Part 7 : Insiden Bus

17.4K 1.5K 131
                                    


"Ayo nikah!"

~Satria~


***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Di kamar Senja, gadis itu menatap keluar jendela, berharap dapat melihat Satria di sebrang sana.

Sejak tadi pulang ke rumah, Senja langsung mendapat bom pertanyaan dari mamanya. Kemana Senja pergi? Tentu saja Senja tidak mengatakan yang sebenarnya. Mama bisa cemas jika tahu Senja dikunci di rooftop dan kehujanan di sana. Senja bukan tipe orang yang suka mengadu. Untuk saat ini, Mama cukup tahu kalau Senja pergi kerja kelompok bersama temannya.

Mengingat rooftop, Senja jadi ingat Satria yang menolongnya. Seketika senyum terbit di bibir Senja, tersenyum sendiri seperti orang gila.
Sesekali dia menggigit ujung bantal saat mengingat dirinya yang tiba-tiba memeluk Satria.

"Rasanya nyaman dan hangat." Batin Senja sambil mendekap bantal.

Tiba-tiba Senja tertawa dan menyentuh kepalanya yang tadi sempat terkena lemparan sepatu oleh Satria. Meski rasanya sakit, tapi menurut Senja itu momen lucu bersama Satria, memanjat tembok dan berakhir berlari menuju halte bus.

Tawa Senja terhenti saat dia ingat sesuatu di bus. Senja memukul-mukul bantal, melampiaskan kekesalannya pada Satria. Bisa-bisa nya Satria membahas soal dada nya yang datar.

"Dasar mesum!" Senja semakin gencar memukul bantal dengan tangannya.

"Ja?" ujar Luna merasa bingung dengan tingkah Senja.

"Hah? Kamu sejak kapan di sini?!" tanya Senja kaget.

"Sejak kamu mukul-mukul bantal gak jelas."

"Ah, i-itu. Ngapain ke sini?" Senja berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Gimana tadi reaksi Satria saat makan nasi goreng buatan ku?" tanya Luna berbinar-binar.

"Gak tau," jawab Senja seadanya.

"Kok gak tau? Tadi aku ketemu Satria katanya enak lho." Luna kurang puas dengan jawaban Senja.

"Emm ... Maksud aku, aku gak liat Satria makan. Ya pasti enak lah nasi goreng buatan kamu." Senja tidak tega jika harus mengatakan kalau Satria tidak memakannya. Tapi Senja juga tidak sepenuhnya berbohong. Dia memang tidak melihat Satria memakannya, karena yang makan Rey dan Devin.

Luna mengangguk.

"Tadi dia bilang makasih pas ambil itu dari aku," tambah Senja.

Luna tersenyum senang. "Makasih ya Ja. Nanti kapan-kapan aku titip lagi."

Senja mengangguk. "Na, kamu gak kepikiran buat naik bus?" tanya Senja menghentikan pergerakan Luna yang akan ke luar kamar.

Luna mengernyit.

SENJA (Revisi 2023) On viuen les histories. Descobreix ara