36. Its Okay

826 87 17
                                    

Happy Reading

.
.

.

"Cobalah dulu berkenalan dengannya, So Eun." Ucap Jung Jl Woo. Temanku sejak tiga tahun yang lalu. Yang selalu mencampuri urusan percintaan ku. Mulai dari aku dekat dengan siapa, menjalin hubungan dengan siapa dan sebagainya.

Aku bukannya tidak ingin berkenalan dengan pria yang Il Woo sarankan hanya saja, aku terlalu malas. Meladeni semua ocehan pria-pria yang menghubungiku. Aku terlalu malas jika yang mereka tanyakan hanya seputar,

Kau sudah makan atau belum?

Kau sedang apa?

Boleh aku menelpon mu?

Dan segala pertanyaan serta obrolan yang menurut ku kurang mengesankan. 

Il Woo bilang semua temannya adalah orang yang humoris, nyatanya semua sama saja. Terlalu memperlihatkan jika mereka sedang mendekati seorang wanita dengan menjaga segala image mereka. 

***

"Dia Kim Bum." Aku menghela nafas lelah. Il Woo tak pernah gencar untuk mengenalkan semua temannya.

Memangnya aku apa? Pernah sesekali aku marah besar padanya, karena dia menjebakku. Ia berkata jika ia sedang di kantor polisi, butuh bantuanku. Nyatanya dia sama sekali tak terlihat batang hidungnya. Ia menjebakku agar mau bertemu temannya yang bekerja di kantor polisi. Menyebalkan! Aku tak suka caranya yang menjebakku. Rasa khawatir ku seolah dia permainkan.

"Lalu?" Aku melirik malas pada foto di hadapanku. Yah, kali ini Il Woo bukan memberi nomor ponselku pada temannya, atau menjebakku untuk mau bertemu dengan temannya tapi kini ia membawa selembar foto. 

Foto pria tampan yang sempat membuatku tertegun sesaat. Awalnya aku melirik malas setelahnya aku langsung merebut foto itu dari genggaman Il Woo.

"Oh So Eun, jadi kau langsung menyukai Kim Bum? Ck, seleramu memang tinggi, So Eun." Il Woo bergumam takjub melihat reaksiku yang aku sadari mungkin berlebihan.

"Dia temanmu?" Tanyaku cepat.

"Ya, kita berteman cukup lama."

"Bagaimana bisa," aku bergumam pelan seraya menatap foto itu.

Kim Bum. Ya aku masih ingat dengan jelas siapa Kim Bum. Sosok pria gagah nan nampan yang mampu membuat getaran dalam hati ku.

"Dia teman SMA ku, So Eun. Idola semua siswi di sekolah. Sekarang dia bekerja sebagai Pilot. Waktunya cukup terkuras untuk menerbangkan pesawat hingga ia lupa jika ia masih melajang." Walau pikiranku melayang entah kemana, telingaku masih mampu mendengar semua cerita Il Woo tentang bagaimana Kim Bum sekarang.

"Coba berkenalan dengannya So Eun. Aku yakin Kim Bum berbeda dengan temanku yang lain." 

Tuhan, aku masih tidak percaya ini.

"Aku ingin bertemu dengannya," akhirnya hanya kata itu yang mampu aku keluarkan. 

"Laksanakan!" Tatapan Il Woo seolah tak percaya setelah mendengar ucapanku. Namun, setelahnya ia tersenyum senang. 

***

Aku menatap pantulan diriku di cermin. Dengan dress berwarna biru muda selutut. Seperti janji Il Woo hari ini ia berencana mempertemukan ku dengan Kim Bum. Katanya, hari ini Kim Bum libur. Seperti beberapa tahun lalu, hatiku kembali bergemuruh kencang. Padahal aku belum bertemu dengannya.

"Aku siap menghadapi mu, Kim Bum." Batinku.

Ku lihat, Il Woo sudah duduk tenang dengan segelas milkshake di depannya. Di hadapannya ada seorang pria yang memunggungiku. Ku yakan seratus persen jika ia adalah Kim Bum. 

Kumpulan Drabble BumSsoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang