46. Favorite Girl

412 60 14
                                    

Happy Reading

🎶🎶
My prized possession
One and only
Adore ya
Girl, I want ya
The one I can't live without, that's you, that's you
You're my special
Little lady
The one that makes me crazy
Of all the girls I've ever known, it's you, it's you
My favorite, my favorite, my favorite
My favorite girl, my favorite girl

Justin Bieber - Favorite Girl

Kim So Eun menyudahi ketikannya. Menutup rapat laptopnya tepat disaat lagu yang sedang memperdengarkan bagian Reef itu masih melantun dengan tenang. Otak nya sedang tidak bisa diajak kerja sama.

Laporan yang sudah menumpuk, hanya satu yang sudah ia kerjakan. Sisanya? So Eun melenguh, meneguk air putih di sampingnya sambil menetralkan kembali nafasnya. Dirasa tidak cukup dengan hanya air putih, So Eun beranjak dengan sedikit malas, menuju mini dapur di apartemen untuk membuat kopi.

***

Ketukan pintu menyadarkan So Eun. Kopi yang diminumnya tadi bukan memberi efek tahan kantuk, justru membuatnya terlelap di siang hari. Dengan mengikat asal rambutnya ia berjalan keluar. Menggerutu kesal dengan orang yang mengganggungnya di hari kerja.

"Cuti lagi, Nyonya Kim So Eun?" pertanyaan yang terdengar sinis itu masuk dalam gendang telinga So Eun. Membuat sang empu menggosok hidungnya pelan sambil menampilkan senyum tipis.

"Aku baru cuti sehari, sayang. Jangan berlebihan." akhirnya dengan penuh keberanian So Eun menjawab pelan. Menggeser tubuhnya agar tubuh tegap di hadapannya dapat masuk.

"Ini baru hari selasa dan kau sudah minta cuti tanpa alasan jelas." pria tegap itu masuk sambil menelusuri kegiatan apa yang sedang di lakukan So Eun di hari cuti dadakan  nya itu.

"Aku cuti pun sambil tetap bekerja, kau tidak lihat?" So Eun menunjuk ke arah meja yang memang terdapat laptop dan beberapa berkas. Lalu memberikan minuman dingin pada pria itu.

"Ku lihat dalam waktu sebulan terakhir ini kau selalu mengambil cuti di setiap minggunya, setelah ku lihat tidak ada aktivitas berarti yang kau lakukan." pria itu meneguk minuman di tangannya sambil menatap penuh selidik kedalam mata almond So Eun.

"Banyak yang harus ku urus, sayang. Sungguh," So Eun mengerut kesal. Apa salahnya cuti? Itukan hak semua karyawan, lagi pula tidak perlu alasan khusus kan kenapa mengajukan cuti, jika perusahaan saja memberikan hak cuti di setiap bulannya.

"Apa?"

"Kau pasti belum makan siang kan? Akan ku buatkan makanan dulu," So Eun mengalihkan pertanyaan dengan bergegas ke arah dapur.

Pria tegap bernama Kim Bum itu menghela nafas lelah, sambil memijit pelan pelipisnya. Tak habis pikir dengan alasan apa yang membuat So Eun belakangan ini mengambil cuti.

Hap

So Eun cukup terkejut dengan pelukan yang melingkar di perutnya. Tangannya sedang memegang pisau, bawang bombay nya bahkan belum selesai ia iris.

"Jangan karena kau istriku, kau bisa mengambil hak cuti dengan waktu berdekatan, sayang." suara Kim Bum menginterupsi. Menaruh dagunya pada pundak So Eun. "Kerjaan kita juga harus selesai cepat supaya rencana kita tidak tertunda." lanjut Kim Bum.

So Eun berbalik. Menghadap Kim Bum yang masih memeluk pinggangnya erat.

"Aku mengambil dua peran sekaligus, tuan Kim Bum. Bekerja dan juga mempersiapkan liburan kita!" So Eun menjawab sambil menatap Kim Bum kesal.

"Kita bisa mempersiapkan nya sama-sama, sayang. Kenapa kau harus repot sendirian?"

"Dengan kau yang sejak dua minggu lalu tidak pulang!" perkataan So Eun tepat membuat Kim Bum bungkam. Padahal bukan kali pertama Kim Bum tidak pulang dikarenakan urusan bisnis yang mengharuskannya pergi ke beberapa kota bahkan negara.

"Aku ingin ketika kau pulang semuanya sudah beres, sayang. Aku tahu kau sudah cukup lelah dengan pekerjaanmu di luar, biarkan aku mengurus ini semua. Toh cuti itu hak semua karyawan, sayang." So Eun kembali menjelaskan. Tidak mudah memang menjadi seorang CEO, banyak pekerjaan yang menyita waktu karena perjalanan bisnis. Itu mengapa sejak menikah pada empat bulan lalu, Kim Bum maupun So Eun belum merasakan liburan.

"Baiklah istriku, sayang. Terima kasih sudah mengerti akan posisiku. Liburan dua minggu kita harus berjalan dengan indah." Kim Bum mengecup pipi So Eun pelan.

Pekerjaan So Eun sebenarnya tidak terlalu berpengaruh walaupun ia sering cuti, pasalnya selalu ada yang bisa menghandle pekerjaannya ditambah selama cutipun So Eun tetap memantau pekerjaan. Beda dengan Kim Bum yang memang menjadi tombak perusahaan, semua keputusan dan sejenisnya ada ditangan Kim Bum.

Bahkan So Eun tidak menyangka jika Kim Bum sudah tiba siang hari ini, pasalnya Kim bum memberitahu jika akan tiba di Seoul nanti malam.

"Lalu apa kau sudah menemukan tempat yang akan kita kunjungi?" Kim Bum bertanya. Dengan cepat So Eun mengangguk.

"Tempat wisata, hotel, tiket pesawat, bahkan pakaian pun sudah aku packing, kau hanya perlu istirahat lalu kita akan berangkat."

"Good girl," Kim Bum mengacak pelan rambut So Eun. Bersyukur akhirnya ia bisa mempersunting wanita hebat di hadapannya itu. So Eun tak pernah menuntut apapun pada Kim Bum, bahkan liburan yang awalnya hanya akan pergi selama 3 hari, So Eun tetap menerima. Namun siapa sangka, nyatanya Kim Bum sudah mempersiapkan untuk bisa liburan selama 2 minggu di beberapa negara benua Eropa. Itulah mengapa sejak sebulan lalu ia benar-benar sibuk akan pekerjaannya, supaya cepat selesai dan dia serta So Eun bisa liburan dengan tenang.

"Aku rindu padamu, sayang." Kim So Eun memeluk Kim Bum erat.

"Aku juga sangat merindukanmu." balas Kim Bum tak kalah eratnya. "Tapi, lanjutkan dulu masakmu, aku tahu kau juga belum makan siang."

"Ada baiknya juga aku cuti hari ini, bisa menemanimu seharian di rumah." kekeh So Eun. Lalu berbalik dan mulai mengambil pisaunya lagi.

THE END

Aku tau drabble ini aneh banget🙈 ngga tau dimana letak romance dan intinya🙈 karena lagi suka aja lagu nya Justin Bieber yang muncul dimana-mana jadi aku mau update drabble baru eh yang jadi hanya sebatas ini huhu🤧
Semoga kalian suka dan tetap nungguin drabble selanjutnya yaaaaa🤗

Pastikan vote + komennya

27 Januari 2022

Kumpulan Drabble BumSsoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang