l i m a

2.7K 128 3
                                    

*****

Dara sedang tiduran sambil menatap langit dinding atas kamar nya. Sekitar 2 jam yang lalu dia sudah sampai di rumah nya yang di antar oleh Arga. Untung saja tadi kakak nya belum pulang,jadi dia tidak ketahuan jika seorang Devino adalah kakak nya.

Tokk tokk tokk

Tiba tiba ada yang mengetuk pintu kamar nya. Itu pasti bibi,siapa lagi yang mau bertemu dirinya selain bibi. Mana mungkin Devino,dia saja bahkan tak sudi melihat Dara.

Ceklek

"Kenapa bi?"tanya Dara yang sudah membuka pintu kamar nya.

"Non Dara belum makan dari pagi ini bibi bawain makanan"Dara melihat tangan bibi yang sudah membawa sepiring makanan.

"Saya belum lapar mending bawa aja itu makanan"ucap Dara dingin.

"Tap--"

"Bibi gak dengar apa kata saya?"

"Baik non"

Dara menutup pintu nya lalu duduk di tempat tidur nya.

'Kak Dira aku kangen'

Tok tok tokk

Dara membuang nafas pelan. Kenapa pembantu itu susah sekali di bilang?

"Bibi gak denger ap--"

"Kakak?"Dara yang melihat kehadiran Devino kakak nya sangat terkejut.

"Makan"ucap Devin dingin.

"Maksud nya?"

"Lo dari pagi belum makan dan sekarang lo makan."

Dara tertawa meremehkan. "Sejak kapan lo peduli?"

Devin terkejut mendengar adik nya berbicara seperti itu kepada nya. Buru buru dia rubah raut wajah nya menjadi dingin tanpa ekspresi.

"Apa lo pengen banget gue peduli sama lo?"

"Mending kakak pergi deh gak usah sok akrab sama gue"Devin melihat manik mata Dara yang penuh dengan luka.

"Lo tuh gak punya sopan santun banget ya sama kakak?!"bentak Devin.

"Ohh jadi kak Devin udah anggap gue jadi adik lo?sejak kapan?"

Plakk

Dara memegang pipi nya yang di tampar oleh kakak nya. Apa ini perlakuan seorang kakak kepada adik nya?

"Lo berani nampar gue?!sedangkan mommy gak pernah nampar gue!"ucap Dara sedikit berteriak.

"Itu pantas karna lo berbicara tak sopan kepada kakak sendiri"

"Asal kak Devin tau kakak Dara udah mati!dia udah ninggalin Dara!dan yang Dara tau kakak Dara gak pernah berprilaku kasar kakak Dara hiks..hiks..kakak Dara selalu hiks..menyayangi Dara bukan seperti kakak yang di hadapan Dara yang kejam hiks..dan gak punya hati!"ucap Dara dengan isakan pelan. Apa sesakit ini tuhan?

Devin mematung dengan ucapan Dara yang di lontarkan. Apa dia sekejam itu?apa dia sudah tak becus menjadi kakak?apa dia pantas di sebut dengan sebutan kakak?

"Mending kak Devin pergi!"

Devin masih terdiam melihat Dara yang masih menangis.

"DARA BILANG PERGI!"Devin pun pergi meninggalkan Dara. Apa Devin sudah keterlaluan?

Brakk

Dara membanting pintu kamar nya dengan sangat kencang.

"Hiks..hikss..kenapa semua nya gak ada yang sayang sama Dara. Kata mommy tuhan adil tapi kenapa hiks..Dara selalu terluka hiks.."Dara terduduk lesu di lantai sambil memegang lutut nya.

ARGA [REVISI]Where stories live. Discover now