Part 9 "Cinta"

1.9K 175 12
                                    

"Hai cinta.
Kamu menyapa.
Percaya diriku pergi
Menghadirkan rona merah jambu yang datang berulang kali
-JSP-

Tak terasa sudah empat hari Syasya berada di Singaraja. Selama disana dia makin mengenal dan akrab dengan keluarga besar Rafa terutama sepupunya karena setiap saat keluarga itu bertemu entah makan atau jalan-jalan mereka selalu bersama, terlebih usia mereka yang hampir sepantaran. Tapi Syasya juga dekat dengan para tante karena hobinya memasak yang membuat dia juga sering kali ikut berkutat di dapur. Seperti pagi ini dia bersama Ella dan bu Niluh, pembantu dirumah itu, bersiap-siap untuk memasak, karena nanti malam Adam akan datang dan akan ada keluarga Edgar, pacar Zara yang akan datang untuk melamar Zara.

"Nih mba Sya, pake celemek biar ga kotor bajunya" bu niluh menyerahkan apron kepada Syasya.

"Makasih bu, bu niluh baik deh" Syasya langsung memakainya kemudian mencepol rambutnya ke atas. Pagi itu Syasya berdandan santai hanya menggunakan tshirt dan hot pants denim.

"Syayang, mama yang olah rendang dan lauk yang lain, kamu masak kuenya ya Nak, mau kue apa masaknya?" Tanya Ella.

"Dari bahan ini bisa bikin brownies sama ini ada bahan chesse cake juga Ma"

"Wah brownies kesukaan abah, chesse mama sama zara suka, bikin dua aja bisa ga nak?" Jawab Ella sumringah.

"Rafa apa?" Rafa datang tiba-tiba dan berdiri diantara Mamanya dan Syasya.

"Rafa sukanya apa" tanya Syasya.

"Kamu" jawab Rafa.

"Sableng" sahut Zara yang ternyata sudah ikut berada didapur sambil menoyor kepala adiknya itu. Sementara Ella dan bu niluh hanya bisa tertawa mendengar celetuk Rafa.

"Ih Rafa maluu tauu! Rafa mau dibuatin apa deh?" Tanya Syasya sambil menunduk menahan panas diwajahnya.

"Nastar" jawabnya singkat sambil mencubit pipi Syasya.

"Nyamuk nyamuk. Ada yg manja dan alay dikira lebaran makan nastar" teriak Zara sambil berlalu menuju meja makan.

"Sirik"

"Iya Sya masakin, sana Rafa pergi aja Syasya malu kalo Rafa disini" jawab Syasya yang masih saja menunduk.

"Celana ganti dlu" bisik Rafa.

Syasya hanya mengangguk dan berharap Rafa segera pergi. 'Rafa selalu ga suka sama baju pendekku ternyata. Hehe lucu! Tambah suka' batinnya. Syasya selama ini memang tak begitu masalah mengenakan baju-baju diatas lutut yang penting sesuai dengan event dan tidak berlebihan terbukanya, dan bundanya pun tidak pernah complain. Tapi kalo memang Rafa tidak suka, Syasya juga tidak apa menurutinya, bukankah itu tanda kalo Rafa perduli.

Selesai menganti hot pants menjadi celana bahan sebetis Syasya kembali ke dapur. Ella sudah mulai memasak rendangnya, Ella yang sudah tahu kebiasaan Syasya memberikan area pojok dapur yang dekat dengan oven khusus untuk Syasya. Bisa dilihat area masak Syasya tetap rapi. Karena setiap ada bahan-bahan yang berceceran dia akan langsung membersihkannya, peralatan masaknya pun langsung cuci, sampai akhirnya bu niluh yg menawarkan diri untuk urusan cuci-cuci.

"Zara bantuin sini Dek" Zara yang sedari tadi duduk di meja makan akhirnya mendekati Syasya.

"Zara, kamu sini aja nak, bisa pusing si Syayang kalo harus masak sama kamu, namanya tepung yang mana aja belum tahu kan. Sini aja bantu mama aduk-aduk" cegah Ella.

"Ah elah, mama buka aib" jawab Zara pasrah. Syasya hanya bisa tertawa pelan.

Rafa datang di area masak Syasya sambil membawa portable ac berukuran kecil, dia meletakkan dipinggiran yang tidak mengganggu peralatan masak Syasya.

Jelita & JinggaWhere stories live. Discover now