Chapter 20

5.5K 114 0
                                    

selesai kuliah, Ali dan Prilly dan teman2 mereka pun keluar untuk makan sore. mereka rencananya mau makan di cafe dekat universitas mereka. Prilly menaiki mobil Ali, Yuki menaiki mobil Stefan, Mikha, Gritte sama2 naik mobil Samuel bareng Mason, Mila menaiki mobil Kevin. mereka berangkat bareng2

mereka lebih mememilih dipojokan kerna cafe nya rame dengan anak2 kuliah yang suka nongrol disana kerna dengan universitas mereka. mereka pun membuat pesanan 

"mbak, kita mau pesan" kata Stefan mengangkat tangannya memanggil pelayan 

"kalian mau pesan apa?" tanya Stefan kepada teman2 nya 

"gue ama Prilly makan Mie sup ayam dan minum nya air putih 2" jawab Ali memandang Prilly yang masih melihat menu.

"ko minum nya air putih Li?mau langsing lo" ledek Mason dan teman2 lain ikut tertawa 

"aku chix and chips aja deh dan sayang kamu bakso aja?" jawab Stefan sambil memandang Yuki disamping nya. 

"iya, minum nya es jeruk 2 ya mbak" jawab Yuki tersenyum manis 

"kita makan nasgor aja minum nya Mila milkshake dan aku es epal aja deh" jawab Kevin yang masih melihat menu 

"ko kita gak ada yang nanyain ya itte?bikin kesal deh" jawab Mikha pura2 ngambek

"iya ne, mereka semua pada punya pasangan..lu jadi yayang gue aja deh Mik" jawab Gritte sambil merangkul bahu Mikha. semua teman2 mereka hanya ketwa geli hati mendengar bicara mereka.

"aaa..akang samuel, akuuuu juga mau dong digituin" ucap Mason pura2 ngambek sambil memukull lembut bahu Samuel kaya banci. ketwa mereka semua semakin besar sehingga membuat pelayan yang mengambil pesan mereka ikut ketwa mendengar ucapan Mason. setelah semua pesanan di ambil mereka pun mulai ngobrol.

"gimana sih Pril kalian bisa jadian?penasaran banget ne" ucap Gritte.

"wooo, kemal banget sih lo (kepo maksimal)" jawab Prilly ketawa

"Prilly itu sebenarnya dokter gue" jawab Ali sehingga membuat mereka semua merasa aneh 

"dokter?dokter apa Li?emang lu sakit ya?" tanya Kevin penasaran

"ya dokter cinta gue maksudnya hahaha" ledek Ali

"woo kirain benaran lu sakit, nyesak banget sih lo Li" jawab Samuel dan Mason bersamaan.

"ya gue itu lagi jadi dokter yang ngerawat Ali waktu dirumah sakit papa gue" jawab Prilly tenang

"ko bisa Pril?bukan kuliah lu belum selesai?" tanya yuki aneh

"kan gue udah selesai kuliah medic nya waktu di Australia bareng kaka gue" jawab Prilly dengan jelas

"ohh gitu.."jawab mereka semua 

"terus kalian jadian itu kapan?" tanya Gritte yang masih penasaran

"the day before ultah Yuki, Ali tu ngajak gue ke taman terus mata gue ditutup..tapi waktu gue buka matanya Ali nya udah gak ada..gue kan takut..takut ditinggalin" ucap Prilly

"aku gak akan niggalin kamu sayang, kan aku udah janji" ucap Ali sambil mengelus lembut rambut Prilly dan memandang mata Prilly yang dalam

"ehem..maaf pak ada yang lewat barusan" ledek Samuel menyedarkan Ali dari lamunan nya

"maaf ya, pacar aku ne memang keganjenan" ucap Prilly sambil menarik mencubit paha Ali kerna malu. "AWWW" teriak Ali kesakitan

"kenapa Li?di gigit semut? tanya Stefan yang duduk diseblah Ali 

"iya ne Stef kaya nya semut nya pengen godain aku ne" jawab Ali sambil mengusuk2 pahanya yang sakit. semua teman2 mereka tertawa mendengar omongan Ali, makanan mereka pun sampai di meja mereka. mereka makan sambil ngobrol.

"terus Pril gimana Ali bisa nembak lu?atau lo yang nembak Ali?" tanya Mila sambil menyirup milkshake nya.

"tiba2 gue liat di jalan tuh banyak belon, bunga mawar dan lilin kecil, dan ada bunyi gitar gitu..ya gue ikutin deh bunyi musik nya" ucap Prilly

"terus?" tanya mereka semua barengan melihat wajah Prilly

"gue nyanyiin lagu kau ilhamku dan terus gengam tangan Prilly lalu gue nanya dia mau gak jadi pacar gue..dah akhir nya jadi deh bidadari hati gue" jawab Ali sambil memandang Prilly dan mengelus rambutnya lembut

"cieee~sweet banget sih kalian..kita kan iri jadinya, ya gak Mik?" tanya Gritte melirik Mikha

"iya ne, kita iri ama romantis kalian, sayang nya gak ada yang mau ama gue" ucap Mikha memanjung kan bibirnya sedih.

"gue kan ada Mik..."jawab Mason tiba2 yang membikin mereka semua kaget

"maksud lu Mas?lu bikin kita deg degan aja" ucap Stefan 

"maksud gue tuh kan gue ada tuk jadi penyeri hidup Mikha" jawab Mason malu2, Mikha yang mendengar ucapan Mason turut kaget  

"Lo kenpa sih Mas?sarap lo ya?" ucap Samuel meletak kan tangan nya di jidat Mason merasa suhu Mason 

"wooo...panas banget kepala lu Mas, gue rasa lo harus ke dokter deh" ucap Samuel menunjuk Samuel

"apaan sih lo, pakai jumpa dokter segala lagi" ucap Mason dengan nada kesal

"ya maksud gue tu, dokter sakit jiwa kan lo lagi sakit tu..nah pas banget tu sama lo" ledek Samuel dengan tawanya

"gue tonjok juga ne anak lama2" jawab Mason kesal sambil menujukkan gengaman tanganya ke muka Samuel

"relax bro, bercanda lagi" jawab Samuel menenang kan Mason sambil tertawa

"Maksud gue itu, Mikha lo rasa gak?" tanya Mason sambil mengengam tangan Mikha dan meletakkan di dadanya 

"rasa apa?" tanya Mikha bingung, semua teman2 yang memandang mereka tanpa kedip

"rasa hati gue buat lo.." ucap Mason gugup dan membuat Mikha bertambah bingung

"Mas..gue..gue gak..." Mason tiba2 menghentikan bicara Mikha dengan jarinya 

"gue pengen sentiasa ada buat lo Mikha dan gue pengen jadi pacar lo" jawab Mason, Samuel yang minum air terus terselak hingga mengena baju Mason hingga sedikit basah. Mason kaget lalu membersihkan baju nya dengan tisu.

"lo apaan sih Sam?main sembrut aja loh, kan baju gue basah ne" ucap Mason sedikit kesal

"maaf bro, gue reflex" jawab Samuel 

"iya aku mau Mas" jawab Mikha gugup, Mason yang mendengar jawapan Mikha kaget lalu memusingkan badannya menghadap Mikha.

"benaran Mikha?makasih ya..aku janji akan sentiasa buat kamu" ucap Mason mencium tangan Mikha lembut. 

"yaaa..gue aja yang jomblo sekarang" ambek Gritte lalu Prilly dan Yuki merangkul bahu Gritte 

semua teman2 mereka yang melihat bertepuk tangan dan mengucapkan tahniah kepada mereka. dan selesai makan mereka pun pulang ke universitas. 

Love Hospital :)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang