Part 48 This Day (1)

1.4K 173 29
                                    

Hari itu datang
Hari besarku
Hari besarmu
Ucapmu mengabadikan tekatmu
Ucapmu mengabadikan kita

_JSP_

Bulan dan bulan terus berlalu, sampailah musim ini mengantarkan Syasya pada bulan Juni. Bulan Juni yang penuh arti baginya, bulan kelulusannya, dan juga bulan yang dipilih Rafa untuk mengabadikan cinta mereka.

Jika mengingatnya saja membuat Syasya tersenyum, bisa dibayangkan bagaimana perasaannya kini.

Pagi ini adalah dua hari setelah ujian nasional berlalu, dan tepat 11 hari sebelum hari besarnya. Rencanya siang ini Rafa akan mengajaknya makan siang di cafe baru mereka. Yang baru saja buka sebulan lalu. Mulai besok Rafa dan Syasya sudah akan mulai dipingit.

Tak terbayang rasanya memang, moment-moment besar terus silih berganti dalam hidup Syasya. Mulai dari kehilangan yang teramat dalam, sampai pada akhirnya mengantarkannya menuju jodoh yang sudah Tuhan siapkan untuknya.

Syasya sudah siap pagi ini, tidak biasanya Rafa memintanya menggunakan baju warna pink. Tumben sekali, biasanya Syasyalah yang ribet dengan warna baju untuk bisa seragam dengan Rafa. Pikir Syasya mungkin Rafa sudah tertular oleh kebiasaan Syasya.

Tepat jam 10.30 Rafa sudah sampai, Rafa mengenakan kemeja pink muda lengan pendek dan celana hitam selutut, tentu saja dimata Syasya Rafa terlihat tampan dan menggemaskan. Langsung saja Syasya bergelayut manja menggandeng lengan Rafa.

"Kenapa sih kok senyum-senyum gitu?" Ucap Rafa melihat kelakuan Syasya yang tidak biasanya bergelayut semanja itu padanya saat keduanya menuju mobil.

"Seneng aja. Liat Rafa pake baju pink. Sya gemes"

"Kirain mau ngajak manja-manjaan dan gemes-gemesan" balas Rafa dengan menaik turunkan alisnya.

"dih apaan itu?"

"Belom boleh yang, abis ijab baru boleh" lanjut Rafa lagi sambil tersenyum dan mengacak rambut Syasya.

"Iiih Rafa apaan sih. Pikirannya ayo dibersiin dulu. Rafa jadi genit menjelang akad" jawab Syasya sewot. Emang benar sekarang Rafa berubah, apalagi sebulan dua bulan ini, dia begitu hobi menggoda Syasya. Godaannya pun udan naik level, ngomongnya udah mengenai hal-hal yang membuat Syasya sangat malu.

***

Cafe dan resto yang dilengkapi dengan adanya butik itu cukup ramai siang itu. Udara yang cerah mungkin menambah daya tarik orang untuk keluar rumah dan bercengkrama di cafe or hangout dan cuci mata.

Begitu sampai, Rafa langsung mengarahkan langkah mereka menuju langai 2 di cafe mereka itu. Syasya menurut saja dan mengekor dibelakangnya.

"Surpriseeee" teriakan serempak itu tentu saja mengagetkan Syasya yang baru saja selesai menaiki tangga.

Syasya langsung terbelalak, begitu melihat teman-temannya ada disana. Lebih kagetnya lagi tempat itu sudah disulap dengan dekorasi bernuansa putih dengan shade pink melalui hiasan bunganya.

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
Jelita & JinggaTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon