Chapter 73

5.1K 95 0
                                    

"aku gak pengen ngeliat kamu kaya gini Illy..aku sakit ngeliat kamu begini" ucap Ali menangis memeluk tubuh Prilly. "aku mau anak aku Li" kata Prilly, suaranya semakin tenggelam dalam pelukan Ali. "biar aku yang bawa kamu kesana" kata Ali langsung mengangkat mengendong tubuh Prilly dalam dakapannya ke ruang khusus buat bayi yang lahir belum cukup usianya. 

Mereka hanya berdiri diluar ruangan tersebut melihat bayi mereka dari cermin yang menghalang antara mereka untuk menyentuh atau melihat anak mereka lebih dekat. "honey turuning aku" kata Prilly lemah, Ali menurunkan Prilly perlahan-lahan agar dia tak terjatuh kerna kondisi nya masih lemah sambil merangkuul pinggang nya.

Prilly menangis menyentuh kaca didepan mereka hati nya terasa sakit melihat kondisi anak mereka dalam inkubator dengan wayar-wayar yang melekat ditubuh kecilnya. Ali turut merasakan kesedihan istrinya coba menenangkannya dan membawa nya pergi tapi Prilly masih di berganjak dari sana.

"aku pengen ketemu dia honey" ucap Prilly masih menatap inkabor anak mereka dari jauh. Ali tidak sampai hati menolak permintaan Prilly dengan airmatanya bercucuran dipipi, Ali hanya mengangguk dan membawa Prilly masuk kedalam ruangan tersebut meminta izin kepada suster yang merawat anak-anak prematur tersebut untuk menjenguk anak mereka.

Pada mulanya suster-suster disana tidak mengizinkan kerna takut akan menganggu bayi-bayi yang lain dan kondisi anak mereka juga masih sangat lemah. "tolong suster..saya pengen ketemu anak saya" rintih Pilly mengengam tangan suster tersebut merayu ingin menjenguk anaknya, suster tersebut hanya terdiam melihat seorang ibu muda yang harus menghadapi kondisi anaknya yang prematur, suster tersebut menoleh kepada Ali seolah-olah mata nya merayu agar suster-suster itu membenarkan istrinya menjenguk anak mereka walau hanya sekejap. 

Ali dan Prilly dibenarkan masuk untuk menjenguk anak mereka dengan memakai baju khusus buat menghindari sebarang penyakit menular kepada bayi-bayi prematur didalam ruangan tersebut. Mereka berjalan menghampiri inkubator bayi mereka dengan ditemani suster yang merawatnya. 

Prilly coba menyentuh tangan bayi mereka melalui lubang khusus buat memeriksa suhu anak mereka didalam inkubator tersebut dengan kebenaran suster yang menemani mereka. Terasa jari jemari anak mereka yang kecil di genganman jari telunjuk Prilly membuat nya sebak tidak dapat menahan rasa hati nya menangis. 

"honey..aku gak kuat ngeliat anak kita begini, aku sakit honey" rintih Prilly menangis menoleh Ali yang turut sebak berdiri dibelakangnya. Impian mereka untuk menyambut kelahiran bayi pertama mereka hilang begitu saja kerna kegilaan Farel yang terlalu obsesi mencintai Prilly sehingga sanggup mendorong Prilly jatuh tergulir dari atas tangga. 

"kamu harus kuat sayang, anak kita masih membutuhkan kamu untuk bertahan hidup" kata Ali berdiri disamping Prilly setelah dia melepaskan tangan anaknya dan menutup pintu inkubator tersebut. "iya Bu, ibu harus menjaga kodisi kesihatan ibu kerna anak ini masih membutuh ASI" kata suster yang merawat anak mereka. Prilly menatap wajah Ali yang hanya mengangguk setuju dengan kata-kata suster tersebut.

Prilly sampai hampir putus asa dan menangis kesakitan kerna hari pertama dia coba memerah ASI tapi tidak juga keluar dan hanya sedikit saja yang menitis, Ali yang setia menemaninya duduk disamping ranjang Prilly mengusap bahunya "aku yakin kamu bisa" kata Ali menenangkannya "ASI aku gak mau keluar honey.." kata Prilly menangis menahan sakit nya. Dan akhirnya anak mereka  harus diberikan susu tambahan untuk menyusukannya kerna ASI Prilly tak mau keluar. 

Setelah hampir 2minggu Prilly dirawat dirumah sakit akhirnya dia dibenarkan pulang, tetapi anak mereka masih dirawat di ruang NICU, dokter menyarankan anak mereka dirawat di rumah sakit tersebut selama sebulan sehingga kondisi anak mereka benar-benar pulih. Setiap hari Ali menghantar Prilly bolak balik dari pagi hingga malam ke rumah sakit untuk memberikan ASI kepada anak mereka. 

Ali tidak mengizinkan Prilly menginap dirumah sakit kerna khawatir kondisi nya melemah dan kecapean kerna Prilly masih dalam kurungan setelah melahirkan anak mereka dan dia juga butuh istrirehat secukupnya.

Love Hospital :)Where stories live. Discover now