Part 3.1 - Bolos

12.9K 2.3K 134
                                    

Sorry baru balik, abis banyak keluhan kesehatan mulu jadinya mengurangi begadang.

Btw aku mencoba pelan-pelan menyelesaikan cerita ini meski sedikit-sedikit. Selama seminggu ke depan aku bakal coba rutin update. Lagian ini proyek seneng-senengku jadi enjoy aja 🙏🙏

Tolong dibantu tekan bintang dong ⭐️

🍒🍒🍒

School life is best life ever...

"Sudah jadi nih? Gimana menurut kalian?"

Marissa memperlihatkan pamflet ukuran folio yang baru saja selesai dibuat di percetakan digital depan sekolah. Rencananya pamflet itu akan ditempel di mading agar semua murid tahu bahwa klub KIRS membuka penerimaan anggota kembali.

"Oke sip! Tinggal ditempel aja nanti," jawab Fathur.

"Berita gembira! Klub kita selamat!" tiba-tiba Pak Dika, pembina klub KIRS memasuki ruangan klub. "Kita sudah mendapat anggota!"

"Berapa orang, Pak?" tanya Fathur.

"Dua belas. Kebetulan pas rapat guru tadi kepala sekolah akhirnya mengusulkan mengumpulkan siswa yang belum memiliki ekskul dan mencoba memasukkannya ke klub kita."

"Boleh juga caranya," puji Fathur. "Tapi memangnya boleh begitu ya, Pak?"

"Mereka nggak punya pilihan. Sudah kewajiban siswa harus memilih satu ekskul dan ini konsekuensinya karena mereka nggak memanfaatkan kesempatan untuk memutuskan sendiri. Lalu Bapak kolaborasi dengan guru lain agar memasukkan semua murid mereka yang belum punya ekskul ke klub KIRS dan disetujui kepala sekolah. Tugas kalian adalah membuat mereka betah," Pak Dika menyerahkan sebuah kertas berisi nama-nama murid lengkap beserta kelasnya. "Ini daftar nama mereka. Sebentar lagi mereka datang, kalian absen satu-per satu ya. Bapak ke ruang guru dulu."

Aries, Fathur, dan Marissa membaca daftar nama itu dalam hati.

"Buset! Nggak salah nih?" Fathur langsung berseru.

"Apaan, Tur?" tanya Marissa.

"Lo nggak lihat? Jovita Amanda!" Fathur menunjuk sebuah nama di daftar.

"Jovita?" Anggota KIRS anak kelas X di depan mereka ikut bergumam berbisik-bisik.

"Memangnya kenapa kalau ada dia?" tanya Aries.

"Dih, Es! Ini mah kesempatan!"

"Permisi, Kak. Di sini ekskul KIRS?" Percakapan mereka terinterupsi oleh kedatangan beberapa siswa di depan pintu ruang lab.

"Iya bener," Fathur langsung menjawab antusias. "Sini kenalin diri dulu atu-atu."

Dengan takut-takut khas anak baru, siswa-siswa itu berbondong-bondong masuk barengan bagaikan tamu kondangan. Satu persatu mereka memperkenalkan diri dan ketiga pengurus KIRS tadi mencocokkan dengan daftar Pak Dika. Ada sebelas orang yang datang, dan itu artinya menyisakan satu orang.

"Yahh..." Fathur mengeluh kecewa mengetahui yang dia harapkan yang ternyata tidak datang.

"Berarti dia nggak jadi masuk ekskul kita ya. Syukurlah kalau gitu."

"Mungkin dia telat aja, Es."

Aries melirik jam di tangannya. "Telat dua puluh menit?"

Fathur nyengir. "Mungkin dia konde-an dulu sebelum ke sini. Biasa cewek."

Aries mencoret nama Jovita Amanda.

Fathur menghela napas pasrah.

🍒🍒🍒

The FALL of the HeartbreakerWhere stories live. Discover now