkan dahinya bingung.
"Kenapa kalian tertawa?" tanyanya. Jinyoung hanya menggeleng dengan tangan yang masih menutupi mulut karena tawanya belum ingin berhenti. Sedangkan Yugyeom menenggelamkan kepala di antara tumpuan dua tangannya di atas meja, masih menahan tawanya.
"Appamu masih—" suara Jinyoung terputus karena tangan kanan Jaebum sudah membekap mulutnya terlebih dahulu.
"Sstt! Habiskan dahulu makananmu dan kembali lah ke kamar. Appa tahu kau sedang banyak tugas. Kerjakan dengan baik, oke?" perintah Jaebum sambil menunjuk ke arah Hyorin dengan telunjuk kirinya. Kemudian ia tersenyum hingga kedua matanya menghilang. Hyorin hanya memandang appa-nya aneh dan mengangguk mengiyakan perintahnya.
