tatapan itu

180 21 6
                                    


Aku jadi salting banget setelah acara ultah kakakku,  kak Arman sejak tadi senyum-senyum menatap ke arahku. Ia adalah teman kakakku yang selalu menggodaku jika ke rumah untuk mengerjakan bersama teman-teman kakak yang lain. Rasanya aku jadi semakin kenyang setelah acara makan selesai karena ia tetap saja menatapku bahkan terlihat menahan senyumnya dengan merapatkan bibirnya.

Wajahku jadi semakin memerah saat dia mendekatiku dan  kak Liza terlihat cekikikan dari jauh. Aku sebal melihat kakakku sendiri menertawakanku.

"Neng cantik kalo makan jangan suka belepotan, nih masukin dulu tamu-tamu dibibir ato usap pake tisu," kak Arman membuatku benar-benar merasa malu dan aku yakin wajahku sudah berubah warna merah biru kuning.

Bingkai Kehidupan (Antologi Cerpen)Where stories live. Discover now