Part 38 "Queen of My Heart"

1.1K 143 14
                                    

Kamu.
Si pemilik bibir merah jambu.
Sungguh serakah,
Pertama mengambil paksa pikiranku,
Tak puas?
Kau ambil pula hati dan perasaanku.
Masih tak puas?
Kau ambil kenyamananku,
Menjadikan kamu rumah bagi jiwaku.
Dan kamu masih tidak puas?
Aku mendengar rencanamu mengambil nama belakangku

_JAA_

💓💓💓

Sudah tinggal menghitung hari dan Rafa akan segera pindah ke Depok, tempat dimana kampusnya berada. Semua persiapan sudah banyak yang rampung, kecuali hal yang cukup penting. Yaitu apartemennya, masih belum diisi sama sekali.

Rencananya baru akan belanja bersama dengan design interior yang biasa sipakai oleh keluarga Adam hari ini. Tentu saja Syasya ikut dalam agend itu. Lebih tepatnya dia lah yang akan memilih, sedangkan Rafa hanya akan mengantarkannya.

Syasya sudah dari kamarin memasukan ijin tidak masuk sekolah kepada guru, karena Rafa sudah akan kesana di weekend ini. Jadi hari Rabu ini Syasya ijin tidak masuk sekolah.

Pagi-pagi dia sudah disibuk di dapur. Dia membuat sarapan, spesial untuk Rafanya. Suara senandung Syasya memenuhi dapur rumah itu.

"Aduuuh dah lama mbok ga liat mba Sya masak sebanyak ini?" Mbok Suti yang baru saja pulang dari belanja ke abang-abang sayur langsung berkomentar begitu melihat ramainya hidangan di meja makan.

Syasya hanya nyengir. "Jam 9 Sya pergi ya mbok, mau ke IKEA trus kedepok" ucapnya sambil menyelesaikan cuci piring terakhirnya.

"Iya mba Sya" mbok Suti segera duduk begitu meletakkan belanjaannya dimeja. Dia tampak terengah.

"Kenapa mbok? Mbok sakit?" Syasya khawatir dan segera meletakkan piring cuciannya.

"Engga mba, biasa kan mbok abis naik tangga suka kek gitu" ucap mbok Suti menenangkan sambil tersenyum.

"Bener nih? Ya udah hari ini istirahat aja, ga usah masak. Ini yang Sya makan bisa dimakan ampe siang, nanti malamnya Sya beli aja dari luar" cerewet Syasya.

"Siap calon istri mas Rafa" goda mbok Suti.

Syasya tersenyum riang. "Bisa aja mbokku ini. Ya udah Sya mandi ya"

***

Rafa datang tepat jam 9, keduanya langsung menyantap sarapan yang sudah Syasya siapkan. Tanpa banyak basa basi Rafa memakan hampir semua makanan yang dimakan Syasya. Membuat Syasya tak henti-hentinya untuk menyeruhnya berhenti makan. Takut malah jadi sakit perut.

Selesai makan Syasya segera bersiap-siap. Dan seperti biasanya Rafa memilih menunggu dengan mengajak ngobrol mbok Suti yang saat itu tengah nonton Tv di ruang tengah.

"Tu mas yang cantik dah siap" ucap mbok Suti begitu melihat Syasya membenahi rambutnya di dekat pintu teras.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jelita & JinggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang