Chapter 54

4.2K 94 0
                                    

Ali terus berusaha menelepon Prilly dari semalam  tapi hp nya tetapi dimatikan akhirnya Ali mengalah dan memilih untuk menelepon Aiden, waktu itu Aiden lagi ngobrol sama kakek nya di pondok kecil taman mini kepunyaan kakek nenek mereka,

"bentar ya kek, ada telpon" kata Aiden ramah 

"hello?" kata Aiden

"hello Ai, disitu ada Prilly gak?" tanya Ali kurang senang

"ada dia lagi bantu nenek gue nyiapin makanan" kata Aiden

"ohh..hp Prilly mati ya Ai?gue telpon2 dari semalam gak nyambung2 tuh" kata Ali 

"enggak tuh, barusan dia chatingan ama teman2 nya" kata Aiden aneh dengan pertanyaan Ali

"masa sih?tapi dari semalam lo gue coba telpon dia tapi hp nya mati" kata Ali 

"emang nya kalian kenapa?berantem?" tanya Aiden menduga Prilly lagi ngambek dengan Ali gara2 Ali sibuk menyiapkan kejutan ultah buatnya

"gue lupa cek hp semalam, gue sibuk banget soal nya..udah gue cek ada 32 miscall dri Prilly gue coba call balik tapi malah dimatiin" kata Ali kesal 

"lo kaya gak ngerti tunang lo sendiri aja?illy kan gak suka dicuekin apa lagi sama lo" kata Aiden mengomel Ali

"gue tahu gue salah..tapi tolong bantu gue pujuk illy ya" kata Ali merayu supaya Aiden dapat membantu nya mujuk Prilly

"iya gue bantuin, jadi lo mau apa sekarang?mau ngomong sama Prilly?" tanya Aiden

"sebenar nya sih gue pengen banget dengar suara dia, tapi sekarang gue lagi ribet gak bisa ngobrol lama2" kata Ali

"yee Ali kata nya mau mujuk tapi lo sendiri malah sibuk, gimana sih lo" kata Aiden kesal

"please Ai bantuiin gue sekali ne aja..boleh ya?" rayu Ali mengharap Aiden akan setuju membantu nya 

"iya deh, entar gue ngomong ama Prilly" kata Aiden 

"makasih ya Ai, gue harus pergi sekarang kirim salam sama kakek nenek ya daa" kata Ali mematikan telpon nya

Prilly dan nenek nya datang membawa sedulang teh hijau hangat dan beberapa jenis kuih buat mereka santap di pondok kecil itu. 

"Aiden mari minum sementara masih hangat airnya" panggil nenek nya menyuruh Aiden duduk disebelah nya

"Prilly Latuconsina" panggil Aiden, Prilly mengangkat wajah nya menatap Aiden sambil memberikan kakek nya air.

"ada apa sih Ai?pakai panggil nama penuh segala lagi" kata Prilly sebal dengan Aiden

"lo berantem ya sama Ali?" tanya Aiden melihat Prilly, Prilly menaikkan sebelah alis kening nya memandang Aiden

"bukan urusan lo wleek" kata Prilly menjulurkan lidahnya

"Ali itu yang tunangan Prilly yang satu kampus tuh kan?" tanya kakek nya memandang Prilly dan Aiden silih berganti

"iya kek, barusan dia kirim salam sama kakek dan nenek" kata Aiden tersenyum memandang wajah kakek dan neneknya yang semakin tua dan ubanan

"walaikumsalam" jawab kakek dan nenek barengan

"ngapain sih Ali ngadu2 segala sama kamu Ai..gak ada kerja lain apa dia" omel Prilly kesal dengan Ali yang tak menghubungi nya dari kemarin.

"illy, kamu gak boleh gitu sayang..Ali tu kan tunangan kamu" kata nenek mengelus rambut Prilly yang semakin panjang

"tapi nek, illy kesal dia udah cuekin illy kemarin" kata Prilly menyandarkan kepala nya di pundak nenek nya, Prilly sangat manja dengan nenek dan kakek nya apa saja yang diminta pasti dikasih. 

"kamu tuh ya emang dari dulu gak berubah..kamu tuh dah gedik illy malah udah punya tunangan" kata kakek nya melihat Prilly yang manja dengan nenek nya

"illy emang tuh kek..asal dicuekin sedikit ngambek..dikit2 ngambek" kata Aiden 

"biarin daripada lo cemberut mulu" sindir Prilly

"iily..gak boleh gitu sama kaka kamu" kata nenek menghempas paha Prilly lembut

"Ali bilang dia minta maaf sama lo, semalam dia udah cuba telpon lo tapi hp lo mati" kata Aiden menatap Prilly

"males aa, biar tahu rasa dia" kata Prilly kesal lalu membetulkan duduk nya

"illy, kamu tuh tunangan Ali dan gak lama lagi dia bakalan jadi suami kamu..masa kamu masih bersikap gini" kata nenek nya menatap wajah Prilly, Prilly hanya menunduk diam membisu

"mungkin benar kemarin dia lagi sibuk illy, kamu harus ngertiin dia" pujuk nenek nya mengusap2 rambut Prilly

"entar kalau dia udah jadi suami kamu terus dia harus keluar kota kerna urusan kerja apa kamu akan cuekin dia juga?" tanya kakek menatap Prilly

"mungkin" jawab Prilly mengangkat pundaknya

"illy, kamu harus bersikap dewasa...jika kamu diposisi Ali gimana?pasti kamu juga sedih kan di cuekin sama dia mungkin kamu nangis sepanjang malam nunguin dia" kata kakek nya

"kata kakek kamu tu benar illy, dulu nenek pernah rasa kaya kamu, tapi sebagai istri nenek harus ngerti kakek kamu sibuk mencari rezeki buat keluarga dan nenek harus dukung kakek kamu bukan malah cuekin" terang nenek nya

"dengar tuh Ly, apa lo lupa kemarin waktu di bandara?Ali cuba masuk ke ruang pemeriksaan buat nemuin lo tapi dia malah di tarik dan diusir oleh satpam" kata Aiden 

"tapi Ai, Ali tuh udah biarin gue nunguin dia kemarin, sms gak di balas telpon gak diangkat gimana gak sebal" kata Prilly melipat tangannya di dada.

"benaran Ali kaya gitu di bandara kemarin?" tanya nenek kaget dengan kata2 Aiden

"benar nek, terus waktu Prilly udah masuk ke dalam Ali teriak2 bilang i love you buat Prilly" kata Aiden teringat hal di bandara kemarin

"dengar tu illy. Ali sanggup memalukan diri nya depan orang ramai demi kamu..masa kamu gak kesian sayang" kata nenek 

"apa kamu gak sayang sama dia?" kata kakek

"gak" kata Prilly memaling muka nya ke arah lain 

"benaran gak sayang?" goda Aiden memegang hp nya

"benar" jawab Prilly masih memaling kan muka nya

"kalau gitu gue telpon Ali biar dia cari cewek lain aja" kata Aiden pura2 mengatik hp nya, Prilly yang mendengar kata Aiden langsung mengambil hp Aiden

"aaa Ai, jangannn" ambek Prilly mengengam hp Aiden

"kata nya gak sayang, kan kesian Ali bila dia tahu lo gak sayang lagi ama dia" kata Aiden

"gue gak sayang ama dia tapi gue cinta banget sama dia" ucap Prilly menutup wajahnya malu didepan kakek nenek nya yang tersenyum mendengar nya

"nah gitu dong illy, lain kali jangan ngambek...entar kamu telpon Ali ya biar kakek ngomong sama dia" kata kakek nya

"buat apa kek?" tanya Prilly aneh

"kan gak salah kakek pengen kenalan sama calon menantu cucu kesayangan kakek ini" kata kakek mengusap kepala Prilly

Love Hospital :)Where stories live. Discover now