s e b e l a s

2.3K 107 0
                                    

HAPPY READING🐨

Dara sudah sangat sekali bosan dengan pelajaran kimia. Dalam hatinya ia sudah menyumpahi guru itu agar pita suara nya putus. Bagaimana tidak,sudah 2 jam guru yang berada di kelas nya berbicara tanpa berhenti sama sekali.

"...jadi kalian mengerti apa yang saya bicarakan?"tanya guru tersebut sambil menatap Dara dengan...sinis.

"Mengerti buuu"jawab serempak seisi kelas.

Dara yang menyadari tatapan guru itu ingin sekali mencolok kedua mata nya dengan pulpen yang berada di tangan nya. "Ibu ngapain liatin saya?gak sakit tuh mata"

"Mata mata saya jadi suka suka saya mau liatin siapa saja termasuk kamu!"ucap guru itu yang tidak salah bernama bu dede. Kenapa tidak sekalian saja mamah dedeh.

"Bukan nya gitu bu takut nya ibu sirik lagi sama saya"jelas Dara dengan angkuh nya.

"Kenapa saya harus sirik sama kamu?!"

"Kan saya cantik dan manis bu siapa tau saja ibu merasa iri sama kecantikan murid ibu ini"cibir nya yang membuat seisi kelas tertawa termasuk Keyla. Dia bahkan sudah terpingkal menahan tawa nya.

"Kamu ngelawan sama saya?dimana sopan santun kamu terhadap saya?apa kamu tidak di ajarkan oleh orang tua kamu,saya sudah sangat cape mendidik kamu bahkan guru lain pun sudah mengeluh sama sikap kamu yang tidak sopan ini''kemarahan bu Dede membuat semua nya terdiam.

Dara tersenyum kecut. "Ibu tidak usah repot repot ngedidik saya,bahkan orang tua saya saja tidak peduli dengan saya mengapa anda harus cape cape mendidik saya?"

Setelah mengatakan itu Dara berdiri dari kursi nya dan meninggalkan kelas itu. Sudah cukup dia menerima ocehan guru sialan itu. Memang dia pikir dia siapa?

"Dasar guru gak tau diri!gue sekolah bayar mahal mahal malah dapet ocehan gak jelas dari tuh guru!"tak henti henti nya Dara menyumpah serapahi guru sialan itu.

Tidak sengaja pandangan Dara tertuju pada seseorang yang sedang bermain bola basket di tengah lapangan.

"ARGAA!!"teriak nya sangat kencang. Bahkan guru yang mengajar di kelas kelas pun sempat keluar.

Dara menghampiri pria itu dengan senang hati. Atau hati yang berbunga bunga?

"Ngapain lo ke sini?"sinis Arga.

"Nyamperin calon pacar"ucap nya sambil terkekeh pelan.

"Lo bisa main basket?"tanya Dara.

"Lo ngasih pertanyaan yang jelas jelas lo tau jawaban nya"cibir Arga.

Lagi lagi Dara terkekeh. "Ajarin gue dong main bola basket"Dara menatap Arga dengan mata yang di kedipkan beberapa kali. Bukan nya Arga luluh malah sebalik nya.

"Kenapa mata lo?sakit mata?"

Dara berdecak pelan. "Ajarin gue dong Arga!"

"Gak!"

"Ayo dong"

"Gak!"

"Gue traktir deh"

"Gak!"

"Gue kasih imbalan kok nanti"Arga memandang Dara dengan datar.

"Apa?"tanya nya dengan sebelah alis terangkat.

"Pacarin lo"Dara tersenyum cerah secerah mentari pagi. Arga mendengus pelan. Setau Arga berpacaran atau berhubungan dengan gadis yang di hadapan nya adalah suatu kesialan. Atau musibah?

"Itu bukan imbalan namanya"ketus Arga.

"Jangan cuek cuek dong entar gue di ambil orang loh"

"Mending lo minggir gue mau balik ke kelas"Arga berjalan melewati Dara.

ARGA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang