37. Bye Jomblo

541 42 1
                                    

Hai, hari Rabu yang menyenangkan
Tanggal merah selalu jadi hal menyenangkan buat gue
Kalian apa kabar?

Selamat membaca!!
Jangan lupa tinggalkan vote sama komentarnya yaa

"I love you."

***

"Nih." Ameera menyerahkan kertas origami tak berbentuk pada Theo.

Sebelumnya origami kuning itu berbentuk burung. Namun Ameera bongkar karena mengira origami burung yang Dian berikan padanya sebagai titipan dari Theo berisi surat atau apa, ternyata tidak ada apapun. Ia menjadi menyesal sudah membuka lipatan-lipatannya karena tidak bisa mengembalikannya ke bentuk semula.

Theo menerima kertas origami itu dengan kening berkerut. "Kenapa lo rusak?" tanyanya, mendongak menatap Ameera.

Saat itu juga Ameera melihat sorot penuh kebingungan.

"Lo gak suka pemberian gue makanya lo rusakin?" Theo terlihat kecewa.

"Apa ini artinya lo beneran nolak perasaan gue?" tanya Theo lagi tanpa memberikan kesempatan pada Ameera untuk menjawab dua pertanyaan Theo sebelumnya.

Helaan napas Theo terdengar saat dia memasukan kertas origami itu ke saku celananya. "Seperti yang lo bilang gue emang manfaatin renggangnya hubungan lo sama Fajar kemarin. Maka dari itu lo sekarang benci kan sama gue?"

Theo menunduk dalam. "Maaf."

"Ck." Ameere berdecak. Seketika Theo mendongak.

"Siapa yang benci sih." Lanjut Ameera. Theo semakin terlihat bingung.

"Terus?"

"Gue pikir di dalem origami itu ada suratnya, gue buka ternyata gak ada apa-apa." Ameera memutar bola mata jengah melihat Theo yang tampak bloon sekali saat ini. "Balikin lagi seperti bentuk semula."

"Hah, apa?"

"Balikin lagi origami tadi ke bentuk semula." Ulang Ameera dengan frasa yang lebih jelas dan bisa Theo mengerti. "Gue bego banget lipat origami-origami gitu."

Theo tersenyum. Mengeluarkan kertas kuning itu dari saku celananya. "Kirain gak suka pemberian gue."

Theo melangkah dan duduk di tribun paling bawah. Lapangan futsal sepi karena sebagian besar siswa sudah pulang dan kegiatan latihan segala macam cabang olah raga di istirahatkan sementara selama Ujian Akhir Semester berlangsung dengan alasan untuk menjaga konsentrasi siswa supaya tidak terpecah belah.

Ameera mengikuti Theo dan duduk di sampingnya. Ia memperhatikan saat tangan Theo mulai merangkai kembali origami tersebut. Dan tak butuh waktu lama origami tersebut sudah kembali ke bentuk semula.

"Nih." Theo menyerahkan origami yang sudah kembali ke bentuk semula pada Ameera.

Ameera menerimanya dengan senyum merekah.

"Nanti ajarin gue bikin kayak gini ya. Satu-satunya origami yang gue bisa cuma buat pesawat."

"Gue juga belajar dari Kak Deo. Di jago banget lipat origami." Jawab Theo.

"Kak Deo apa kabar? Udah lama gak ketemu."

"Baik."

"Kalau Grace sama Tante Sheryl?"

"Baik juga."

"Mama lo sehat?"

"Alhamdulillah sehat walafiat."

"Papa lo yang kaya itu sehat juga?"

Theo mengernyit. "Sehat juga. Makin kaya dia, kemarin gue tahu dia baru beli lahan buat bikin pabrik baru."

"Makin kaya dong." Ameera tertawa. Geli sendiri setiap kali mengingat Theo membangga-banggakan Pak Antasena Darmawan papanya yang kaya raya itu.

"Tunggu." Theo mengernyit. Memutar posisi duduknya sehingga menghadap Ameera.

Ameera juga melakukan hal yang sama. "Tunggu apa?"

"Kok lo gak nanyain gu..."

"Lo gak mau nembak gue lagi?" tanya Ameera tiba-tiba membuat Theo yang hendak memprotes karena kabarnya tidak ditanyakan seketika bungkam.

Ameera merasa menyesal sendiri dengan pertanyaan spontannya tersebut. Tapi, sudah kepalang basah maka ia melanjutkan. "Gue bakalan nerima lo kalau lo nembak lagi."

Ameera sadar seorang perempuan melakukan seperti ini kesannya sedikit murahan dan meminta-minta. Masa bodo.

"Kalau langsung lamar lo gimana?" Theo tersenyum jahil.

Ameera langsung memberinya pukulan. "Lumar-lamar-lumar-lamar. Lulus juga belum."

Theo tertawa terbahak-bahak. "Bercanda."

"Gue tahu. Kapan sih lo serius." Jawab Ameera ketus.

"Lo beneran mau jadi pacar gue?" tanya Theo sesaat setelah menghentikan tawanya.

Ameera tersenyum. Mengangguk pelan. "Gak ada alasan kenapa gue nolak lo."

Theo mengulum senyum. "Kita pacaran?" tanyanya memastikan.

"Menurut lo?"

"Yes!" Theo meninju udara saking senangnya. Senyumnya mengembang lebar. Bahkan tanpa sadar dia hampir memeluk Ameera. Namun, berhenti di tengah jalan tat kala ia ingat dengan phobia cewek yang beberapa detik lalu resmi menjadi pacarnya itu.

"Maaf, gue hampir meluk lo."

Ameera tertawa. Tanpa Theo sangka, Ameera melebarkan tangannya dan memeluk Theo.

Theo malah kaget akan hal itu sehingga refleks berjengit mundur. Matanya mengerjap beberapa kali.

Ameera tertawa lagi. Apa Theo belum tahu?

"Lo gak boleh jadi pembunuh pacar lo sendiri." Theo menyilangkan tangannya di depan dada.

"Gak update berita terbaru?" tanya Ameera.

"Apa?"

Melihat reaksi kikuk penuh kebingungan Theo, ia menjadi tahu bahwa Theo memang tidak mengetahui hal tersebut. Maka dari itu Ameera memberanikan diri memeluk Theo lagi. Theo awalnya hendak melepaskan diri. Akan tetapi akhirnya dia luluh saat Ameera membisikan sesuatu padanya.

"Gak tahu Duta nyebarin berita baru lagi?"

Theo menggeleng pelan.

Ameera tertawa. Sudah ia duga. "Mulai sekarang lo bisa peluk gue sepuasnya. Gue udah sembuh."

Theo merenggangkan pelukannya. Matanya berbinar tak percaya. "Beneran?"

Ameera menatap Theo dari ujung kepala sampai ujung kaki. "Ada salah satu bagian tubuh lo yang luka emang setelah gue peluk barusan?"

Sudut bibir Theo terangkat. Detik berikutnya cowok itu menabrakan tubuhnya dan memeluk Ameera tanpa keraguan sedikitpun. Ameera membalas pelukan tersebut. Kemudian sudut bibirnya tertarik saat bisikan pelan itu memenuhi indera pendengarannya. Bisikan yang membuat perempuan manapun akan bedebar 100 kali lebih cepat.

"I love you."

Theo merenggangkan pelukannya lalu berteriak keras sampai-sampai suaranya menggema di ruangan terbuka ini.

"BYE JOMBLO!!!"

***

Sebelum mempublikasikan part ini, gue baca ulang dan senyum-senyum sendiri.Gila gue seneng banget akhirnya Theo sama Ameera bisa jadian juga setelah melewati banyak hal nyebelin.

Gak kerasa udah tamat aja cerita ini
Diriku senang tiada tara

Jumat nanti, gue bakalan post epilognya
Nantikanlah!! Hahahaha

Nantikan juga cerita baru gue, series kedua setelah Ra? Dengan judul Craziest Sweet Couple
Gue harap di cerita selanjutnya kalian bisa jatuh cinta sedalam-dalamnya sama Kaline dan Jonathan yang sama-sama gila

Sampai jumat hari Jumat

Eh, jangan lupa di vote
Komen juga

030419
Flower flo

Ra?    (Selesai)Where stories live. Discover now