Berbicara Dengannya(2)

47 43 15
                                    

"Penampilan itu benar-benar menipu"ujar Dhitta dalam hati.

Dhitta berpikir Arka adalah orang yang pendiam,baik,lemah lembut,tapi ternyata itu semua kebalikan dari apa yang dipikiran Dhitta.Keadaan saat ini hening,senyap,terus seperti itu sampai selesai makan.Sesak yang di rasakan Dhitta,makanan ini pun rasanya hambar karena makan dengan orang yang kaku.

Sambil menghela napas yang panjang akhirnya Dhitta lah yang harus selalu memulai obrolan dengan pria jutek ini.

"By the way,kamu tinggal dimana?ya maaf kalau saya banyak tanya"ujar Dhitta dengan suara pelan dan ragu.

Arka melirik Dhitta selama beberapa detik,lalu tersenyum seakan menertawai Dhitta.Dhitta yang melihat Arka seperti itu tak terima.

"Kamu kenapa,ada yang aneh dengan pertanyaan saya"ujar Dhitta dengan muka yang masam.

"Saya tau maksud kamu bertanya seperti itu,kamu nggak perlu kaku saat dengan saya,kalau perlu anggap saja saya nggak ada disini,jadi kamu gak perlu ngajak saya ngobrol"ujar Arka.

"Enggak kok,saya murni cuma bertanya"ujar Dhitta gugup karena tau maksud dirinya.

"Saya tinggal di Jakarta"tiba-tiba Arka langsung menjawab pertanyaan yang sudah lewat beberapa menit mungkin.

Dhitta hanya terdiam saja,tak mengerti jalan pikiran Arka,benar-benar sulit di tebak.Padahal dia tidak mau di tanya-tanya tentang dirinya,tiba-tiba menjawab dengan suara yang pelan,bukan seperti sebelumnya.Tetapi dia mudah sekali menebak jalan pikiran ku.

"Oke,Sekarang saya yang bertanya"ujar Arka tiba-tiba memecahkan lamunan Dhitta.
"Kenapa kamu pindah kesini,kata Syifa kamu baru beberapa bulan tinggal disini?ujar Arka membuat Dhitta bingung.

"Karena ikut ayah saya yang pindah kerja"ucap Dhitta dengan jawaban singkat.

"Ohh gitu,jadi kita satu sama,kamu sudah bertanya dan saya sudah bertanya,jadi impas kan?"ujar Arka sambil tersenyum lalu pergi membawa piring kotornya ke dapur,tanpa basa-basi sedikitpun.

Dhitta menarik napas dalam-dalam sambil tersenyum seakan semuanya tidak terjadi.Mungkin saat pulang nanti semua bantal akan tipis karena di pukul-pukul Dhitta.Rasanya dia ingin cepat pulang,tapi mengingat masih ada teman yang lain,yang lebih asik dari pada dia,Arka.

"Basa-basi kek "duluan ya Dhitta" langsung pergi aja"ujar Dhitta yang langsung pergi ke dapur dengan perasaan kesal.

Dhitta segera menyalip Arka yang ada di depannya dan langsung meledek Arka.

"Saya menang"ujar Dhitta sambil menjulurkan lidah.

"Sepertinya kamu harus di bawa ke Psikiater.kamu aneh,siapa juga lomba sama kamu"Ujar Arka menatap Dhitta aneh.

"Terserah kamu mau menganggap saya aneh atau apalah"ujar Dhitta.

Dhitta segera menemui rombongan Rendy yang sedang menikmati pemandangan di belakang sedangkan Arka hanya bergidik merinding takut ketularan virus Dhitta.

To be continued...
Jangan Lupa Vote Dan Komen ya^^

Bagaimana Caraku Mengenalmu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang