Di bawah sana adalah tempat paling nyaman yang pernah ia temui di dunia ini. Sejak ia dilahirkan, dibesarkan, dan dilepaskan.
Di sana, tempat dimana ia duduk, bersandar, bebaring, dan menatap langit dengan hawa yang sejuk. Tempat dimana ia mengukir senang, sedih, duka, laranya.
Tempat dimana ia mencurahkan semua kata yang tidak dapat terucap dari bibir pinknya itu.
Dua pasang mata yang saling bertatapan, tepat di bawah pohon itu berdiri perempuan cantik dengan pasangan mata yang berkilau dan pupil yang berwarna coklat itu bertemu dengan sepasang mata dengan pupil besar berwarna coklat.
Perempuan itu, ia adalah orang pertama yang berhasil menarik hati seorang playboy dingin hingga jatuh cinta dengan sungguh-sungguh padanya.
Ada alasan mengapa laki-laki itu menjadi seorang playboy dan berhenti menjadi playboy. Alasan dari keduanya berasal dari perempuan yang sama.
Vino. Ketika ia jatuh cinta dengan seorang perempuan, bagaimanakah sikap laki-laki dingin sepertinya menanggapi perempuan ceria dan baik hati.
Ketika suatu hari mereka sudah menjadi dekat dan saling menyukai serta mengagumi satu sama lain dalam diam. Di tempat yang sama saat mereka bertemu, setiap waktu luang mereka mengunjungi tempat itu dan bermain bersama.
"Dia cantik. Gue bener-bener di buat jatuh cinta sama dia waktu pertama kali gue bertatapan sama dia."
Laki-laki berperawakan tinggi itu tersenyum memandang langit, menikmati silirnya angin yang menerpa wajah tampannya.
"Sejak itu, gue ngerti rasanya jatuh cinta yang sebenernya. Gue gak akan mainin dia kayak gue mainin perempuan lain."
Perempuan berparas cantik itu menengok dan menyipitkan kelopak matanya.
"Siapa yang lo maksud?" Perempuan itu melanjutkan obrolan mereka.
"Perempuan itu? Dia ada di samping gue sekarang," Vino menengok dan tersenyum lebar.
Benar, saat itu kisah cinta mereka berakhir di sana dan hubungan mereka di mulai di sana pada hari itu.
Tapi siapa sangka kalau tempat dimana mereka bertemu adalah tempat mereka saling melepaskan satu sama lain dan berpisah dan mengakhiri waktunya di tempat itu.
"Gue bakal jatuh cinta sama lo berkali-kali, bahkan ketika lo udah menjadi bayang-bayang dan kenangan buat gue."
"Lo bener, tempat ini selalu indah. Padahal sekarang gue udah gak bisa ngerasain hangatnya senyum lo, menenangkannya tatapan lo."
Vino tersenyum memandang bunga yang ada di sisinya, "Maaf gue biarin lo pergi sendirian. Maaf karena gue masih menikmati pemandangan indah ini sendirian."
YOU ARE READING
Under The Tree [ ON GOING ]
RomanceAllona Charity. Parasnya indah, seperti namanya. Senyumnya menghangatkan. Tatapannya menenangkan. Levino Alexander. Playboy dingin, seperti tatapannya. Hidupnya berubah ketika bertemu dengan Allona Charity. "Vin, kalo sebuah hubungan itu ibarat musi...
![Under The Tree [ ON GOING ]](https://img.wattpad.com/cover/182098267-64-k593992.jpg)