Tepat hari ini keluarga ku dari Jogja datang, aku akan menjemput mereka di pintu kedatangan bandara Soetta. Afrina sudah berpesan jika dia membawa barang banyak dari Jogja, di mobil juga sudah harus ada carseat buat Lani. Jadi aku sudah bersiap dari lama dibantu Kevin rajanya belanja buat nyari perintilan kebutuhan Lani selama di Jakarta pastinya.
"Vin ... Gua berangkat yak!" Pamitku pada Kevin yang sedang ada di kamar mandi. Aku membawa serta koperku, Karena aku selama dua minggu dari sekarang tidak akan menginap di asrama. Aku memilih menginap di apartemen Imel tinggal disana selama dua minggu, kapan lagi gitu ya bisa menghabiskan waktu bareng sama keluarga.
"Iyaa ati-ati ya Jom .." kata Kevin dari dalam kamar mandi.
Aku berjalan keluar asrama, memasukkan koperku dan juga tas raket ke dalam mobil. Memeriksa kembali apa yang kurang dan memastikan tidak akan ada yang tertinggal.
"Bismillahirrahmanirrahim .." gumamku yang langsung melajukan mobilku untuk ke bandara.
Saat di bandara aku menunggu mereka, lumayan lama mungkin sekitar satu jam lah aku menunggu. Hingga aku bisa melihat Afrina yang mendorong trolly yang penuh dengan koper dan diatasnya masih ada beberapa tas ransel yang aku tebak itu kelengkapan punya Arifin dan juga Lani. Aku melihat mama menggendong Lani. Sedangkan Arifin berlari ke arahku setelah aku melambaikan tangan pada mereka.
"Jagoaannnnnn ..." Kataku memanggil Arifin setelah aku menangkapnya dalam pelukan ku.
"Ayah gak kerja hari ini?" Tanya Arifin.
"Nanti sorean ayah kerja .." jawabku.
Afrina dan juga mama mendekati kami, aku mencium pipi gembul Lani yang tertidur di gendongan mama. Tidak lupa menyalimi mama dan mencium pipi kiri kanannya begitupun dengan Afrina. Ada rasa haru yang mengisi seluruh rongga dadaku saat melihat mereka ada di depan mata. Karena ini pertama kalinya mereka datang ke Jakarta untuk mendukungku dalam ajang Indonesia master.
Acaranya masih minggu depan tapi Afrina sengaja datang lebih cepat berhubung Arifin liburan sekolah jadi dia berjanji mengajak liburan kesini.
"Widiihh sapa nih yang beliin carseat kayak begini penuh banget mainannya?" Tanya Afrina.
"Carseatnya aku mainannya mpin!" Jawabku yang diangguki Afrina.
"Kepalanya ayah .." beritahu Afrina agar aku bisa membenarkan letak kepala Lani.
Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.
Kami semua pergi menuju ke apartemen Imel. Apartemennya memang luas banget dua lantai, dengan tiga kamar untuk ukuran satu orang anak muda yang tinggal. Cuman katanya temennya banyak yang suka nginep. Kalok cewek sih Kevin dan aku sendiri masih memaklumi.
Sesampainya di apartemen Imel, aku menyuruh mereka untuk segera masuk biar aku yang membawa koper dan lainnya. Tidak lama Afrina menyusul ku.
