kid's sick

2.3K 223 8
                                    







Apa yang paling sulit dalam merawat anak? Jawabannya hampir tidak ada, menjadi ibu adalah hal yang paling menyenangkan. Bermain dengan mereka, berbicara dan saling melempar candaan itu adalah hal yang menyenangkan.

Tapi ketika mereka sakit inilah yang jadi masalah, anak-anak jarang sakit kecuali waktu pergantian musim. Dari musim hujan ke panas atau dari panas ke hujan. Biasanya mereka bisa kena flu sama batuk. Hal yang biasa, tapi kali ini berbeda Lani terkena flu Singapore.

Aku hampir menangis seharian karena panas badan Lani tak kunjung turun hingga aku menghubungi Alyssa dokter spesialis ibu dan anak, sahabatku di rumah sakit. Aku memanggilnya untuk datang kerumahku, dan dia bilang harus bawa Lani ke rumah sakit buat test darah, dia bilang kalau diagnosisnya Lani terkena flu Singapure, itu virus flu yang termasuk paling bahaya dan sering sekali anak-anak tertular karena sistem imun mereka yang kurang kebal.

"Anak-anak gimana?" Tanya mas Rian lewat panggilan telp di sebrang sana.

"Udah mendingan, Lani panasnya udah turun, cuman Arifin ngebet pengen liat adek, tapi gak aku ijinin ke rumah sakit." Ceritaku ke mas Rian yang masih di luar negeri, jadi sehabis pulang dari Inggris itu badannya Lani langsung panas tinggi.

"Aduh .. ayah jadi gak enak tuh sama ibu .." sesal mas Rian.

"Udah gapapa kok, adek besok udah bisa pulang, sementara si mas sendirian di rumah dijagain mbak Wati sama si Amin." Jelasku agar mas Rian udah gak khawatir lagi soal anak-anak.

"Terus kalo kamu kerja gimana?" Tanya mas Rian lagi.

"Sama mama, hari ini ada bunda juga yang jagain. Ayah baru aja balik pulang buat nemenin Arifin." Jelasku lagi.

"Yaudah, baik-baik ya, jangan sakit Bu.. ntar aja sakitnya kalo ayah udah di Jogja .." peringat mas Rian agar aku bisa jaga kondisi badan.

"Insya Allah ... Doain biar ibu sehat-sehat terus .." kataku.

"Yaudah ayah pergi balik latihan lagi, assalamualaikum .." pamit mas Rian sebelum ku jawab dalamnya sudah memutuskan sambungan.

"Wallaikumsallam .." gumamku sambil menatap ponsel yang kembali gelap.

Aku kembali memasukkan ponselku dan berjalan ke kantin rumah sakit untuk makan bersama dengan para dokter dan perawat yang sedang makan bersama karena sudah waktunya jam makan siang.

"Hai .. dokter .." lambaian tangan dari Masna membuatku berjalan menghampirinya.

"Semalam siang .. assalamualaikum .." sapaku pada semua dokter dari berbagai bidang dan spesialis yang kebetulan sedang duduk bersama.

"Hallo dokter Afrina, gimana anak sehat?" Tanya Alvin dokter spesialis radiotoraks.

"Alhamdulillah .. besok sudah dibolehin pulang, ini mah berkat Alyssa yang ekstra ngobatin sama ngejagain anak aku kalo aku sibuk di ruang operasi!" Pujiku ke Alyssa.

Alyssa hanya tertawa terbahak-bahak, kita makan sambil mengobrol kan soal pasien, keluarga dan juga pekerjaan yang lain.

"Tuh Ga .. dokter favoritmu .." ledek Masna ke Nugraha yang biasa dipanggil Nuga.

"Ihh ogah! Dokter sakit jiwa kek begitu jadi favorit!" Sinis Nugraha yang membuatku mengerutkan dahi.

"Nuga .. gak boleh begitu!" Peringatku.

"Maaf dokter Afrina ... " Sesal Nuga.

"Tapi bener sih katanya sih ya dok, masa ada sih dokter sedingin itu sama pasien? Bukan cuman sama pasien bahkan sama kita-kita juga begitu, mana dia kalo di ajak makan bersama kayak gini tuh gak pernah mau! Mana mukanya gak ada ekspresi kek robot!" Ungkap Masna.

The Kind Of LoveWhere stories live. Discover now